Parade Budaya Warnai Rare Bali Festival 2018
Parade budaya mewarnai hari terakhir Rare Bali Festival ke-3 di areal Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (19/8) Berbagai macam kreasi ditampilkan anak-anak seperti fragmen tari, pawai pakaian adat anak-anak disabilitas, parade busana cita-cita anak, atraksi Paskibraka, pencak silat dan lain lainnya
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra yang hadir didampingi Ketua WHDI Kota Denpasar Ny Antari Jaya Negara, serta jajaran OPD Pemkot Denpasar memberikan semangat kepada anak-anak dalam menampilkan berbagai atraksi permainan tradisional.
Dalam kesempatan tersebut, Rai Mantra juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dan mengisi sesi tanya jawab berhadiah yang berlangsung sangat atraktif dan diakhiri penyerahan donasi bantuan kepada korban gempa Lombok.
Walikota Rai Mantra mengatakan, pembentukan karakter anak sejak dini sangat diperlukan untuk bisa mencapai apa yang disebut ‘Genius’ (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat). “Hal ini memerlukan tahapan yang tidak instan. perlu dibentuk materi pembelajaran yang menciptakan iklim berinteraksi bagi anak. Genius di sini tidak hanya berarti pintar, namun perlu juga anak diasah untuk berempati pada lingkungan. Rare Bali Festival 2018 sangat tepat dalam mengangkat unsur kearifan lokal yaitu permainan anak tradisional yang secara tidak langsung merupakan media yang ampuh untuk membentuk karakter sosial anak,” ujarnya.
Penggagas Rare Bali Festival, Kadek Wahyudita mengatakan dalam Rare Bali Festival 2018 ini secara khusus mengangkat permainan tradisional yang menekankan fungsinya sebagai media pembentukan karakter anak.
Salah satu peserta parade, Caca asal SMPN 9 Denpasar mengaku sangat senang dan bangga dapat berpartisipasi dalam parade budaya Rare Bali Festival 2018. “Tentu kegiatan ini sangat bagus bagi kami anak-anak di Kota Denpasar memiliki wadah dalam menunjukkan talenta dan kreativitas,” ujar siswi yang bersama rekan- rekannya menampilkan atraksi Paskibraka ini. *mi
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra yang hadir didampingi Ketua WHDI Kota Denpasar Ny Antari Jaya Negara, serta jajaran OPD Pemkot Denpasar memberikan semangat kepada anak-anak dalam menampilkan berbagai atraksi permainan tradisional.
Dalam kesempatan tersebut, Rai Mantra juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dan mengisi sesi tanya jawab berhadiah yang berlangsung sangat atraktif dan diakhiri penyerahan donasi bantuan kepada korban gempa Lombok.
Walikota Rai Mantra mengatakan, pembentukan karakter anak sejak dini sangat diperlukan untuk bisa mencapai apa yang disebut ‘Genius’ (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat). “Hal ini memerlukan tahapan yang tidak instan. perlu dibentuk materi pembelajaran yang menciptakan iklim berinteraksi bagi anak. Genius di sini tidak hanya berarti pintar, namun perlu juga anak diasah untuk berempati pada lingkungan. Rare Bali Festival 2018 sangat tepat dalam mengangkat unsur kearifan lokal yaitu permainan anak tradisional yang secara tidak langsung merupakan media yang ampuh untuk membentuk karakter sosial anak,” ujarnya.
Penggagas Rare Bali Festival, Kadek Wahyudita mengatakan dalam Rare Bali Festival 2018 ini secara khusus mengangkat permainan tradisional yang menekankan fungsinya sebagai media pembentukan karakter anak.
Salah satu peserta parade, Caca asal SMPN 9 Denpasar mengaku sangat senang dan bangga dapat berpartisipasi dalam parade budaya Rare Bali Festival 2018. “Tentu kegiatan ini sangat bagus bagi kami anak-anak di Kota Denpasar memiliki wadah dalam menunjukkan talenta dan kreativitas,” ujar siswi yang bersama rekan- rekannya menampilkan atraksi Paskibraka ini. *mi
1
Komentar