Hitam Putih Kena ‘Semprit’ KPI
Mentalis Deddy Corbuzier memberikan tanggapan saat acara yang dibawakannya ditegur secara tertulis oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) pada Senin (13/8).
JAKARTA, NusaBali
Hal itulah yang terlihat dalam akun instagram resmi milik KPI Pusat. “Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan memberi sanksi teguran pada program siaran “Hitam Putih” karena tidak menyamarkan wajah orangtua dan nenek serta identitas pelaku pada saat dialog dengan sepasang anak laki-laki dan perempuan yang menikah di usia dini. #siaransehatuntukrakyat #kpimemantau,” tulis KPI seperti dikutip okezone.
Melanjuti teguran tersebut menurut KPI Pusat, hal itu berpotensi membentuk stigma masyarakat dan menimbulkan dampak psikologis terhadap kedua anak tersebut. “Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang perlindungan anak-anak dan remaja,” kata Yuliandre Darwis.
Sebagai pembawa acaranya, Deddy Corbuzier pun langsung bereaksi dengan komentar yang bijak untuk segera memperbaiki kesalahan tersebut. Di sisi lain, pria yang kini berprofesi sebagai presenter itu secara kritis langsung mempertanyakan acara lainnya yang dinilai kurang mengedukasi masyarakat.
“Segera kami perbaiki, Tapi setidaknya acara kami mungkin menjadi satu – satunya yang masih berpotensi mengedukasi masyarakat,” tulis Deddy dalam kolom komentar di instagram KPI. Ia melanjutkan, “Bagaimana dengan joget – joget vulgar atau acara yang tidak jelas semacam settingan yang tidak mendidik? Ataukah hal itu menjadi normal saat ini?” Menariknya, ayah satu anak itu juga menitikberatkan hastag yang digunakan oleh KPI yaitu ‘siaran sehat untuk rakyat’.
Dengan seloroh, Deddy pun bertanya kepada KPI untuk dirinya menyebut beberapa program tv yang tidak sesuai dengan hastag KPI tersebut. “Saya juga suka kata – kata ‘siaran sehat untuk rakyat sebagai tagline. Haruskah saya menyebutkan program – program yang tidak sesuai tagline anda dan masih muncul di tv?” lanjut Deddy.
Deddy Corbuzier memang cukup vokal dalam menyuarakan acara – acara televisi yang menurutnya tidak cukup mendidik untuk masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, melalui channel YouTube miliknya, Deddy juga mengkritik habis – habisan beberapa aktris yang ia anggap ‘alay’. Tidak lama setelahnya, pria 41 tahun inipun mendapat penghargaan atas tanggapannya mengenai tayangan di televisi. *
Melanjuti teguran tersebut menurut KPI Pusat, hal itu berpotensi membentuk stigma masyarakat dan menimbulkan dampak psikologis terhadap kedua anak tersebut. “Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang perlindungan anak-anak dan remaja,” kata Yuliandre Darwis.
Sebagai pembawa acaranya, Deddy Corbuzier pun langsung bereaksi dengan komentar yang bijak untuk segera memperbaiki kesalahan tersebut. Di sisi lain, pria yang kini berprofesi sebagai presenter itu secara kritis langsung mempertanyakan acara lainnya yang dinilai kurang mengedukasi masyarakat.
“Segera kami perbaiki, Tapi setidaknya acara kami mungkin menjadi satu – satunya yang masih berpotensi mengedukasi masyarakat,” tulis Deddy dalam kolom komentar di instagram KPI. Ia melanjutkan, “Bagaimana dengan joget – joget vulgar atau acara yang tidak jelas semacam settingan yang tidak mendidik? Ataukah hal itu menjadi normal saat ini?” Menariknya, ayah satu anak itu juga menitikberatkan hastag yang digunakan oleh KPI yaitu ‘siaran sehat untuk rakyat’.
Dengan seloroh, Deddy pun bertanya kepada KPI untuk dirinya menyebut beberapa program tv yang tidak sesuai dengan hastag KPI tersebut. “Saya juga suka kata – kata ‘siaran sehat untuk rakyat sebagai tagline. Haruskah saya menyebutkan program – program yang tidak sesuai tagline anda dan masih muncul di tv?” lanjut Deddy.
Deddy Corbuzier memang cukup vokal dalam menyuarakan acara – acara televisi yang menurutnya tidak cukup mendidik untuk masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, melalui channel YouTube miliknya, Deddy juga mengkritik habis – habisan beberapa aktris yang ia anggap ‘alay’. Tidak lama setelahnya, pria 41 tahun inipun mendapat penghargaan atas tanggapannya mengenai tayangan di televisi. *
1
Komentar