Kumuh, Pemandangan Depan SLBN 2 Buleleng
Sejumlah gerobak pedagang Pasar Banyuasri dan belasan kantong sampah berjejer memenuhi telajakan Jalan Samudra, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Padahal di belakangnya adalah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Buleleng. Sampah dan gerobak pedagang itu pun seringkali menimbulkan polusi bau, yang sangat mengganggu mood belajar anak berkebutuhan khusus.
Kondisi itu disebut sudah lama terjadi. Pedagang pasar tumpah Banyuasri yang biasanya buka pada sore hari, menitipkan gerobak mereka di tepi Selatan Jalan Samudra, tepat di depan SLBN 2 Buleleng. Selain itu sejumlah kantong sampah juga setia berjejer setiap hari, menunggu diangkut petugas sampah.
Kondisi itu pun dirasakan sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah anak berkebutuhan khusus yang memerlukan pendampingan khusus.
Pencemaran udara sangat jelas tercium, saat dilakukan bongkar muat sampah. Seorang orangtua siswa Ketut Budiarta yang ditemui Senin (30/7) kemarin mengaku sangat terganggu dengan pemandangan itu. “Memang sangat mencolok sekali gerobak dan sampah ini, sangat mengganggu pastinya, apalagi ada di depan sekolah,” kata dia. Pihaknya pun berharap ke depannya kondisi itu bisa tertangani, sehingga lingkungan sekolah anaknya terlihat bersih, aman dan bebas dari polusi.
Sementara itu Plt Kepala SLB Negeri 2 Buleleng, Made Suarja tidak menampik jika siswanya yang rata-rata adalah tuna grahita sering mengeluhkan bau sampah yang menyengat masuk ke areal sekolah. Kondisi itu pun dikatakannya sangat mengganggu proses belajar mengajar, yang seringkali menghilangkan mood siswa untuk belajar.
“Kondisi ini sangat berpengaruh pada siswa kami, mereka kerap mengeluh dan menjadi enggan belajar,” ujar Suarja yang juga Kepala UPT Dinas Pendidikan di Buleleng. Pihaknya pun berharap kedepannya masyraakat setempat dan pedagang yang selama ini menaruh gerobak di telajakan depan sekolah bisa bekerjasama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu ia juga mengaku akan berkoordinasi langsung dengan pihak Kelurahan Banyuasri untuk meminta jalan keluar persoalan ini. Terutama untuk bantuan kebersihan sehingga suasana di sekitar sekolah dapat lebih bersih dan nyaman, bebas dari polusi. *k23
Padahal di belakangnya adalah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Buleleng. Sampah dan gerobak pedagang itu pun seringkali menimbulkan polusi bau, yang sangat mengganggu mood belajar anak berkebutuhan khusus.
Kondisi itu disebut sudah lama terjadi. Pedagang pasar tumpah Banyuasri yang biasanya buka pada sore hari, menitipkan gerobak mereka di tepi Selatan Jalan Samudra, tepat di depan SLBN 2 Buleleng. Selain itu sejumlah kantong sampah juga setia berjejer setiap hari, menunggu diangkut petugas sampah.
Kondisi itu pun dirasakan sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah anak berkebutuhan khusus yang memerlukan pendampingan khusus.
Pencemaran udara sangat jelas tercium, saat dilakukan bongkar muat sampah. Seorang orangtua siswa Ketut Budiarta yang ditemui Senin (30/7) kemarin mengaku sangat terganggu dengan pemandangan itu. “Memang sangat mencolok sekali gerobak dan sampah ini, sangat mengganggu pastinya, apalagi ada di depan sekolah,” kata dia. Pihaknya pun berharap ke depannya kondisi itu bisa tertangani, sehingga lingkungan sekolah anaknya terlihat bersih, aman dan bebas dari polusi.
Sementara itu Plt Kepala SLB Negeri 2 Buleleng, Made Suarja tidak menampik jika siswanya yang rata-rata adalah tuna grahita sering mengeluhkan bau sampah yang menyengat masuk ke areal sekolah. Kondisi itu pun dikatakannya sangat mengganggu proses belajar mengajar, yang seringkali menghilangkan mood siswa untuk belajar.
“Kondisi ini sangat berpengaruh pada siswa kami, mereka kerap mengeluh dan menjadi enggan belajar,” ujar Suarja yang juga Kepala UPT Dinas Pendidikan di Buleleng. Pihaknya pun berharap kedepannya masyraakat setempat dan pedagang yang selama ini menaruh gerobak di telajakan depan sekolah bisa bekerjasama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu ia juga mengaku akan berkoordinasi langsung dengan pihak Kelurahan Banyuasri untuk meminta jalan keluar persoalan ini. Terutama untuk bantuan kebersihan sehingga suasana di sekitar sekolah dapat lebih bersih dan nyaman, bebas dari polusi. *k23
Komentar