Uang Hasil Mencuri Rencananya untuk Modal Jual Gorengan
Polisi Bekuk Pencuri Spesialis Uang Kotak Amal
NEGARA, NusaBali
Jajaran Polres Jembrana berhasil mengamankan seorang tersangka pencuri spesialis uang kotak amal, Yono, 32, asal Dusun Kalirejo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (31/7) sore. Pria pengangguran yang tinggal di salah satu tempat kos di Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, itu mengaku telah melakukan pencurian uang kotak amal di enam masjid di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana.
Berdasar rilis kasus di Mapolres Jembrana, Kamis (2/8), salah satu TKP pencurian uang kotak amal itu, termasuk Masjid Baitul Muhtarifin di areal Mapolres Jembrana, Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem. Bahkan, saat melakukan pencurian uang kotak amal di masjid areal Mapolres Jembrana pada Rabu (13/6) sekitar pukul 05.15 Wita, tersangka langsung mengangkut kotak amal tersebut.
“Tersangka ini memang memilih beraksi setiap dini hari atau subuh. Awalnya, dia selalu berpura-pura kencing, dan setelah mengetahui situasi sepi, tersangka langsung beraksi,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai, Kamis kemarin.
Menurutnya, khusus dalam melakukan pencurian kotak amal di Masjid Baitul Muhtarifin yang terjadi ketika masa-masa arus mudik lebaran dua bulan lalu itu, tersangka langsung membawa kotak amal curiannya ke areal tanah kosong seberang Terminal Kargo Negara, Lingkungan Satria, Kelurahan Dauhwaru. Setelah mencari tempat aman itu, tersangka membuka gembok kotak amal tersebut, dengan menggunakan batu. Setelah terbuka, tersangka pun menyikat seluruh uang di dalam kotak amal yang jumlahnya mencapai Rp 3,5 juta. Setelahnya, tersangka langsung membuang kotak amal tersebut.
Selain di masjid areal Mapolres Jembrana itu, tersangka yang secara maraton beraksi sejak pertengahan bulan Juni lalu, juga mengaku telah menggasak uang kotak amal di lima masjid di lima desa/kelurahan lainnya. Di antaranya, masjid di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, masjid di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, masjid di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dan di masjid di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Dari beberapa TKP itu, tersangka tidak langsung membawa kabur kotak amal. Namun tersangka menggasak uang di dalam kotak amal, dengan langsung membobol kotak amal di TKP menggunakan batu.
Aksi pencurian uang kotak amal itu, kata AKP Yusak, berhasil terungkap setelah melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian uang kotak amal di masjid areal Mapolres Jembrana dan satu TKP tambahan, yakni Masjid Mujahidin di Kelurahan Loloan Barat, yang telah resmi dilaporkan ke aparat kepolisian.
Tersangka yang sempat terekam CCTV, berhasil ditangkap di tempat kosnya di Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (31/7) sekitar pukul 16.45 Wita.
Namun setelah diamankan, tersangka mengaku sudah menghabiskan seluruh uang hasil curian. Beberapa uang hasil curiannya itu di antaranya dibelikan sejumlah peralatan rumah tangga, termasuk peralatan memasak, seperti kompor, wajan, sendok penggorengan, kukusan, yang rencana digunakan tersangka untuk membuka usaha jualan gorengan. Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat), dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara.
“Sementara kasusnya juga masih kami kembangkan. Dari 6 TKP yang diakui tersangka, baru dua TKP yang dilaporkan secara resmi,” ujar AKP Yusak yang juga didampingi Kanit I Satreskrim Polres Jembrana Ipda I Gede Alit Darmana.
Tersangka Yono, mengaku terpaksa melakukan pencurian uang kotak amal tersebut, karena membutuhkan uang untuk lebaran. Pria yang dulunya mengaku bekerja di salah satu pabrik pengolahan ikan di Desa Pengambengan, ini juga bingung mencari uang untuk modal membuka usaha, sehingga terpaksa mencuri uang kotak amal.
