Satlantas Gemakan Gerakan Naik Sepeda
Kebanyakan Siswa di Bawah Umur Nekat Naik Motor
SINGARAJA, NusaBali
Pencegahan kasus kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran berkendaraan terus digencarkan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Buleleng. Satlantas melakukan road show ke sekolah-sekolah untuk mengajak para siswa masih di bawah umur agar tidak mengendarai sepeda motor.
Satlantas memberikan solusi, mengganti pemakaian sepeda motor dengan sepeda gayung. Sosialisasi tidak hanya dilakukan di sekolah sekitaran perkotaan saja, tetapi juga ke sekolah-sekolah di pinggir kota. Seperti di SMPN 5 Singaraja. Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari, Kamis (1/8), mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan gebrakan Transportasi Sehat Merakyat (TSM) ini ke semua sekolah. Tujuan utama TSM menekan angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran berkendara dapat tercapai. Siswa yang menggunakan TSM juga dipastikan dapat manfaat tambahan yakni kesehatan dan kebugaran fisik. “Ya sesuai data laka yang kami punya, korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran dalam setiap operasi masih didominasi usia produktif, ini yang ingin kami tekan di Buleleng,” kata dia.
Pihaknya berharap dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan ada perubahan dan peralihan siswa menggunakan sepeda gayung ke sekolah, khususnya bagi mereka yang belum cukup umur dan belum memiliki SIM atau 17 tahun ke atas. Gebrakan TSM ini juga diharapkan olehnya dapat didukung pihak orang tua yang tidak dengan mudah memberikan izin berkendara kepada anaknya yang masih di bawah umur dan belum memiliki SIM. “Kami berharap orangtua juga mendukung TSM ini. Karena banyak ditemui di lapangan anak-anak belum cukup umur ditemukan berkendara beralasan orangtua tidak sempat mengantar, dekat rumah dan sebagainya. Padahal ini sangat berbahaya,” ungkap dia.
Selain menyosialisasikan gerakan TSM, pihaknya juga memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya berkendara dengan kelengkapan surat, kendaraan dan alat keamanan saat berkendara. *k23
Satlantas memberikan solusi, mengganti pemakaian sepeda motor dengan sepeda gayung. Sosialisasi tidak hanya dilakukan di sekolah sekitaran perkotaan saja, tetapi juga ke sekolah-sekolah di pinggir kota. Seperti di SMPN 5 Singaraja. Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari, Kamis (1/8), mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan gebrakan Transportasi Sehat Merakyat (TSM) ini ke semua sekolah. Tujuan utama TSM menekan angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran berkendara dapat tercapai. Siswa yang menggunakan TSM juga dipastikan dapat manfaat tambahan yakni kesehatan dan kebugaran fisik. “Ya sesuai data laka yang kami punya, korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran dalam setiap operasi masih didominasi usia produktif, ini yang ingin kami tekan di Buleleng,” kata dia.
Pihaknya berharap dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan ada perubahan dan peralihan siswa menggunakan sepeda gayung ke sekolah, khususnya bagi mereka yang belum cukup umur dan belum memiliki SIM atau 17 tahun ke atas. Gebrakan TSM ini juga diharapkan olehnya dapat didukung pihak orang tua yang tidak dengan mudah memberikan izin berkendara kepada anaknya yang masih di bawah umur dan belum memiliki SIM. “Kami berharap orangtua juga mendukung TSM ini. Karena banyak ditemui di lapangan anak-anak belum cukup umur ditemukan berkendara beralasan orangtua tidak sempat mengantar, dekat rumah dan sebagainya. Padahal ini sangat berbahaya,” ungkap dia.
Selain menyosialisasikan gerakan TSM, pihaknya juga memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya berkendara dengan kelengkapan surat, kendaraan dan alat keamanan saat berkendara. *k23
1
Komentar