DTW Bedugul Direncanakan Operasi Kembali pada Pertengahan 2019
Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan, yang merupakan aset Pemkab Tabanan saat ini tengah dibenahi dengan membangun kios cenderamata, toilet, dan areal parkir.
TABANAN, NusaBali
DTW Bedugul aset pemkab ini ditarget operasional lagi pada pertengahan 2019 mendatang. Pantauan di lapangan, sesuai dengan pengumuman papan proyek, untuk pembuatan kios cenderamata yang dinamakan paket II pelaksananya adalah CV Pradana Utama dan konsultan pengawas CV Duta Sanggulan. Ada tiga bangunan yang dibuat terdiri dari tujuh kios dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.346.318.892,29. Sementara waktu pelaksanaannya 120 hari kalender dengan surat perintah kerja 22 Mei 2018.
Kemudian pembuatan ruang ganti atau toilet dinamakan paket I, dikerjakan oleh CV Cahaya Karya Permai dan sebagai konsultan pengawas adalah PT Duta Sanggulan dengan nilai kontrak Rp 242.570.000. Waktu pelaksanaan 90 hari kalender dengan surat perintah kerja 28 Mei 2018.
Dan pembuatan jalur pejalan kaki, jalan setapak, jalan kawasan, boardwalk, pedestrian, dan tempat parkir atau paket III, sebagai kontraktor pelaksana adalah CV Putra Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 633.877.100,00. Surat perintah kerja tertanggal 22 Mei 2018 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender.
Bangunan rata-rata sudah berdiri dan genteng juga sudah terpasang. Namun masih perlu pemasangan piranti lainnya.
Salah satu konsultan pengawas dari CV Sanggulan yang mendapat bagian di pembuatan kios cenderamata, I Ketut Suika mengatakan dia bersama 17 pekerja sudah bekerja sekitar 1 bulan. Meski pekerjaan kadang terhambat karena cuaca hujan yang mengguyur Kecamatan Baturiti belakangan ini. “Kadang tidak bekerja, karena hujan. Jika dipaksakan hasilnya tidak bagus,” jelasnya.
Meski demikian dia mengaku optimistis proyek bisa dikerjakan sesuai dengan target yakni 120 hari kalender. Dikatakan untuk pembuatan kios cenderamata ada tiga bangunan terdiri dari tujuh kios. “Kami ada 17 orang pekerja, mudah-mudahan selesai sesuai target meski cuaca kadang hujan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa menerangkan, seluruh anggaran untuk pengembangan DTW Bedugul dari dana alokasi khusus (DAK). “Seluruh pembangunan itu kami target selesai di tahun 2018,” tegasnya, Minggu (12/8).
Selanjutnya untuk mengisi kios cenderamata masih akan dikoordinasikan dengan OPD terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi dan Dinas Perhubungan untuk memanajemen arus lalulintas dan areal parkir. “Di kios cenderamata yang dijual adalah khas Tabanan termasuk kuliner yang dihasilkan oleh BUMDa, BUMDes,” tutur Yasa.
Disinggung kapan mulai aktif beroperasi? Yasa mengatakan kalau tidak ada halangan, rencananya pertengahan 2019 mulai aktif. “Mudah-mudahan tidak ada halangan tahun ini pembangunan selesai, tahun depan sudah persiapan operasi,” ucapnya.
Untuk diketahui suntikan dana DAK untuk pengembangan DTW Bedugul sebesar Rp 2,47 miliar. DTW Bedugul sejak tahun 2010 tidak ada pengelola tetap, sehingga terkesan DTW Bedugul terbengkalai. *de
Kemudian pembuatan ruang ganti atau toilet dinamakan paket I, dikerjakan oleh CV Cahaya Karya Permai dan sebagai konsultan pengawas adalah PT Duta Sanggulan dengan nilai kontrak Rp 242.570.000. Waktu pelaksanaan 90 hari kalender dengan surat perintah kerja 28 Mei 2018.
Dan pembuatan jalur pejalan kaki, jalan setapak, jalan kawasan, boardwalk, pedestrian, dan tempat parkir atau paket III, sebagai kontraktor pelaksana adalah CV Putra Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 633.877.100,00. Surat perintah kerja tertanggal 22 Mei 2018 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender.
Bangunan rata-rata sudah berdiri dan genteng juga sudah terpasang. Namun masih perlu pemasangan piranti lainnya.
Salah satu konsultan pengawas dari CV Sanggulan yang mendapat bagian di pembuatan kios cenderamata, I Ketut Suika mengatakan dia bersama 17 pekerja sudah bekerja sekitar 1 bulan. Meski pekerjaan kadang terhambat karena cuaca hujan yang mengguyur Kecamatan Baturiti belakangan ini. “Kadang tidak bekerja, karena hujan. Jika dipaksakan hasilnya tidak bagus,” jelasnya.
Meski demikian dia mengaku optimistis proyek bisa dikerjakan sesuai dengan target yakni 120 hari kalender. Dikatakan untuk pembuatan kios cenderamata ada tiga bangunan terdiri dari tujuh kios. “Kami ada 17 orang pekerja, mudah-mudahan selesai sesuai target meski cuaca kadang hujan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa menerangkan, seluruh anggaran untuk pengembangan DTW Bedugul dari dana alokasi khusus (DAK). “Seluruh pembangunan itu kami target selesai di tahun 2018,” tegasnya, Minggu (12/8).
Selanjutnya untuk mengisi kios cenderamata masih akan dikoordinasikan dengan OPD terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi dan Dinas Perhubungan untuk memanajemen arus lalulintas dan areal parkir. “Di kios cenderamata yang dijual adalah khas Tabanan termasuk kuliner yang dihasilkan oleh BUMDa, BUMDes,” tutur Yasa.
Disinggung kapan mulai aktif beroperasi? Yasa mengatakan kalau tidak ada halangan, rencananya pertengahan 2019 mulai aktif. “Mudah-mudahan tidak ada halangan tahun ini pembangunan selesai, tahun depan sudah persiapan operasi,” ucapnya.
Untuk diketahui suntikan dana DAK untuk pengembangan DTW Bedugul sebesar Rp 2,47 miliar. DTW Bedugul sejak tahun 2010 tidak ada pengelola tetap, sehingga terkesan DTW Bedugul terbengkalai. *de
1
Komentar