“Sekarang sudah tidak kerja. Maunya saya buka usaha jualan gorengan, makanya uangnya saya pakai beli peralatan-peralatan masak,” kata pria yang memiliki satu anak berumur 6 bulan ini. *ode
Jajaran Polres Jembrana berhasil mengamankan seorang tersangka pencuri spesialis uang kotak amal, Yono, 32, asal Dusun Kalirejo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (31/7) sore. Pria pengangguran yang tinggal di salah satu tempat kos di Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, itu mengaku telah melakukan pencurian uang kotak amal di enam masjid di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana.
Berdasar rilis kasus di Mapolres Jembrana, Kamis (2/8), salah satu TKP pencurian uang kotak amal itu, termasuk Masjid Baitul Muhtarifin di areal Mapolres Jembrana, Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem. Bahkan, saat melakukan pencurian uang kotak amal di masjid areal Mapolres Jembrana pada Rabu (13/6) sekitar pukul 05.15 Wita, tersangka langsung mengangkut kotak amal tersebut.
“Tersangka ini memang memilih beraksi setiap dini hari atau subuh. Awalnya, dia selalu berpura-pura kencing, dan setelah mengetahui situasi sepi, tersangka langsung beraksi,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai, Kamis kemarin.
Menurutnya, khusus dalam melakukan pencurian kotak amal di Masjid Baitul Muhtarifin yang terjadi ketika masa-masa arus mudik lebaran dua bulan lalu itu, tersangka langsung membawa kotak amal curiannya ke areal tanah kosong seberang Terminal Kargo Negara, Lingkungan Satria, Kelurahan Dauhwaru. Setelah mencari tempat aman itu, tersangka membuka gembok kotak amal tersebut, dengan menggunakan batu. Setelah terbuka, tersangka pun menyikat seluruh uang di dalam kotak amal yang jumlahnya mencapai Rp 3,5 juta. Setelahnya, tersangka langsung membuang kotak amal tersebut.
Selain di masjid areal Mapolres Jembrana itu, tersangka yang secara maraton beraksi sejak pertengahan bulan Juni lalu, juga mengaku telah menggasak uang kotak amal di lima masjid di lima desa/kelurahan lainnya. Di antaranya, masjid di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, masjid di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, masjid di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dan di masjid di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Dari beberapa TKP itu, tersangka tidak langsung membawa kabur kotak amal. Namun tersangka menggasak uang di dalam kotak amal, dengan langsung membobol kotak amal di TKP menggunakan batu.
Aksi pencurian uang kotak amal itu, kata AKP Yusak, berhasil terungkap setelah melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian uang kotak amal di masjid areal Mapolres Jembrana dan satu TKP tambahan, yakni Masjid Mujahidin di Kelurahan Loloan Barat, yang telah resmi dilaporkan ke aparat kepolisian.
Tersangka yang sempat terekam CCTV, berhasil ditangkap di tempat kosnya di Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (31/7) sekitar pukul 16.45 Wita.
Namun setelah diamankan, tersangka mengaku sudah menghabiskan seluruh uang hasil curian. Beberapa uang hasil curiannya itu di antaranya dibelikan sejumlah peralatan rumah tangga, termasuk peralatan memasak, seperti kompor, wajan, sendok penggorengan, kukusan, yang rencana digunakan tersangka untuk membuka usaha jualan gorengan. Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat), dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara.
“Sementara kasusnya juga masih kami kembangkan. Dari 6 TKP yang diakui tersangka, baru dua TKP yang dilaporkan secara resmi,” ujar AKP Yusak yang juga didampingi Kanit I Satreskrim Polres Jembrana Ipda I Gede Alit Darmana.
Tersangka Yono, mengaku terpaksa melakukan pencurian uang kotak amal tersebut, karena membutuhkan uang untuk lebaran. Pria yang dulunya mengaku bekerja di salah satu pabrik pengolahan ikan di Desa Pengambengan, ini juga bingung mencari uang untuk modal membuka usaha, sehingga terpaksa mencuri uang kotak amal.
“Sekarang sudah tidak kerja. Maunya saya buka usaha jualan gorengan, makanya uangnya saya pakai beli peralatan-peralatan masak,” kata pria yang memiliki satu anak berumur 6 bulan ini. *ode
1
Komentar