Bali Tak Terlalu Berharap Efek Turis Asian Games
Perhelatan Asian Games yang resmi dibuka Sabtu (18/8) ini di Jakarta dan Palembang, diperkirakan tidak berdampak signifikan pada kunjungan wisman ke Bali.
DENPASAR, NusaBali
Meski demikian, kalangan industri pariwisata di Bali, tetap ‘waspada’ mengantisipasi kemungkinan ‘limpahan’ wisman dari even olahraga negara-negara di Benoa Asia tersebut.
“Kita di industri tentu tetap mengantisipasi,” ujar Ketua Asosiasi General Manager Hotel Indonesia I Made Ramia Adnyana, Jumat (17/8). Menurut Ramia Adnyana, memang kemungkinan imbas dari perhelatan Asian Games tidak begitu banyak.Kalau pun ada wisman yang berkaitan dengan kontingen Asian Games diperkirakan jelang-jelang berakhirnya even atau sesudahnya. “Meski volumenya sedikit, tetap tetap mesti disyukuri,” ujar Ramia Adnyana.
Malah Ramia Adnyana, menyatakan kalangan hotel seperti Hotel Souverign, menyiapkan semacam layanan khusus atau diskon spesial. “Ini bentuk partisipasi kita mendukung even olahraga akbar ini,” kata Ramia.
Diharap, penanganan wisman dari anggota kontingen Asian Games, menjadi promosi tak langsung bagi industri pariwisata Bali. “Kita berharap sport tourism bangkit kembali,” ungkap Ramia, menyebut turnamen tenis tahunan Wismilak di Nusa Dua yang pernah menjadi agenda tenis dunia, yang berimbas sangat positif pada promosi dunia pariwisata Bali.
Sebelumnya Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, menyatakan imbas perhelatan Asian Games terhadap kunjungan wisman ke Bali, diperkirakan tidak banyak. Hal itu, menurut Rai Suryawijaya, karena perhelatan olaharaga se Asia itu bukan digelar di Bali. Sehingga yang mendapatkan limpahan langsung, tentu dimana even tersebut digelar. Dalam hal ini di Jakarta dan Palembang. “Namun tetap saja ada kemungkinan wisman dari anggota kontingen negara peserta yang menyelipkan sambil berlibur ke Bali,” prediksinya.
Kemungkinan itu bisa jadi dari anggota kontingen-kontingen yang punya peluang meraih prestasi, minimal masuk semi final. Sehingga bisa jadi bisa menikmati liburan ke Bali, karena tinggal mereka bertambah. “Istilah wisman pada saat last minute,” kata Rai Suryawijaya.
Untuk itu, kalangan industri pariwisata di Bali, pasti sudah siap. Kesiapan tersebut, sebagai hal yang memang harus dilakukan. “Karena berapa pun itu jumlahnya, kita kan berharap ada wisatawan memang,” ujar tokoh pariwisata Bali yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung. Hal itu karena perkonomian Bali yang dominan bergantung pada sektor pariwisata. “Mudah-mudahan imbas dari Asian Games ini berdampak banyak,” ujarnya.
Dia pun mengimbau, kalangan industri mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. “Karena ini juga dapat promosi tak langsung,” ujarnya. Minimal ‘limpahan’ wisman dari Asian Games, bisa menggenapi nanti target kunjungan wisman ke Bali 7 juta orang pada akhir tahun 2018.*k17
“Kita di industri tentu tetap mengantisipasi,” ujar Ketua Asosiasi General Manager Hotel Indonesia I Made Ramia Adnyana, Jumat (17/8). Menurut Ramia Adnyana, memang kemungkinan imbas dari perhelatan Asian Games tidak begitu banyak.Kalau pun ada wisman yang berkaitan dengan kontingen Asian Games diperkirakan jelang-jelang berakhirnya even atau sesudahnya. “Meski volumenya sedikit, tetap tetap mesti disyukuri,” ujar Ramia Adnyana.
Malah Ramia Adnyana, menyatakan kalangan hotel seperti Hotel Souverign, menyiapkan semacam layanan khusus atau diskon spesial. “Ini bentuk partisipasi kita mendukung even olahraga akbar ini,” kata Ramia.
Diharap, penanganan wisman dari anggota kontingen Asian Games, menjadi promosi tak langsung bagi industri pariwisata Bali. “Kita berharap sport tourism bangkit kembali,” ungkap Ramia, menyebut turnamen tenis tahunan Wismilak di Nusa Dua yang pernah menjadi agenda tenis dunia, yang berimbas sangat positif pada promosi dunia pariwisata Bali.
Sebelumnya Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, menyatakan imbas perhelatan Asian Games terhadap kunjungan wisman ke Bali, diperkirakan tidak banyak. Hal itu, menurut Rai Suryawijaya, karena perhelatan olaharaga se Asia itu bukan digelar di Bali. Sehingga yang mendapatkan limpahan langsung, tentu dimana even tersebut digelar. Dalam hal ini di Jakarta dan Palembang. “Namun tetap saja ada kemungkinan wisman dari anggota kontingen negara peserta yang menyelipkan sambil berlibur ke Bali,” prediksinya.
Kemungkinan itu bisa jadi dari anggota kontingen-kontingen yang punya peluang meraih prestasi, minimal masuk semi final. Sehingga bisa jadi bisa menikmati liburan ke Bali, karena tinggal mereka bertambah. “Istilah wisman pada saat last minute,” kata Rai Suryawijaya.
Untuk itu, kalangan industri pariwisata di Bali, pasti sudah siap. Kesiapan tersebut, sebagai hal yang memang harus dilakukan. “Karena berapa pun itu jumlahnya, kita kan berharap ada wisatawan memang,” ujar tokoh pariwisata Bali yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung. Hal itu karena perkonomian Bali yang dominan bergantung pada sektor pariwisata. “Mudah-mudahan imbas dari Asian Games ini berdampak banyak,” ujarnya.
Dia pun mengimbau, kalangan industri mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. “Karena ini juga dapat promosi tak langsung,” ujarnya. Minimal ‘limpahan’ wisman dari Asian Games, bisa menggenapi nanti target kunjungan wisman ke Bali 7 juta orang pada akhir tahun 2018.*k17
Komentar