Balita Habiskan 2 Bungkus Sehari
Kecanduan Rokok
SUKABUMI, NusaBali
Seorang anak di Sukabumi, Jawa Barat, R (2,5 tahun), diduga kecanduan rokok. Bila sehari saja tidak mengisap rokok, anak bungsu pasangan Misbahudin (36) dengan Maryati (35) warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, ini bisa mengamuk seharian.
"Dalam sehari bisa menghabiskan sampai dua bungkus rokok," ungkap Maryati di rumahnya, Selasa (14/8) siang seperti dilansir kompas. Dia menuturkan, bila anak bungsunya meminta rokok lalu tidak diberi, ia akan langsung marah dan ngamuk. Ia baru berhenti setelah diberi rokok. "Selain merokok, anak saya juga suka ngopi. Tapi kopinya yang mocacino," tutur dia. "Sudah rutin setiap pagi harus ada kopi sama rokok," sambungnya.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini mulai diketahui merokok sekitar 1,5 bulan yang lalu. Saat itu, anak lelaki satu-satunya tersebut meminta rokok. "Sambil bawa-bawa puntung rokok, tiba-tiba minta rokok. Saat itu saya kaget sekali," ujar Maryati. "Waktu itu terus minta rokok, dan gak dikasih akhirnya marah-marah," ucapnya.
Mengetahui anaknya terus kecanduan merokok dan ngopi, Maryati berharap kebiasaan orang dewasa yang diikuti anaknya bisa secepatnya berhenti. "Ya, ingin sekali anak saya bisa berhenti merokok dan ngopi, tapi gak tahu bagaimana," harap dia.
Meskipun kecanduan merokok, ternyata anak balita ini takut pada pamannya. Terlebih bila ketahuan sedang mengisap rokok langsung dimatikan atau dibuang dan kabur langsung bersembunyi. "Kalau kelihatan sama saya, dia takut. Malah rokoknya dibuang dan langsung sembunyi," aku pamannya, Epi Sumpena (38). "Saya juga sering melarang kalau pas melihat keponakan saya merokok," sambung dia.
Rumah pasangan Misbahudin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh perusahaan pekapuran dengan Maryati itu terdapat sebuah warung kecil. Warungnya menjual berbagai jenis jajanan makanan ringan. Lokasi rumah sederhana ini terletak di sekitar perkebunan karet yang jarang penduduk. Untuk mencapai lokasi harus melewati jalan berbatu sepanjang 1 kilometer dari Kantor Desa Tenjojaya.*
Seorang anak di Sukabumi, Jawa Barat, R (2,5 tahun), diduga kecanduan rokok. Bila sehari saja tidak mengisap rokok, anak bungsu pasangan Misbahudin (36) dengan Maryati (35) warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, ini bisa mengamuk seharian.
"Dalam sehari bisa menghabiskan sampai dua bungkus rokok," ungkap Maryati di rumahnya, Selasa (14/8) siang seperti dilansir kompas. Dia menuturkan, bila anak bungsunya meminta rokok lalu tidak diberi, ia akan langsung marah dan ngamuk. Ia baru berhenti setelah diberi rokok. "Selain merokok, anak saya juga suka ngopi. Tapi kopinya yang mocacino," tutur dia. "Sudah rutin setiap pagi harus ada kopi sama rokok," sambungnya.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini mulai diketahui merokok sekitar 1,5 bulan yang lalu. Saat itu, anak lelaki satu-satunya tersebut meminta rokok. "Sambil bawa-bawa puntung rokok, tiba-tiba minta rokok. Saat itu saya kaget sekali," ujar Maryati. "Waktu itu terus minta rokok, dan gak dikasih akhirnya marah-marah," ucapnya.
Mengetahui anaknya terus kecanduan merokok dan ngopi, Maryati berharap kebiasaan orang dewasa yang diikuti anaknya bisa secepatnya berhenti. "Ya, ingin sekali anak saya bisa berhenti merokok dan ngopi, tapi gak tahu bagaimana," harap dia.
Meskipun kecanduan merokok, ternyata anak balita ini takut pada pamannya. Terlebih bila ketahuan sedang mengisap rokok langsung dimatikan atau dibuang dan kabur langsung bersembunyi. "Kalau kelihatan sama saya, dia takut. Malah rokoknya dibuang dan langsung sembunyi," aku pamannya, Epi Sumpena (38). "Saya juga sering melarang kalau pas melihat keponakan saya merokok," sambung dia.
Rumah pasangan Misbahudin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh perusahaan pekapuran dengan Maryati itu terdapat sebuah warung kecil. Warungnya menjual berbagai jenis jajanan makanan ringan. Lokasi rumah sederhana ini terletak di sekitar perkebunan karet yang jarang penduduk. Untuk mencapai lokasi harus melewati jalan berbatu sepanjang 1 kilometer dari Kantor Desa Tenjojaya.*
Komentar