Dua Pemalak Sopir Truk Tertangkap Tangan
Mereka berjaga di pos sebelah barat menyasar truk bermuatan berat yang datang dari Gilimanuk.
NEGARA, NusaBali
Dua oknum warga manfaatkan kekosongan petugas jaga di Jembatan Tukadaya untuk melakukan pungutan liar (pungli) kepada sejumlah sopir truk. Modusnya, dua warga ini mengaku petugas sehingga sopir mau serahkan uang agar diberi jalan. Dua warga itu berinisial I Ketut PB, 36, dan Bagus PP, 16, pelajar dari Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana.
Kedua pelaku yang ditangkap pada Selasa (22/3) sekitar pukul 23.15 Wita. Keduanya sama-sama berjaga di pos sebelah barat dengan menyasar truk bermuatan berat dari arah Gilimanuk. Saat beraksi I Ketut BP, mengenakan jaket, celana panjang, hingga sepatu serba hitam. Sementara Bagus PP, berpenampilan lebih biasa, dengan mengenakan baju kaos hitam serta celana pendek warna coklat.
Wakapolres Jembrana, Kompol Anak Agung Rai Laba, Rabu (23/3), mengatakan, pengamanan terhadap kedua pelaku bermula dari informasi masyarakat. Dari tangan kedua pelaku, diamankan sejumlah struk bukti timbangan dari Unit Pelaksana Tindakan (UPT) Jembatan Timbang (JT) di Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, serta uang hasil pungli sebesar Rp 288.000. Uang hasil pungli tersebut didapatkan setelah berjaga selama 45 menit mulai pukul 22.30 Wita hingga ditangkap pukul 23.15 Wita.
Kedua pelaku yang memalak sopir truk buat sementara tidak ditahan. Sebab polisi masih melakukan pendalaman serta menunggu adanya laporan resmi dari para sopir truk yang menjadi korban. “Masih didalami. Untuk sementara, memang yang bersangkutan beraksi dengan berpura-pura sebagai petugas jaga. Kata mereka, sopir yang berikan uang,” terang Kompol Rai Laba.
Pihaknya berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Kepada para sopir truk agar tidak membiasakan memberikan sesuatu kepada siapa pun yang berjaga di pos Jembatan Tukadaya, tidak terkecuali petugas polisi. “Kami harap peristiwa ini tidak terjadi lagi,” harap mantan Kabag Ops Polres Tabanan ini.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Hubkominfo) Jembrana, Gusti Ngurah Bagus Putra Riyadi mengaku bersyukur polisi telah menangkap dua oknum warga pemalak sopir truk. Dengan kejadian itu, pihaknya berani memastikan kalau memang benar ada pungli di pos jaga Jembatan Tukadaya. Terbukti ada warga yang tertangkap tangan. Sementara mengenai keterlibatan anggota Dishubukominfo sejauh ini belum ada bukti.
Pasca belasan petugasnya ditarik dari pos jaga Jembatan Tukadaya setelah mencuat dugaan pungli, Bagus Putra Riyadi belum berani memastikan kapan akan menempatkan anggotnya kembali. Hasil koordinasi sementara, penjagaan di pos Jembatan Tukadaya akan diisi petugas Perhubungan Pemprov Bali yang ada di Jembatan Timbang Cekik.
Sebelumnya, sejumlah sopir mengaku dipalak sebesar Rp 150 ribu agar bisa melintas di Jembatan Tukadaya. Aksi pemalakan itu dilakukan pada malam hari. Petugas dari Dishubkominfo Jembrana dan anggota Polantas Polres Jembrana yang dicurigai memalak sopir bus tersebut. Imbasnya, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan menarik 11 petugas Dishubkominfo yang ditempat di Jembatan Tukadaya. Penarikan petugas untuk pembinaan ke dalam sekaligus shock therapy agar petugas Dishubkominfo tak melanggar hukum. 7 ode
1
Komentar