TPID Bali Dorong Inovasi Pengendalian Inflasi
Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali mendorong kabupaten/kota setempat menciptakan inovasi untuk pengendalian inflasi sehingga membantu menjaga kestabilan harga.
DENPASAR, NusaBali
"Inovasi itu nantinya turut mendorong masyarakat semakin sadar dengan inflasi misalnya dimulai dari desa," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana, Senin (30/7). Menurut dia, kabupaten/kota di Bali dapat mencontoh TPID Kabupaten Bangli yang membuat inovasi desa peduli inflasi serta pengembangan kelompok tani atau klaster bawang merah. Causa mengatakan Pemkab Bangli membentuk Tim Pengendali Inflasi Desa sebagai jaringan kerja TPID melalui penerbitan Instruksi Bupati Bangli Nomor 8 Tahun 2017.
Dengan adanya peduli inflasi dari desa itu maka kerja sama antardesa bisa lebih intensif dilakukan seperti melalui badan usaha milik desa. Setiap desa di kabupaten itu, kata dia, membentuk tim pengendalian inflasi berdasarkan surat keputusan perbekel atau kepala desa masing-masing. "Hasilnya, ada sinergitas antardesa terkait usaha mengendalikan inflasi. Harga terkendali di satu desa khususnya yang tidak menghasilkan komoditi tertentu," ucapnya.
Causa menambahkan Bangli juga mengganggarkan APBD untuk perbaikan infrastruktur seperti jalan dan pertanian sehingga mendorong kelancaran distribusi dan ketahanan pangan. Selain inovasi yang menggalang kesadaran inflasi dari desa, kabupaten berhawa sejuk itu juga mengembangkan pertanian bawang merah yang dipusatkan di Desa Songan Kintamani mengingat daerah itu dikenal sebagai penghasil bawang merah di Bali.
Hasilnya, sejak tahun 2016 daerah itu berhasil menambah jumlah produksi bawang merah sekitar 7.583 ton per tahun menjadi 17.140 ton dari produksi tahun sebelumnya mencapai 9.557 ton. Sedangkan tahun 2017 hasil produksi bawang merah melonjak tajam mencapai 23.846 ton. BI Bali turut mendorong ketahanan pangan di Bali dengan membentuk percontohan di antaranya seperti padi di Kabupaten Gianyar dan Jembrana, klaster cabai merah di Karangasem, serta bawang merah di Bangli, Gianyar, dan Buleleng.
Pengembangan klaster pertanian bawang merah di Bangli tepatnya di Desa Songan merupakan salah satu percontohan yang dikerjakan bersama BI untuk menjaga inflasi stabil. Adanya inovasi tersebut mengantarkan TPID Kabupaten Bangli meraih predikat TPID berprestasi tingkat kabupaten/kota se-Jawa dan Bali tahun 2017 yang diserahkan langsung Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 Kamis (26/7).
Causa mengatakan Bali kini bukan lagi bersaing dengan TPID di kawasan Indonesia Timur melainkan di kawasan Jawa-Bali dengan persaingan inovasi yang lebih ketat. TPID Bangli, kata dia, dinilai aktif dalam upaya pengendalian inflasi seperti mengadakan rapat dan peningkatan kapasitas dalam mengendalikan inflasi.*ant
"Inovasi itu nantinya turut mendorong masyarakat semakin sadar dengan inflasi misalnya dimulai dari desa," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana, Senin (30/7). Menurut dia, kabupaten/kota di Bali dapat mencontoh TPID Kabupaten Bangli yang membuat inovasi desa peduli inflasi serta pengembangan kelompok tani atau klaster bawang merah. Causa mengatakan Pemkab Bangli membentuk Tim Pengendali Inflasi Desa sebagai jaringan kerja TPID melalui penerbitan Instruksi Bupati Bangli Nomor 8 Tahun 2017.
Dengan adanya peduli inflasi dari desa itu maka kerja sama antardesa bisa lebih intensif dilakukan seperti melalui badan usaha milik desa. Setiap desa di kabupaten itu, kata dia, membentuk tim pengendalian inflasi berdasarkan surat keputusan perbekel atau kepala desa masing-masing. "Hasilnya, ada sinergitas antardesa terkait usaha mengendalikan inflasi. Harga terkendali di satu desa khususnya yang tidak menghasilkan komoditi tertentu," ucapnya.
Causa menambahkan Bangli juga mengganggarkan APBD untuk perbaikan infrastruktur seperti jalan dan pertanian sehingga mendorong kelancaran distribusi dan ketahanan pangan. Selain inovasi yang menggalang kesadaran inflasi dari desa, kabupaten berhawa sejuk itu juga mengembangkan pertanian bawang merah yang dipusatkan di Desa Songan Kintamani mengingat daerah itu dikenal sebagai penghasil bawang merah di Bali.
Hasilnya, sejak tahun 2016 daerah itu berhasil menambah jumlah produksi bawang merah sekitar 7.583 ton per tahun menjadi 17.140 ton dari produksi tahun sebelumnya mencapai 9.557 ton. Sedangkan tahun 2017 hasil produksi bawang merah melonjak tajam mencapai 23.846 ton. BI Bali turut mendorong ketahanan pangan di Bali dengan membentuk percontohan di antaranya seperti padi di Kabupaten Gianyar dan Jembrana, klaster cabai merah di Karangasem, serta bawang merah di Bangli, Gianyar, dan Buleleng.
Pengembangan klaster pertanian bawang merah di Bangli tepatnya di Desa Songan merupakan salah satu percontohan yang dikerjakan bersama BI untuk menjaga inflasi stabil. Adanya inovasi tersebut mengantarkan TPID Kabupaten Bangli meraih predikat TPID berprestasi tingkat kabupaten/kota se-Jawa dan Bali tahun 2017 yang diserahkan langsung Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 Kamis (26/7).
Causa mengatakan Bali kini bukan lagi bersaing dengan TPID di kawasan Indonesia Timur melainkan di kawasan Jawa-Bali dengan persaingan inovasi yang lebih ketat. TPID Bangli, kata dia, dinilai aktif dalam upaya pengendalian inflasi seperti mengadakan rapat dan peningkatan kapasitas dalam mengendalikan inflasi.*ant
Komentar