Harapan Punya Gedung Perpustakaan Lantai 3 Kandas
Harapan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan memiliki gedung layanan Perpustakaan, akhirnya kandas.
TABANAN, NusaBali
Karena anggaran yang diajukan lewat Dana Anggaran Khusus (DAK) 2019 ke pusat, kemungkinan tidak didapatkan. Padahal bangunan ini sangat diharapkan untuk mendorong minat baca masyarakat. Jika gedung layanan perpustakaan tersebut terwujud, rencananya akan dibuat di utara Lapangan Alit Saputra, Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan. Ada lahan kosong sekitar 2 are, dibuat bangunan lantai tiga.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan, I Wayan Kotio menjelaskan, setelah dikroscek ke bagian Bappeda, ternyata usulan tersebut kemungkinan tidak bisa diterima di pusat. Karena usulan dari Pemkab Tabanan ini belum terlihat. "Alasan pihak pusat, belum diterima, belum tahu. Katanya ada lima kabupaten di Indonesia yang diterima karena usulan ini memang serentak diusulkan," jelasnya, Jumat (10/8).
Dia pun memastikan kemungkinan dana tersebut tidak didapatkan, meskipun usulan tersebut di DAK 2019. "Kemungkinan ini tidak kami dapatkan karena bagian Bappeda cek usulan kita masih merah," ujarnya.
Dia mengatakan, anggaran tersebut diusulkan pada awal tahun 2018 senilai Rp 3 miliar. Bahkan sudah sempat dipanggil ke Gedung Bidakara di Jakarta untuk memeriksa usulan. Jika ini terealisasi rencanya akan dibuat gedung layanan Perpustakaan yang nyaman dilengkapi wifi dan sesuai standar gedung Perpustakaan. "Jadi akan kami buat senyaman mungkin supaya warga mau ke gedung itu," tegasnya.
Menurutnya, gedung layanan Perpustakaan tidak untuk dipakai sarana baca saja. Bisa untuk rekreasi, belajar bareng, diskusi, dan lain sebagainya. "Artinya supaya Tabanan memiliki gedung baca yang kondusif. Dan tempatnya memang ideal karena dekat dengan kota. Optimis pasti akan digemari dan banyak yang datang," jelasnya.
Pilihan lokasi di sekitaran Lapangan Alit Saputra, kata Kotio, karena tempatnya sangat strategis. Selain dekat dengan kota, kegiatan olahraga tersedia, sarana ekonomi lengkap sehingga tempatnya cocok. Kotio masih menaruh harapan karena gedung ini diusulkan dalam DAK 2019.*de
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan, I Wayan Kotio menjelaskan, setelah dikroscek ke bagian Bappeda, ternyata usulan tersebut kemungkinan tidak bisa diterima di pusat. Karena usulan dari Pemkab Tabanan ini belum terlihat. "Alasan pihak pusat, belum diterima, belum tahu. Katanya ada lima kabupaten di Indonesia yang diterima karena usulan ini memang serentak diusulkan," jelasnya, Jumat (10/8).
Dia pun memastikan kemungkinan dana tersebut tidak didapatkan, meskipun usulan tersebut di DAK 2019. "Kemungkinan ini tidak kami dapatkan karena bagian Bappeda cek usulan kita masih merah," ujarnya.
Dia mengatakan, anggaran tersebut diusulkan pada awal tahun 2018 senilai Rp 3 miliar. Bahkan sudah sempat dipanggil ke Gedung Bidakara di Jakarta untuk memeriksa usulan. Jika ini terealisasi rencanya akan dibuat gedung layanan Perpustakaan yang nyaman dilengkapi wifi dan sesuai standar gedung Perpustakaan. "Jadi akan kami buat senyaman mungkin supaya warga mau ke gedung itu," tegasnya.
Menurutnya, gedung layanan Perpustakaan tidak untuk dipakai sarana baca saja. Bisa untuk rekreasi, belajar bareng, diskusi, dan lain sebagainya. "Artinya supaya Tabanan memiliki gedung baca yang kondusif. Dan tempatnya memang ideal karena dekat dengan kota. Optimis pasti akan digemari dan banyak yang datang," jelasnya.
Pilihan lokasi di sekitaran Lapangan Alit Saputra, kata Kotio, karena tempatnya sangat strategis. Selain dekat dengan kota, kegiatan olahraga tersedia, sarana ekonomi lengkap sehingga tempatnya cocok. Kotio masih menaruh harapan karena gedung ini diusulkan dalam DAK 2019.*de
Komentar