Komisi X DPR RI Siap Perjuangkan Sekolah Rusak
Anggota Komisi X DPR RI, I Putu Supadma Rudana, siap memperjuangkan bantuan perbaikan sekolah rusak akibat gempa, Minggu (5/8).
AMLAPURA, NusaBali
Perjuangan tersebut langsung ditujukan ke Kemendikbud disertai pengajuan proposal dilengkapi foto-foto sekolah rusak agar perbaikannya melalui jalan pintas, tidak lagi menunggu APBD 2019. Perbaikan gedung sekolah sangat mendesak dan vital.
Secara khusus Putu Supadma Rudana meninjau kerusakan gedung SDN 1 Tiyingtali, di Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem, Senin (6/8) pukul 13.00 Wita. Setelah menyaksikan kerusakan gedung di SDN 1 Tiyingtali, di dua ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang perpustakaan tergolong rusak berat. Selain genting yang jatuh berserakan, plafon jebol, reng patah, dan tembok retak-retak di beberapa bagian sehingga memerlukan perbaikan total. “Saya ingin membantu menjembatani langsung audiensi ke Kemendikbud sehingga penanganan bisa cepat,” ungkap Supadma Rudana.
Supadma Rudana yang mengantar langsung proposalnya ke Kemendikbud. Menurutnya, jika menunggu bantuan dari pusat melalui APBN prosesnya cukup lama. Terlebih dampak gempa menyebabkan banyak bangunan sekolah yang rusak berat di Karangasem, sementara kemampuan keuangan daerah sangat terbatas. Hadir mendampingi Supadma Rudana tinjau sekolah rusak yakni Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika, Staf Ahli Bupati Karangasem I Wayan Sutapa, Priagung Duarsa, I Nengah Toya, Kepala Bidang Pembinaan SD I Nyoman Selatra, dan Kasek SDN 1 Tiyingtali Sang Putu Suandiasa.
Kadisdikpora Gusti Kartika saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pendataan di delapan kecamatan. Sementara Kabid Pembinaan SD, I Nyoman Selatra, mengatakan di Kecamatan Abang ada 4 SD yang rusak dari 59 SD yang ada tersebar di 14 desa. Ke empat SD yang rusak yakni SDN 1 Tiyingtali, SDN 1 Datah, SDN 3 Purwekerti, dan SDN 3 Bunutan. “Kami belum dapat laporan dari kecamatan lain, kami baru mengecek dan turun di Kecamatan Abang,” kata I Nyoman Selatra.
Kasek SDN 1 Tiyingtali, Sang Putu Suandiasa, mengatakan kerusakan yang terjadi di ruang kelas untuk kelas I, kelas II, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan perpustakaan. Akibatnya, siswa kelas I sebanyak 36 orang dan kelas II sebanyak 21 siswa sementara tidak bisa belajar. “Kami tidak berani menggunakan gedung itu karena temboknya retak dan rawan jebol,” katanya. Sementara Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri berencana menggunakan tenda untuk pengganti ruang belajar sementara, terutama untuk kelas I dan kelas II. “Tenda sudah ada, nanti belajar di tenda saja sambil menunggu bantuan,” jelas I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Disdikpora Kecamatan Karangasem, I Nyoman Mertha, mengatakan di Kecamatan Karangasem dengan 67 SD, hanya terjadi rusak ringan di beberapa bagian. Kerusakan sebatas bagian genting yang jatuh. “Syukur tidak ada bangunan SD yang rusak berat,” kata Nyoman Mertha. *k16
Perjuangan tersebut langsung ditujukan ke Kemendikbud disertai pengajuan proposal dilengkapi foto-foto sekolah rusak agar perbaikannya melalui jalan pintas, tidak lagi menunggu APBD 2019. Perbaikan gedung sekolah sangat mendesak dan vital.
Secara khusus Putu Supadma Rudana meninjau kerusakan gedung SDN 1 Tiyingtali, di Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem, Senin (6/8) pukul 13.00 Wita. Setelah menyaksikan kerusakan gedung di SDN 1 Tiyingtali, di dua ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang perpustakaan tergolong rusak berat. Selain genting yang jatuh berserakan, plafon jebol, reng patah, dan tembok retak-retak di beberapa bagian sehingga memerlukan perbaikan total. “Saya ingin membantu menjembatani langsung audiensi ke Kemendikbud sehingga penanganan bisa cepat,” ungkap Supadma Rudana.
Supadma Rudana yang mengantar langsung proposalnya ke Kemendikbud. Menurutnya, jika menunggu bantuan dari pusat melalui APBN prosesnya cukup lama. Terlebih dampak gempa menyebabkan banyak bangunan sekolah yang rusak berat di Karangasem, sementara kemampuan keuangan daerah sangat terbatas. Hadir mendampingi Supadma Rudana tinjau sekolah rusak yakni Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika, Staf Ahli Bupati Karangasem I Wayan Sutapa, Priagung Duarsa, I Nengah Toya, Kepala Bidang Pembinaan SD I Nyoman Selatra, dan Kasek SDN 1 Tiyingtali Sang Putu Suandiasa.
Kadisdikpora Gusti Kartika saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pendataan di delapan kecamatan. Sementara Kabid Pembinaan SD, I Nyoman Selatra, mengatakan di Kecamatan Abang ada 4 SD yang rusak dari 59 SD yang ada tersebar di 14 desa. Ke empat SD yang rusak yakni SDN 1 Tiyingtali, SDN 1 Datah, SDN 3 Purwekerti, dan SDN 3 Bunutan. “Kami belum dapat laporan dari kecamatan lain, kami baru mengecek dan turun di Kecamatan Abang,” kata I Nyoman Selatra.
Kasek SDN 1 Tiyingtali, Sang Putu Suandiasa, mengatakan kerusakan yang terjadi di ruang kelas untuk kelas I, kelas II, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan perpustakaan. Akibatnya, siswa kelas I sebanyak 36 orang dan kelas II sebanyak 21 siswa sementara tidak bisa belajar. “Kami tidak berani menggunakan gedung itu karena temboknya retak dan rawan jebol,” katanya. Sementara Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri berencana menggunakan tenda untuk pengganti ruang belajar sementara, terutama untuk kelas I dan kelas II. “Tenda sudah ada, nanti belajar di tenda saja sambil menunggu bantuan,” jelas I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Disdikpora Kecamatan Karangasem, I Nyoman Mertha, mengatakan di Kecamatan Karangasem dengan 67 SD, hanya terjadi rusak ringan di beberapa bagian. Kerusakan sebatas bagian genting yang jatuh. “Syukur tidak ada bangunan SD yang rusak berat,” kata Nyoman Mertha. *k16
Komentar