Pesilat Komang Harik Adi Putra Berobsesi Bisa Ukir Sejarah
Komang Harik Adi Putra perkirakan pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, akan jadi pesaing terberatnya di Asian Games XVIII 2018. Pendekar Malaysia itu sebelumnya sempat dikalahkan saat Harik Adi Putra sabet medali emas Test Event Asian Games di Jakarta, Februari 2018 lalu
46 Atlet Bali Perkuat Kontingen Indonesia di Asian Games XVIII 2018, Ini Sebagian dari Mereka
JAKARTA, NusaBali
Komang Harik Adi Putra, 24, termasuk di antara 46 (sebelumnya ditulis 49) atlet asal Bali yang dipercaya membela kontingen Indonesia dalam Asian Games XVIII di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018 nanti. Pendekar Perguruan Bakti Negara ini akan turun di nomor laga Kelas E cabang pencak silat. Bermodalkan medali emas dalam Test Event Asian Games di Jakarta, Februari lalu, Komang Harik Adi Putra berharap bisa ukir sejarah tampil sebagai jawara di pesta olahraga multievent Asian Games 2018.
"Astungkara, semoga dalam Asian Games pertama kalinya ini saya dapat mengukir sejarah bagi Indonesia dengan menyumbangkan medali emas cabang pencak silat," ujar Harik Hadi Putra kepada NusaBali di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, beberapa hari lalu. Dengan meraih emas, dia setidaknya bisa membuat bangga orangtua, daerah, dan perguruan Bakti Negara.
Untuk bisa mencapai harapannya itu, Harik Adi Putra selama ini berlatih intensif di Pelatnas. Pesilat kelahiran 14 Oktober 1994 asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng ini juga tidak menyia-nyiakan kesempatan try out ke Belgia Open 2018, serta training camp di Thailand dan Vietnam.
Dalam event Belgia Open 2018 lalu, pesilat dengan tinggi badan 173 cm ini berhasil sebat medali perunggu. Sedangkan dalam Test Event Asian Games 2018 di Jakarta, awal Februari lalu, Harik Adi Putra berhasil sabet medali emas. Dengan modal tersebut, sarjana jebolan IKIP PGRI Bali ini lebih percaya diri menuju laga akbar Asian Games 2018. Dia pun berharap bisa sabet medali emas dan sekaligus naik podium untuk mengumandangkan lagi Indonesia Raya dan mengibarkan tinggi-tinggi bendera Merah Putih.
Menurut Harik Adi Putra, persaingan di Asian Games 2018 nanti sangat ketat, karena kemampuan para pesilat Kelas E dari berbagai negara Asia cukup merata. Dia tak ingin menganggap remeh lawan-lawannya. Calon lawan terberatnya masih tetap Mohd Al Jufferi Jamari, pesilat Malaysia yang dikalahkannya dalam Test Event Asian Games di Jakarta.
"Saya yakin bisa lebih baik dari lawan sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara di Asian Games 2018. Mohon doa masyarakat Indonesia, khususnya Bali," tandas anak bungsu dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Ketut Mudastra dan Ni Nyoman Sarianis ini.
Harik Adi Putra sendiri mereupakan pesilat terbaik nasional di Kelas E. Dia adalah pemegang medali emas PON 2016. Meski demikian, Harik Adi Putra tidak begitu saja bisa tembus ke Asian Games 2018. Dia harus melalui seleksi ketat, November 2017 lalu. Ketika itu, dia berhadapan dengan pesilat Jawa Barat yang juara Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Popnas). “Beruntung, saya berhasil mengalahkan jawara Popnas dari Jabar itu,” kenang Harik Adi Putra.
Setelah lolos seleksi, Harik Adi Putra lanjut menjalani latihan di Pelatnas yang dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Dia kemudian berhasil mempersembahkan medali emas test event Asian Games, awal Februari 2018. Setelah itu, dia latihan di Solo. Hebatnya, di tengah-tengah kesibukan latihan di Solo, Harik Adi Putra berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi IKIP PGRI Bali di Denpasar, pertengahan Feb-ruari 2018.
Itu sebabnya, Harik Adi Putra sangat bersyukur bisa dipercaya berlaga di Asian Games 2018. "Saya sangat bersyukur terpilih mengikuti Asian Games 2018. Terlebih, ini baru pertama kali cabang pencak silat dipertandingkan di Asian Games," jelas alumnus SMAN 2 Denpasar ini.
Komang Harik Adi Putra sendiri mengenal olahraga pencak silat dari keluarganya. Maklum, keluarga besarnya dari pihak ayah dan ibu semuanya merupakan pesilat. Sang ayah, I Ketut Mudastra, adalah mantan pesilat yang sempat ikut kejuaraan dunia.
Awalnya, Haruk Adi Putra mendalami nomor laga dan sekaligus nomor seni cabang pencak silat. Dia sempat tampil di nomor seni tunggal dan beregu putra. Namun. Sejak duduk di bangku SMA, Harik Adi Putra mulai konsentrasi nomor laga (pertarungan) saja. Nomor laga (Kelas E) ini pula yang mengantarkan Harik Adi Putra dipercaya membela kontingen Indonesia ke Asian Games 2017 di Malaysia (sabet medali perunggu) dan kini tampil di Asian Games XVIII 2018. *k22
Komentar