KESEHATAN : Gatal pada Malam Hari, Waspadailah Skabies
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu. Kutu ini dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei yang mampu menggali terowongan di kulit dan menyebabkan rasa gatal.
Penulis : dr. Sherly Veronica
Skabies dalam bahasa Bali sering dikenal dengan sebutan Krek. Skabies dikenal pula sebagai imitator terbesar dari berbagai penyakit kulit lainnya karena memiliki gambaran lesi kulit dan gejala yang menyerupai penyakit kulit lain umumnya. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang salah mempersepsikan gatal ini sebagai akibat pada penyakit kulit umumnya sehingga dengan terapi anti alergi biasa tidak membantu penyembuhan pada penderita skabies. Untuk itu, penting untuk mengenal bagaimana penyebaran, serta tanda dan gejala dari skabies sehingga dengan pengenalan dini, dapat dilakukan pengobatan yang sesuai agar kutu dapat diberantas, mengatasi rasa gatal yang tidak sembuh dan mencegah infeksi yang berkelanjutan.
Penyebaran skabies dapat terjadi secara langsung melalui kontak antar penderita atau secara tidak langsung melalui benda yang digunakan bersama dengan penderita. Secara langsung, skabies ditularkan melalui kontak pada saat berjabatan tangan, tidur bersama dan pada saat berhubungan intim. Secara tidak langsung, skabies ditularkan melalui benda-benda yang digunakan bersama seperti handuk, pakaian, seprei, bantal dan guling. Namun tidak perlu khawatir karena kutu skabies yang dikenal dini tidaklah membahayakan. Dengan mengenal tanda dan gejala skabies dini serta melakukan penatalaksanaan yang tepat, maka penyebaran kutu ini dapat diatasi agar tidak terjadi infeksi tumpangan yang biasanya lebih membahayakan.
Beberapa tanda dan gejala khas dari skabies antara lain gatal yang dirasakan oleh penderita terutama pada malam hari. Hal ini terjadi karena aktivitas tungau yang meningkat pada suhu yang lembab dan panas pada malam hari. Penyakit ini sering menyerang sekelompok manusia pada suatu tempat seperti yang terjadi pada sekelompok anak yang kembali dari pondok atau asrama yang sama hingga menyerang sekeluarga yang tinggal dalam satu rumah. Sementara itu pada pemeriksaan tertentu yang dilakukan oleh dokter akan ditemukan adanya terowongan pada tempat yang paling sering diserang oleh kutu seperti sela jari, pergelangan, ketiak, perut bagian bawah, paha, bokong dan sekitar kelamin. Tanda terakhir yang juga penting adalah ditemukannya tungau. Bila ditemukan dua dari empat tanda khas tersebut, perlu curigai penyebab gatalnya kulit adalah skabies.
Setelah mengenal tanda dan gejala dari skabies, penting untuk dilakukan penatalaksanaan dan pencegahan yang benar sehingga tidak menyebabkan kekambuhan. Penatalaksanaan skabies bertujuan untuk mematikan kutu penyebab, mengurangi rasa gatal dan peradangan serta mencegah dan mengobati efek samping lainnya seperti infeksi. Sering kali masyarakat mempersepsikan rasa gatal pada skabies disebabkan oleh peradangan kulit biasa sehingga dengan pengobatan anti gatal dan anti radang biasa yang dapat dibeli di toko obat ataupun bahkan apotik tidak membantu proses penyembuhan. Penting bagi Masyarakat untuk mengetahui tidak hanya pemberiaan obat saja namun juga cara penggunaan obat anti kutu yang tepat sehingga dapat mengeradikasi kutu dengan baik. Sebaiknya pasien berobat ke dokter apabila menemukan tanda ataupun gejala yang mengarah ke skabies sehingga dapat mengetahui cara pemakaian dan pengobatan yang benar agar tidak mengalami kekambuhan berulang.
Pengobatan dengan menggunakan obat saja tidak dengan serta merta akan menuntaskan permasalah penyakit ini. Perlu dilakukan tindakan pencegahan untuk mencegah kekambuhan ulang skabies. Seperti yang telah dijelaskan bahwa skabies dapat ditularkan secara langsung melalui kontak antar orang ataupun tidak langsung melalui benda-benda yang berhubungan erat dengan penderita skabies. Selain pengobatan pada orang terdekat yang memiliki gejala yang serupa, pencegahan skabies dilakukan dengan cara pembasmian kutu pada benda – benda yang dicurigai sebagai mediator penyebaran kutu.
Hal - hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran kutu lebih lanjut antara lain :
- Mencuci semua pakaian, seprei, bantal, guling dan handuk yang kontak dengan pasien dan direndam dengan air panas selama 15 - 30 menit.
- Jemur semua pakaian, seprei, bantal, guling dan handuk di bawah terik sinar matahari siang.
- Mencuci dan menjemur sepatu, sandal dan kaos kaki.
- Vakum karpet serta menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar.
Setelah mengenal faktor penyebaran, tanda, gejala dan penatalaksanaan skabies, diharapkan masyarakat dapat mewaspadai penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenal lebih awal kemungkinan penyebabnya gatal oleh karena kutu sehingga dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan yang sesuai agar kutu Sarcoptes scabiei dapat dibasmi dan dicegah penyebarannya yang lebih lanjut ke orang sekitarnya yang berhubungan erat dengan penderita.*
*. Tulisan dalam kategori KOLOM KONSULTASI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1
Komentar