Blasman Sulit Tambah Ruang Belajar
SMAN 1 Blahbatuh di Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, satu-satunya SMAN di Gianyar yang masih menerapkan sistem belajar doble shift (pagi-siang).
GIANYAR, NusaBali
Sekolah yang dikenal dengan sebutan Blasman ini pun berharap bisa menambah ruang belajar. Namun, lahan yang dimiliki hanya 26 are, penuh dengan gedung bertingkat 3. ‘’Satu-satunya solusi, perluasan sekolah dengan memanfaatkan lahan SDN 3 Blahbatuh, di sisi selatan sekolah ini,’’ ujar warga di sekitar sekolah, Kamis (9/8).
Luas lahan SD tersebut sekitar 17 are, dirasa cukup untuk menampung beberapa kelas sehingga Blasman tak lagi doble shift. Pembahasan tentang perluasan inipun sudah berlangsung sekitar empat kali. Seluruh pihak mendukung. Skenarionya, siswa SDN 3 Blahbatuh akan direlokasi ke lahan kabupaten sekitar 50 meter di timur. Namun pembangunan gedung baru itu sulit terwujud. Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar beralasan ada rasionalisasi anggaran.
Kepala Disdik Gianyar Made Suradnya, saat dikonfirmasi, Kamis (9/8), minta agar Pemprov Bali yang membangunkan gedung SDN 3 Blahbatuh yang baru sehingga siswa Blasman bisa belajar di gedung eks SDN 3 Blahbatuh. “Kalau provinsi menginginkan sekolah itu, sedianya agar pemerintah provinsi membangunkan ruangan sebagai pengganti SD N 3 Blahbatuh,"
Kata Suradnya, lokasi yang bisa didirikan bangunan untuk sekolah dasar baru itu ada di wilayah Banjar Pande, Desa Blahbatuh. Jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi SD N 3 Blahbatuh saat ini. “Itu memang lahan milik pemerintah kabupaten, luasnya sekitar 17 are," katanya
Namun Suradnya beralasan, di kawasan SD N 3 Blahbatuh ini baru saja didirikan ruang kelas baru melalui DAK (dana alokasi khusus). Dia menyayangkan, bila setelah diperjuangkan pembangunan kelas baru, justru harus diambilalih atau dibongkar lagi. “Nanti apa alasannya kalau kami mendirikan bangunan sekolah dasar baru lagi, karena baru saja mendirikan bangunan baru di SD 3 ini lewat anggaran DAK," katanya.
Terkait rasionaisasi anggaran, Suradnya mengatakan terjadi hampir di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Disdik Gianyar. "Apalagi sekarang (di APBD 2018, Red) saja, anggaran Disdik sudah dipotong Rp 30 miliar, itu semua rencana anggaran berupa fisik," katanya.
Pihaknya tidak berani menjanjikan bisa merealisasikan pembangunan SD baru sebagai pengganti SD N 3 Blahbatuh. Selain itu dalam perencanaan APBD 2019, pihaknya juga mengagendakan fokus pada pembangunan SMP N 3 Blahbatuh. “SMP 3 Blahbatuh ini kan baru berdiri, menggunakan lahan SD N 2. Meski baru berdiri tahun ajaran ini, muridnya sudah sampai lima kelas, sehingga tahun depan rencananya ini yang akan difokuskan, “ katanya.
Kepala SMA N 1 Blahbatuh I Ketut Sulatra mengakui penambahan kelas untuk sekolahnya sudah mendesak. Sebab dari seribuan siswa di sekolah ini, hanya bisa memanfaatkan 20 ruang belajar. "Peminat di SMA kami sangat tinggi meski ruangan terbatas, nah pada akhirnya kami harus menggelar sistem belajar double shift," katanya.*nvi
Sekolah yang dikenal dengan sebutan Blasman ini pun berharap bisa menambah ruang belajar. Namun, lahan yang dimiliki hanya 26 are, penuh dengan gedung bertingkat 3. ‘’Satu-satunya solusi, perluasan sekolah dengan memanfaatkan lahan SDN 3 Blahbatuh, di sisi selatan sekolah ini,’’ ujar warga di sekitar sekolah, Kamis (9/8).
Luas lahan SD tersebut sekitar 17 are, dirasa cukup untuk menampung beberapa kelas sehingga Blasman tak lagi doble shift. Pembahasan tentang perluasan inipun sudah berlangsung sekitar empat kali. Seluruh pihak mendukung. Skenarionya, siswa SDN 3 Blahbatuh akan direlokasi ke lahan kabupaten sekitar 50 meter di timur. Namun pembangunan gedung baru itu sulit terwujud. Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar beralasan ada rasionalisasi anggaran.
Kepala Disdik Gianyar Made Suradnya, saat dikonfirmasi, Kamis (9/8), minta agar Pemprov Bali yang membangunkan gedung SDN 3 Blahbatuh yang baru sehingga siswa Blasman bisa belajar di gedung eks SDN 3 Blahbatuh. “Kalau provinsi menginginkan sekolah itu, sedianya agar pemerintah provinsi membangunkan ruangan sebagai pengganti SD N 3 Blahbatuh,"
Kata Suradnya, lokasi yang bisa didirikan bangunan untuk sekolah dasar baru itu ada di wilayah Banjar Pande, Desa Blahbatuh. Jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi SD N 3 Blahbatuh saat ini. “Itu memang lahan milik pemerintah kabupaten, luasnya sekitar 17 are," katanya
Namun Suradnya beralasan, di kawasan SD N 3 Blahbatuh ini baru saja didirikan ruang kelas baru melalui DAK (dana alokasi khusus). Dia menyayangkan, bila setelah diperjuangkan pembangunan kelas baru, justru harus diambilalih atau dibongkar lagi. “Nanti apa alasannya kalau kami mendirikan bangunan sekolah dasar baru lagi, karena baru saja mendirikan bangunan baru di SD 3 ini lewat anggaran DAK," katanya.
Terkait rasionaisasi anggaran, Suradnya mengatakan terjadi hampir di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Disdik Gianyar. "Apalagi sekarang (di APBD 2018, Red) saja, anggaran Disdik sudah dipotong Rp 30 miliar, itu semua rencana anggaran berupa fisik," katanya.
Pihaknya tidak berani menjanjikan bisa merealisasikan pembangunan SD baru sebagai pengganti SD N 3 Blahbatuh. Selain itu dalam perencanaan APBD 2019, pihaknya juga mengagendakan fokus pada pembangunan SMP N 3 Blahbatuh. “SMP 3 Blahbatuh ini kan baru berdiri, menggunakan lahan SD N 2. Meski baru berdiri tahun ajaran ini, muridnya sudah sampai lima kelas, sehingga tahun depan rencananya ini yang akan difokuskan, “ katanya.
Kepala SMA N 1 Blahbatuh I Ketut Sulatra mengakui penambahan kelas untuk sekolahnya sudah mendesak. Sebab dari seribuan siswa di sekolah ini, hanya bisa memanfaatkan 20 ruang belajar. "Peminat di SMA kami sangat tinggi meski ruangan terbatas, nah pada akhirnya kami harus menggelar sistem belajar double shift," katanya.*nvi
Komentar