Semua Bernuansa Bali dari Pakaian hingga Bahasa
Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Provinsi Bali
DENPASAR, NusaBali
Keunikan terjadi dalam rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Bali memperingati HUT Provinsi Bali ke 60 di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (14/8) pagi. Sidang paripurna yang dihadiri Gubernur, Made Mangku Pastika dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, semuanya bernuansa Bali. Dalam sidang paripurna ini semua yang hadir mengenakan pakaian adat Bali mulai staf sampai pejabat Setwan.
Tradisi seluruh peserta wajib menggunakan pakaian adat Bali dan menggunakan Bahasa Bali alus saat Hari Jadi Pemprov Bali ini menjadikan suasana sidang lain dari hari biasanya. Sidang paripurna istimewa ini bagian komitmen Pemprov dan DPRD Bali melestarikan budaya, adat dan tradisi Bali.
Pidato Gubernur Pastika dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama ketika memimpin sidang juga seluruhnya Berbahasa Bali alus. “Suksma kahatur ring Ida Dane sampun praside rauh ngamiletin parikrama ring rahina mangkin (terimakasih untuk saudara yang sudah datang untuk mengikuti acara hari ini),” demikian penggalan kata pengantar berbahasa Bali alus saat Adi Wiryatama memimpin sidang paripurna, kemarin.
Pastika juga tidak kalah cekatan saat menyampaikan pidatonya di sidang paripurna dengan mebasa Bali alus.
“Manggala Lan Angga DPRD Provinsi Bali sane mustikayang titiang, lan atiti sane wangiang tiyang (pimpinan dan anggota DPRD Bali yang saya hormati dan para undangan yang saya muliakan),” ujar Gubernur Pastika. Adi Wiryatama usai sidang paripurna istimewa yang dihadiri Forkompimda Provinsi Bali ini mengatakan nuansa sidang paripurna dengan budaya Bali, sampai bahasa pengantar Bahasa Bali sudah diterapkan sejak tahun 2015 lalu.
“Bahasa Bali alus ini sudah digunakan sebagai pengantar sidang paripurna istimewa di Hari Jadi Pemprov Bali sejak 2015 lalu. Bukan hal baru ini, ya inilah bagian komitmen kami Pemprov Bali dan DPRD Bali untuk menjaga, melestarikan adat dan budaya kita di Bali,” ujar Adi Wiryatama yang kemarin fasih Berbahasa Bali alus tanpa teks, sehingga beberapa kali mendapatkan aplaus peserta sidang.
Adi Wiryatama menyebutkan Bali dikenal dunia internasional karena adat, seni, tradisi dan budaya yang dimiliki. Sehingga penggunaan pakaian adat dan Bahasa Bali dalam forum paripurna juga harus terjaga dan dilestarikan. “Ini mencirikan kita menjaga tradisi. Bali itu dikenal sampai dunia internasional karena adat dan tradisi yang kuat,” ujar mantan Bupati Tabanan dua periode ini.
Sementara terkait dengan HUT Pemprov Bali kemarin menurut Adi Wiryatama menjadi sebuah renungan. “Bagaimana melakukan evaluasi diri, mulatsarira, menatap ke depan seperti apa. Untuk HUT Pemprov Bali ya kita berpikir untuk program pembangunan kedepan lebih baik, Bali makin Mandara,” tegasnya.
Adi Wiryatama kemarin menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Pastika yang akan segera mengakhiri masa tugasnya pada 29 Agustus 2018 mendatang. Politisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini mengatakan dalam setiap kepemimpinan itu ada kelebihan dan kekurangan. “Dalam momen HUT Pemprov Bali ini kita sampaikan terimakasih terhadap capaian Program Bali Mandara di bawah Gubernur Pastika. Yang belum berhasil dilanjutkan supaya berjalan baik. Sehingga Bali menjadi daerah yang makin sejahtera,” ujar Sekretaris Deperda DPD PDIP Bali ini. *nat
Keunikan terjadi dalam rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Bali memperingati HUT Provinsi Bali ke 60 di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (14/8) pagi. Sidang paripurna yang dihadiri Gubernur, Made Mangku Pastika dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, semuanya bernuansa Bali. Dalam sidang paripurna ini semua yang hadir mengenakan pakaian adat Bali mulai staf sampai pejabat Setwan.
