Disemprot Microba, Ditabur 500 Kg Serbuk Penghilang Bau
Upaya Warga DKI Atasi Bau di Kali Item
JAKARTA, NusaBali
Sebanyak 500 kilogram serbuk penghilang bau busuk bernama DeoGone ditebarkan ke aliran Kali Item, Kemayoran Jakarta Pusat. Serbuk itu ditebar dengan cara manual. Ada sekitar 20 orang yang mengaku sebagai warga DKI melakukan penyebaran DeoGone itu. Mereka tampak mengenakan kaos serupa dengan lambang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
"Insyaallah 500 kilogram, hari ini saja. Nanti kalau kita lihat positif akan dilanjutkan," kata Suwardi Hagani yang mengaku sebagai ketua aksi tersebut di Jalan Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/7) seperti dilansir detik. Suwardi mengatakan aksi ini merupakan inisiatif dari masyarakat. Dia juga mengaitkan aksi ini dengan kesuksesan Asian Games.
"Ini adalah sebuah niat baik masyarakat mendukung pemerintah DKI Jakarta menyukseskan Asian Games 2018. Ini murni seratus persen dari masyarakat," ujarnya. Pantuan detik di lokasi, penebaran bubuk penghilang bau itu sudah dilakukan pukul 09.45 WIB. Sejumlah orang menuangkan serbuk DeoGone di pinggir aliran Kali Item.
Hingga pukul 10.10 WIB, proses penyebaran serbuk DeoGone masih berlangsung. Serbuk tersebut dituangkan dari kemasan plastik berukuran 1 kilogram.
"Biasanya serbuk ini bisa mengurangi bau dalam waktu seminggu. Kita lihat dulu nanti yang pertama ini hasilnya bagaimana," pungkas Suwardi.
Untuk menghilangkan aroma tak sedap, pada hari yang sama Kali Item juga disemprot cairan microba.
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) DKI Jakarta Peduli Sampah, Shodiq Sihardianto, mengaku telah meneliti sampling air di Kali Item. Setelah diketahui kandungannya, Shodiq menyemprot Kali Item dengan microba yang terdiri dari asam laktat.
"Sebelum menginjeksi microba, kita sudah ambil sampling. Nanti setelah 5 hari, kita sampling lagi, kita ambil dengan tes lab, efektif atau tidak," ucap Shodiq.
Menurut Shodiq, proses penguraian bau memakan waktu 4 hingga 7 hari. Dia menyebut sekitar 2.500 liter cairan microba itu disemprotkan ke Kali Item.
"Jadi tidak sekadar mengurangi bau tapi dia mengurai yang ada di situ, lumpur juga di situ bisa kalau sudah bekerja, kan hidup ini micro, bisa jadi media tanam," kata Shodiq. Sebelumnya, Pemprov DKI memasang tiga pompa hydraflow di sekitar Kali Item, Jakarta. Pemasangan pompa hydraflow juga untuk mengurangi bau di Kali Item.
Pada Sabtu (28/7) sore, tiga pompa tambahan itu terpasang di Pintu Air Honda, Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pintu air ini menjadi pembatas antara Kali Item dan Kali Sunter. Terlihat para petugas UPK Badan Air memasang pompa yang dinamakan hydraflow. Pompa ini mampu menyedot air dengan kecepatan 1000 liter/detik. "Iya ini tiga pompa baru terpasang dua, kecepatannya itu 1.000 liter/detik. Lebih efektif lah dari pada pompa mobil," ujar Koordinator Pompa Air Kali Item, Sopyan. *
Sebanyak 500 kilogram serbuk penghilang bau busuk bernama DeoGone ditebarkan ke aliran Kali Item, Kemayoran Jakarta Pusat. Serbuk itu ditebar dengan cara manual. Ada sekitar 20 orang yang mengaku sebagai warga DKI melakukan penyebaran DeoGone itu. Mereka tampak mengenakan kaos serupa dengan lambang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
"Insyaallah 500 kilogram, hari ini saja. Nanti kalau kita lihat positif akan dilanjutkan," kata Suwardi Hagani yang mengaku sebagai ketua aksi tersebut di Jalan Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/7) seperti dilansir detik. Suwardi mengatakan aksi ini merupakan inisiatif dari masyarakat. Dia juga mengaitkan aksi ini dengan kesuksesan Asian Games.
"Ini adalah sebuah niat baik masyarakat mendukung pemerintah DKI Jakarta menyukseskan Asian Games 2018. Ini murni seratus persen dari masyarakat," ujarnya. Pantuan detik di lokasi, penebaran bubuk penghilang bau itu sudah dilakukan pukul 09.45 WIB. Sejumlah orang menuangkan serbuk DeoGone di pinggir aliran Kali Item.
Hingga pukul 10.10 WIB, proses penyebaran serbuk DeoGone masih berlangsung. Serbuk tersebut dituangkan dari kemasan plastik berukuran 1 kilogram.
"Biasanya serbuk ini bisa mengurangi bau dalam waktu seminggu. Kita lihat dulu nanti yang pertama ini hasilnya bagaimana," pungkas Suwardi.
Untuk menghilangkan aroma tak sedap, pada hari yang sama Kali Item juga disemprot cairan microba.
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) DKI Jakarta Peduli Sampah, Shodiq Sihardianto, mengaku telah meneliti sampling air di Kali Item. Setelah diketahui kandungannya, Shodiq menyemprot Kali Item dengan microba yang terdiri dari asam laktat.
"Sebelum menginjeksi microba, kita sudah ambil sampling. Nanti setelah 5 hari, kita sampling lagi, kita ambil dengan tes lab, efektif atau tidak," ucap Shodiq.
Menurut Shodiq, proses penguraian bau memakan waktu 4 hingga 7 hari. Dia menyebut sekitar 2.500 liter cairan microba itu disemprotkan ke Kali Item.
"Jadi tidak sekadar mengurangi bau tapi dia mengurai yang ada di situ, lumpur juga di situ bisa kalau sudah bekerja, kan hidup ini micro, bisa jadi media tanam," kata Shodiq. Sebelumnya, Pemprov DKI memasang tiga pompa hydraflow di sekitar Kali Item, Jakarta. Pemasangan pompa hydraflow juga untuk mengurangi bau di Kali Item.
Pada Sabtu (28/7) sore, tiga pompa tambahan itu terpasang di Pintu Air Honda, Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pintu air ini menjadi pembatas antara Kali Item dan Kali Sunter. Terlihat para petugas UPK Badan Air memasang pompa yang dinamakan hydraflow. Pompa ini mampu menyedot air dengan kecepatan 1000 liter/detik. "Iya ini tiga pompa baru terpasang dua, kecepatannya itu 1.000 liter/detik. Lebih efektif lah dari pada pompa mobil," ujar Koordinator Pompa Air Kali Item, Sopyan. *
1
Komentar