Ida Pedanda Istri Manduang Lebar
Ida Pedanda Istri Manduang, 80, dari Gria Suci, Banjar Gunung Biau, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, lebar (meninggal) pada Buda Kliwon Matal, Rabu (8/8).
AMLAPURA, NusaBali
Upacara palebon akan digelar pada Redite Wage Wayang, Minggu (16/9) mendatang. Sebelum lebar, Ida Pedanda Istri Manduang mengalami kecelakaan di kamar mandi. Terpeleset dan lutut kiri membentur tembok.
Putra kelima Ida Pedanda Istri Manduang, Ida Bagus Adnyana, mengatakan sebelum lebar almarhum tidak memiliki riwayat sakit. Hanya saja sejak dua bulan tidak bisa katuran muput upacara karena tidak lagi kuat berjalan, duduk, dan berdiri. Ida Bagus Adnyana yang juga Wakil Ketua DPRD Karangasem menuturkan, pada Rabu siang Ida Pedanda Istri Manduang berjalan tertatih-tatih minta diantar masuk kamar kecil untuk buang air. Ternyata di kamar kecil itu tidak kuat pegangan lalu terpeleset, menyebabkan lutut kirinya membentur di tembok.
IB Adnyana langsung mengevakuasi Ida Pedanda Istri Manduang ke tempat tidurnya dan memijat kakinya yang keseleo. Saat dipijat Ida Pedanda Istri Manduang masih bisa diajak berkomunikasi, minum, dan makan. Selanjutnya, Ida Pedanda Istri Manduang makolem (tidur) dan ditinggal oleh anaknya. “Ternyata jam 18.00 Wita, saat saya tengok, Ida Pedanda Istri Manduang tidak juga terjaga dari tidurnya, setelah diamati dan diperhatikan, ternyata telah lebar dengan tenang,” jelas IB Adnyana.
Ida Pedanda Istri Manduang meninggalkan enam anak dan 8 cucu. Semasih walaka bernama Ida Ayu Nyoman Sayang, madwijati pada tahun 2000, selama ini sering katuran muput upacara ke Pura Besakih. Setelah Ida Pedanda Istri lebar, IB Adnyana mohon petunjuk ke Ida Pedanda Gede Nabe Abian, maka upacara masucian dilaksanakan pada Redite Pon Perangbakat, Minggu (26/8) dan puncak palebon pada Redite Wage Wayang, Minggu (6/9). “Ida Pedanda lebar, benar-benar dalam kondisi yang tenang, tanpa merasakan sakit. Hanya diawali terpeleset,” kata IB Adnyana. *k16
Upacara palebon akan digelar pada Redite Wage Wayang, Minggu (16/9) mendatang. Sebelum lebar, Ida Pedanda Istri Manduang mengalami kecelakaan di kamar mandi. Terpeleset dan lutut kiri membentur tembok.
Putra kelima Ida Pedanda Istri Manduang, Ida Bagus Adnyana, mengatakan sebelum lebar almarhum tidak memiliki riwayat sakit. Hanya saja sejak dua bulan tidak bisa katuran muput upacara karena tidak lagi kuat berjalan, duduk, dan berdiri. Ida Bagus Adnyana yang juga Wakil Ketua DPRD Karangasem menuturkan, pada Rabu siang Ida Pedanda Istri Manduang berjalan tertatih-tatih minta diantar masuk kamar kecil untuk buang air. Ternyata di kamar kecil itu tidak kuat pegangan lalu terpeleset, menyebabkan lutut kirinya membentur di tembok.
IB Adnyana langsung mengevakuasi Ida Pedanda Istri Manduang ke tempat tidurnya dan memijat kakinya yang keseleo. Saat dipijat Ida Pedanda Istri Manduang masih bisa diajak berkomunikasi, minum, dan makan. Selanjutnya, Ida Pedanda Istri Manduang makolem (tidur) dan ditinggal oleh anaknya. “Ternyata jam 18.00 Wita, saat saya tengok, Ida Pedanda Istri Manduang tidak juga terjaga dari tidurnya, setelah diamati dan diperhatikan, ternyata telah lebar dengan tenang,” jelas IB Adnyana.
Ida Pedanda Istri Manduang meninggalkan enam anak dan 8 cucu. Semasih walaka bernama Ida Ayu Nyoman Sayang, madwijati pada tahun 2000, selama ini sering katuran muput upacara ke Pura Besakih. Setelah Ida Pedanda Istri lebar, IB Adnyana mohon petunjuk ke Ida Pedanda Gede Nabe Abian, maka upacara masucian dilaksanakan pada Redite Pon Perangbakat, Minggu (26/8) dan puncak palebon pada Redite Wage Wayang, Minggu (6/9). “Ida Pedanda lebar, benar-benar dalam kondisi yang tenang, tanpa merasakan sakit. Hanya diawali terpeleset,” kata IB Adnyana. *k16
1
Komentar