Tradisi seluruh peserta wajib menggunakan pakaian adat Bali dan menggunakan Bahasa Bali alus saat Hari Jadi Pemprov Bali ini menjadikan suasana sidang lain dari hari biasanya. Sidang paripurna istimewa ini bagian komitmen Pemprov dan DPRD Bali melestarikan budaya, adat dan tradisi Bali.
Pidato Gubernur Pastika dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama ketika memimpin sidang juga seluruhnya Berbahasa Bali alus. “Suksma kahatur ring Ida Dane sampun praside rauh ngamiletin parikrama ring rahina mangkin (terimakasih untuk saudara yang sudah datang untuk mengikuti acara hari ini),” demikian penggalan kata pengantar berbahasa Bali alus saat Adi Wiryatama memimpin sidang paripurna, kemarin.
Pastika juga tidak kalah cekatan saat menyampaikan pidatonya di sidang paripurna dengan mebasa Bali alus.
“Manggala Lan Angga DPRD Provinsi Bali sane mustikayang titiang, lan atiti sane wangiang tiyang (pimpinan dan anggota DPRD Bali yang saya hormati dan para undangan yang saya muliakan),” ujar Gubernur Pastika. Adi Wiryatama usai sidang paripurna istimewa yang dihadiri Forkompimda Provinsi Bali ini mengatakan nuansa sidang paripurna dengan budaya Bali, sampai bahasa pengantar Bahasa Bali sudah diterapkan sejak tahun 2015 lalu.
“Bahasa Bali alus ini sudah digunakan sebagai pengantar sidang paripurna istimewa di Hari Jadi Pemprov Bali sejak 2015 lalu. Bukan hal baru ini, ya inilah bagian komitmen kami Pemprov Bali dan DPRD Bali untuk menjaga, melestarikan adat dan budaya kita di Bali,” ujar Adi Wiryatama yang kemarin fasih Berbahasa Bali alus tanpa teks, sehingga beberapa kali mendapatkan aplaus peserta sidang.
Adi Wiryatama menyebutkan Bali dikenal dunia internasional karena adat, seni, tradisi dan budaya yang dimiliki. Sehingga penggunaan pakaian adat dan Bahasa Bali dalam forum paripurna juga harus terjaga dan dilestarikan. “Ini mencirikan kita menjaga tradisi. Bali itu dikenal sampai dunia internasional karena adat dan tradisi yang kuat,” ujar mantan Bupati Tabanan dua periode ini.
Sementara terkait dengan HUT Pemprov Bali kemarin menurut Adi Wiryatama menjadi sebuah renungan. “Bagaimana melakukan evaluasi diri, mulatsarira, menatap ke depan seperti apa. Untuk HUT Pemprov Bali ya kita berpikir untuk program pembangunan kedepan lebih baik, Bali makin Mandara,” tegasnya.
Adi Wiryatama kemarin menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Pastika yang akan segera mengakhiri masa tugasnya pada 29 Agustus 2018 mendatang. Politisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini mengatakan dalam setiap kepemimpinan itu ada kelebihan dan kekurangan. “Dalam momen HUT Pemprov Bali ini kita sampaikan terimakasih terhadap capaian Program Bali Mandara di bawah Gubernur Pastika. Yang belum berhasil dilanjutkan supaya berjalan baik. Sehingga Bali menjadi daerah yang makin sejahtera,” ujar Sekretaris Deperda DPD PDIP Bali ini. *nat
1
Komentar