Pertumbuhan Usaha Transportasi Melorot
Penurunan jumlah penumpang (laut dan udara) di Bali antara lain disebabkan melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak penurunan pendapatan.
DENPASAR, NusaBali
Pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan di Bali melorot menjadi hanya 3,63 persen (yoy) pada triwulan IV-2015, pada hal sebelumnya mencapai angka 5,5 persen (yoy).
"Perlambatan tersebut akibat beberapa faktor meliputi erupsi Gunung Barujari yang berdampak pada pembatalan sejumlah rencana penerbangan," kata Kepala Bank Indonesia Provionasi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa (22/3).
Ia dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan IV/2015 menyebutkan, masalah isu keamanan di akhir tahun, ikut juga berdampak pada penurunan kinerja industri pariwisata dan melambatnya permintaan domestik.
Kondisi itu terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mengalami penurunan arus penumpang di Pelabuhan Benoa, dari 176 ribu orang triwulan III-2015 menjadi 150 ribu orang di triwulan IV-2015.
Selain arus penumpang laut, penurunan juga terkonfirmasi dari arus penumpang di bandar udara I Gusti Ngurah Rai, dari sebesar 2,3 juta orang pada triwulan III-2015 menjadi 2,2 juta orang di triwulan IV-2015, ujar Dewi Setyowati.
Penurunan jumlah penumpang (laut dan udara) antara lain disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak penurunan pendapatan masyarakat sehingga menahan laju pengeluaran masyarakat termasuk untuk bepergian.
Sementara itu, penutupan bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Barujari pada November 2015 berdampak pada penurunan arus penumpang transportasi udara. Kondisi tersebut menyebabkan faktor yang tidak dapat mendorong peningkatan lapangan usaha ini pada triwulan laporan.
Ia menjelaskan, sejalan dengan kondisi tersebut, pertumbuhan arus bongkar muat barang di pelabuhan pada periode triwulan laporan juga mengalami penurunan yang tumbuh -10,46 persen (yoy) atau mengalami kontraksi dari periode sebelumnya hanya -1,67 persen (yoy).
Dengan menurunnya volume arus bongkar muat kapal di pelabuhan dan jumlah penumpang menyebabkan perkembangan arus unit kapal juga mengalami penurunan yaitu sebesar -1,68 persen (yoy).
Meskipun menunjukkan penurunan kinerja, namun dukungan pembiayaan diindikasikan oleh perkembangan kredit transportasi dan pergudangan tumbuh lebih tinggi dari sebesar -8,34 persen (yoy) pada triwulan III-2015 menjadi 3,13 persen (yoy) pada triwulan IV 2015.
Sebelumnya pihak BI optimis perekonomian Bali pada 2016 akan dibuka dengan perkiraan meningkatnya pertumbuhan pada triwulan I 2016, yang diperkirakan berada pada rentang 5,95 persen - 6,35 persen (yoy).
Sehingga secara keseluruhan tahun 2016 perekonomian Bali akan tumbuh pada kisaran 6,09 persen - 6,49 persen (yoy).
Dewi Setyowati, memperkirakan optimisme pertumbuhan ekonomi Bali 2016 didukung perkiraan perbaikan perekonomian global dan berdampak pada perbaikan kinerja ekspor luar negeri seiring ekspansi beberapa industri pengolahan.
“Selain itu konsumsi dan investasi diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan UMP dan terjaganya harga BBM. Serta rencana proyek pembangunan infrastruktur oleh pemerintah,” katanya baru-baru ini. 7
1
Komentar