Sebelum Piodalan Harus Digelar Upacara Guru Piduka
Saat Pura Jagatnatha Karangasem Terdampak Gempa Bumi
AMLAPURA, NusaBali
Upacara guru piduka atau permohonan maaf atas bencana gempa bumi yang terjadi mengakibatkan palinggih di Pura Jagatnatha jebol digelar pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (11/8). Upacara yang digelar sebagai syarat agar bisa melaksanakan piodalan ini dipuput Ida Pedanda Gede Made Bajing dari Griya Gunung, Lingkungan Pebukit, Kelurahan/Kecamatan Karangasem. Piodalan Pura Jagatnatha Karangasem ini sendiri akan berlangsung pada Redite Pon Prangbakat, Minggu (26/8) mendatang bertepatan dengan Purnama Ketiga.
Juru sapuh di Pura Jagatnatha, Ida Bagus Mangku Mukur Muka menerangkan pasca terjadi gempa bumi, pihaknya berkoordinasi dengan Ida Pedanda Gede Pasuruan di Griya Kawan, Banjar Brahman, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Ida Pedanda memberi petunjuk jika piodalan wajib dilaksanakan walau dalam keadaan darurat (bencana alam) hanya saja sekalanya kecil.
Namun tahapan piodalan harus diawali menggelar ritual guru piduka menjelang puncak piodalan pada Redite Pon Prangbakat, Minggu (26/8) bertepatan Purnama Katiga. Piodalan pun digelar hanya sehari, tanpa memasang wastra (pangangge) kain di setiap palinggih.
"Ida Pedanda menyarankan, piodalan wajib dilaksanakan hanya saja diawali menggelar guru piduka. Makanya ritual guru piduka kami laksanakan," jelas Ida Bagus Mangku Mukur Muka.
Hal serupa diungkapkan Sekretaris Panitia Piodalan, I Gede Basma. Menurutnya piodalan wajib dilaksanakan hanya sekala kecil. "Kami juga dapat petunjuk dari Ida Pedanda Jelantik Dwaja di Griya Jelantik, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling terkait hal tersebut," jelas I Gede Basma. Dalam upacara guru piduka kemarin tampak hadir Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, Kapolres AKBP I Gusti Agung Panji Ade Anom dan para pimpinan OPD di Pemkab Karangasem. *k16
Upacara guru piduka atau permohonan maaf atas bencana gempa bumi yang terjadi mengakibatkan palinggih di Pura Jagatnatha jebol digelar pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (11/8). Upacara yang digelar sebagai syarat agar bisa melaksanakan piodalan ini dipuput Ida Pedanda Gede Made Bajing dari Griya Gunung, Lingkungan Pebukit, Kelurahan/Kecamatan Karangasem. Piodalan Pura Jagatnatha Karangasem ini sendiri akan berlangsung pada Redite Pon Prangbakat, Minggu (26/8) mendatang bertepatan dengan Purnama Ketiga.
Juru sapuh di Pura Jagatnatha, Ida Bagus Mangku Mukur Muka menerangkan pasca terjadi gempa bumi, pihaknya berkoordinasi dengan Ida Pedanda Gede Pasuruan di Griya Kawan, Banjar Brahman, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Ida Pedanda memberi petunjuk jika piodalan wajib dilaksanakan walau dalam keadaan darurat (bencana alam) hanya saja sekalanya kecil.
Namun tahapan piodalan harus diawali menggelar ritual guru piduka menjelang puncak piodalan pada Redite Pon Prangbakat, Minggu (26/8) bertepatan Purnama Katiga. Piodalan pun digelar hanya sehari, tanpa memasang wastra (pangangge) kain di setiap palinggih.
"Ida Pedanda menyarankan, piodalan wajib dilaksanakan hanya saja diawali menggelar guru piduka. Makanya ritual guru piduka kami laksanakan," jelas Ida Bagus Mangku Mukur Muka.
Hal serupa diungkapkan Sekretaris Panitia Piodalan, I Gede Basma. Menurutnya piodalan wajib dilaksanakan hanya sekala kecil. "Kami juga dapat petunjuk dari Ida Pedanda Jelantik Dwaja di Griya Jelantik, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling terkait hal tersebut," jelas I Gede Basma. Dalam upacara guru piduka kemarin tampak hadir Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, Kapolres AKBP I Gusti Agung Panji Ade Anom dan para pimpinan OPD di Pemkab Karangasem. *k16
Komentar