Siswa Baru Masih Kenakan Seragam SD
Siswa kelas VII SMPN 2 Susut, Bangli masih mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD).
BANGLI, NusaBali
Meski pembelajaran tahun ajaran 2018/2019 sudah dimulai, namun ratusan siswa baru ini belum mendapatkan segaram SMP. Seragam mereka pun berbeda-beda sehingga saat mengikuti pembelajaran di kelas jadi warna warni.
Kepala SMPN 2 Susut, I Nyoman Suanda, tidak menampik kondisi tersebut, mengingat para siswa memang belum mendapatkan seragam baru. Dijelaskan, pengadaan seragam sepenuhnya diserahkan pada komite sekolah dan sekolah tidak ikut campur. “Komite yang mengambil alih dan memang kami tidak tahu pasti kapan seragam akan datang,” ungkapnya, Rabu (8/8).
Nyoman Suanda mengatakan akan segera mengkoordinasikan kembali dengan komite. Pihaknya berharap seragam cepat dibagikan sehingga untuk pakaian siswa bisa kompak dan rapi. “Mudah-mudahan cepat datang seragamnya, untuk sementara memang masih bercampur pakaian siswa kami di sini,” ujarnya seraya mengatakan untuk siswa baru jumlah 170 orang yang terbagi dalam 6 rombongan belajar (rombel).
Meski dari sisi keseragaman pakaian yang digunakan siswa masih kurang, Suanda tetap melakukan pembinaan bagaimana para siswa tetap berpakaian yang rapi. “Memang pakaian tidak seragam tapi kami senatiasa menekakan pada siswa agar menjaga kerapian,” imbuhnya. Terpisah, Ketua Komite SMPN 2 Susut, I Nyoman Nurjana, menjelaskan seragam sementara ini belum diserahkan. Sebelumnya sudah dilakukan pengukuran untuk para siswa baru. Untuk proses pengadaan melalui tender, sedikitnya ada 4 orang yang melakukan penawaran. Dari penawaran yang ada orang tua siswa sepakat membeli seragam yang total harga Rp 850 ribu.
Para siswa akan memperoleh pakaian meliputi baju putih, batik dan pramuka, celama/rok biru, putih serta pramuka, pakaian olahraga. Para siswa juga akan mendapat sepatu, kaos kaki, serta tas. “Ini sudah sesuai dengan pilihan orang tua siswa. Pemenang tender menjanjikan akan dibagikan. *es
Kepala SMPN 2 Susut, I Nyoman Suanda, tidak menampik kondisi tersebut, mengingat para siswa memang belum mendapatkan seragam baru. Dijelaskan, pengadaan seragam sepenuhnya diserahkan pada komite sekolah dan sekolah tidak ikut campur. “Komite yang mengambil alih dan memang kami tidak tahu pasti kapan seragam akan datang,” ungkapnya, Rabu (8/8).
Nyoman Suanda mengatakan akan segera mengkoordinasikan kembali dengan komite. Pihaknya berharap seragam cepat dibagikan sehingga untuk pakaian siswa bisa kompak dan rapi. “Mudah-mudahan cepat datang seragamnya, untuk sementara memang masih bercampur pakaian siswa kami di sini,” ujarnya seraya mengatakan untuk siswa baru jumlah 170 orang yang terbagi dalam 6 rombongan belajar (rombel).
Meski dari sisi keseragaman pakaian yang digunakan siswa masih kurang, Suanda tetap melakukan pembinaan bagaimana para siswa tetap berpakaian yang rapi. “Memang pakaian tidak seragam tapi kami senatiasa menekakan pada siswa agar menjaga kerapian,” imbuhnya. Terpisah, Ketua Komite SMPN 2 Susut, I Nyoman Nurjana, menjelaskan seragam sementara ini belum diserahkan. Sebelumnya sudah dilakukan pengukuran untuk para siswa baru. Untuk proses pengadaan melalui tender, sedikitnya ada 4 orang yang melakukan penawaran. Dari penawaran yang ada orang tua siswa sepakat membeli seragam yang total harga Rp 850 ribu.
Para siswa akan memperoleh pakaian meliputi baju putih, batik dan pramuka, celama/rok biru, putih serta pramuka, pakaian olahraga. Para siswa juga akan mendapat sepatu, kaos kaki, serta tas. “Ini sudah sesuai dengan pilihan orang tua siswa. Pemenang tender menjanjikan akan dibagikan. *es
1
Komentar