Lomba Layang-layang di Bukit Teletabies
Lomba layang-layang digelar di objek wisata Bukit Teletabies, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Selain untuk menyalurkan hobi para pelayang, lomba serangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 ini juga untuk memperkenalkan objek wisata setempat.
Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengatakan, penyambutan HUT Kemerdekaan RI di Nusa Penida diawali dengan lomba layang-layang. Lokasi ini dipilih karena angin cukup kecang di wilayah perbukitan tersebut, tanpa mengabaikan aspek keamanan.
Peserta lomba dari berbagai daerah di Kecamatan Nusa Penida, jenis layangan Janggan 17 peserta, bebean 35 perserta dan kreasi 17 perserta, salah satu persertanya dari UPT Pertanian di Nusa Penida.
Selain berlomba, para peserta disuguhi pemandangan alam yang asri, berupa bukit yang memiliki gundukan unik. Sehingga tantangan tersendiri bagi para peserta karena sangat jauh berbeda ketika lomba layang-layang di tanah lapang datar. “Lokasinya memang agak sulit menarik layangan, karena di bukit, namun saya sangat menyukainya dan bisa menjadi tantangan tersendiri,” ujar seorang peserta I Dewa Gede Aditya Putra. Menurut seorang juri, Anak Agung Ngurah Sedana, layangan bisa mengudara dengan baik dan meliuk-liuk, termasuk bentuknya. *wan
Selain untuk menyalurkan hobi para pelayang, lomba serangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 ini juga untuk memperkenalkan objek wisata setempat.
Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengatakan, penyambutan HUT Kemerdekaan RI di Nusa Penida diawali dengan lomba layang-layang. Lokasi ini dipilih karena angin cukup kecang di wilayah perbukitan tersebut, tanpa mengabaikan aspek keamanan.
Peserta lomba dari berbagai daerah di Kecamatan Nusa Penida, jenis layangan Janggan 17 peserta, bebean 35 perserta dan kreasi 17 perserta, salah satu persertanya dari UPT Pertanian di Nusa Penida.
Selain berlomba, para peserta disuguhi pemandangan alam yang asri, berupa bukit yang memiliki gundukan unik. Sehingga tantangan tersendiri bagi para peserta karena sangat jauh berbeda ketika lomba layang-layang di tanah lapang datar. “Lokasinya memang agak sulit menarik layangan, karena di bukit, namun saya sangat menyukainya dan bisa menjadi tantangan tersendiri,” ujar seorang peserta I Dewa Gede Aditya Putra. Menurut seorang juri, Anak Agung Ngurah Sedana, layangan bisa mengudara dengan baik dan meliuk-liuk, termasuk bentuknya. *wan
Komentar