Imunisasi Campak dan MR Sasar 109.861 Anak
Rubella, jenis penyakit yang kini endemis di Indonesia. Sifatnya sangat berbahaya jika menginfeksi ibu hamil.
GIANYAR, NusaBali
Bayi yang dilahirkan bisa mengalami kecacatan permanen. Lebih berbahaya lagi karena Rubella bergejala ringan sehingga sering ibu hamil yang terinfeksi tidak menyadari. Guna antisipasi, pemerintah mencanangkan imunisasi massal dan introduksi imunisasi Measles dan Rubella (MR). Di Gianyar, imunisasi ini menyasar 109.861 anak-anak usia 9 bulan - 15 tahun, selama Agustus 2018. Sedangkan anak balita difokuskan pada posyandu di setiap banjar. Pada Agustus, imunisasi ini akan dilaksanakan di seluruh sekolah PAUD,TK,SD/MI sederajat, SDLB Dan SMP. Untuk tahap II, September akan dilaksanakan di posyandu, poskesdes, pustu, puskesmas dan pos imunisasi lainnya. Pencanangan imunisasi massal ini berlangsung Rabu (1/8) pagi di TK Bhayangkari Gianyar.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr IA Cahyani Widyawati MKes mewajibkan setiap anak mendapatkan imunisasi ini. "Imunisasi ini diberikan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini bersifat wajib dan tidak memerlukan izin tertulis atau informasi orangnya," tegasnya di sela-sela pelaksanaan imunisasi, kemarin.
Pihaknya berharap target cakupan imunisasi minimal 95 persen. "Supaya eliminasi campak dan pengendalian Rubella ini dapat terwujud pada tahun 2020," ujar dr Cahyani. Dijelaskan, imunisasi massal ini untuk memperkuat daya tahan anak-anak terhadap dua penyakit yang mematikan yakni Campak dan Rubella. "Untuk itu saya harap anak-anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun wajib mendapatkan imunisasi MR sesuai waktu yang telah ditentukan,” tegasnya.
Ditambahkan, selanjutnya imunisasi ini akan menjadi bagian dari imunisasi rutin bagi anak berusia 9 bulan, 18 bulan dan murid kelas 1 SD. Imunisasi rutin akan dimulai Oktober 2018. Berdasarkan data jumlah pos pelayanan imunisasi MR di Gianyar untuk sekolah terdiri dari PAUD dan TK 277 buah, SD 295 buah, dan SMP 44 buah. Sedangkan untuk posyandu 571 buah, pustu 63 buah, poskesdes 5 buah dan rumah sakit umum pemerintah satu buah. *nvi
Bayi yang dilahirkan bisa mengalami kecacatan permanen. Lebih berbahaya lagi karena Rubella bergejala ringan sehingga sering ibu hamil yang terinfeksi tidak menyadari. Guna antisipasi, pemerintah mencanangkan imunisasi massal dan introduksi imunisasi Measles dan Rubella (MR). Di Gianyar, imunisasi ini menyasar 109.861 anak-anak usia 9 bulan - 15 tahun, selama Agustus 2018. Sedangkan anak balita difokuskan pada posyandu di setiap banjar. Pada Agustus, imunisasi ini akan dilaksanakan di seluruh sekolah PAUD,TK,SD/MI sederajat, SDLB Dan SMP. Untuk tahap II, September akan dilaksanakan di posyandu, poskesdes, pustu, puskesmas dan pos imunisasi lainnya. Pencanangan imunisasi massal ini berlangsung Rabu (1/8) pagi di TK Bhayangkari Gianyar.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr IA Cahyani Widyawati MKes mewajibkan setiap anak mendapatkan imunisasi ini. "Imunisasi ini diberikan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini bersifat wajib dan tidak memerlukan izin tertulis atau informasi orangnya," tegasnya di sela-sela pelaksanaan imunisasi, kemarin.
Pihaknya berharap target cakupan imunisasi minimal 95 persen. "Supaya eliminasi campak dan pengendalian Rubella ini dapat terwujud pada tahun 2020," ujar dr Cahyani. Dijelaskan, imunisasi massal ini untuk memperkuat daya tahan anak-anak terhadap dua penyakit yang mematikan yakni Campak dan Rubella. "Untuk itu saya harap anak-anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun wajib mendapatkan imunisasi MR sesuai waktu yang telah ditentukan,” tegasnya.
Ditambahkan, selanjutnya imunisasi ini akan menjadi bagian dari imunisasi rutin bagi anak berusia 9 bulan, 18 bulan dan murid kelas 1 SD. Imunisasi rutin akan dimulai Oktober 2018. Berdasarkan data jumlah pos pelayanan imunisasi MR di Gianyar untuk sekolah terdiri dari PAUD dan TK 277 buah, SD 295 buah, dan SMP 44 buah. Sedangkan untuk posyandu 571 buah, pustu 63 buah, poskesdes 5 buah dan rumah sakit umum pemerintah satu buah. *nvi
1
Komentar