Direct Flight London-Bali Ditunggu
Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan maskapai penerbangan Tanah Air membuka rute Denpasar-London, Inggris, untuk mengakomodasi tingginya minat wisatawan dari negeri tersebut berwisata di Pulau Dewata.
DENPASAR, NusaBali
"Wisatawan dari Inggris masuk lima besar jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bali dan jika ada penerbangan langsung akan lebih banyak lagi wisman dari negara tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra ketika menghadiri peresmian kantor Konjen Inggris di Denpasar, Sabtu (18/8).
Menurut Yuniarta, maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang tengah mengkaji ulang rute Jakarta-London, mengharapkan mengalihkan rutenya dari Denpasar-London pulang pergi. Meski belum ada kepastian namun Yuniarta menyebutkan maskapai penerbangan lain yakni Lion Air berencana membuka rute penerbangan langsung dari kota di negeri yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu ke Bali. "Lion Air akan mengambil alih rute itu. Paling tidak akhir tahun ini," ucapnya.
Apabila ada penerbangan langsung dari Bali menuju London (PP) maka pihaknya optimistis akan mendongkrak jumlah wisatawan Inggris berkunjung ke Pulau Dewata berkisar 5-10 persen. Yuniarta menjelaskan tingkat pengeluaran wisatawan Inggris diperkirakan rata-rata mencapai sekitar 1.300 dolar AS per orang selama tinggal di Bali dengan lama tinggal berkisar dua hingga tiga minggu.
Sementara itu Wakil Konsul Jenderal Inggris di Denpasar John Makin mengatakan per tahun rata-rata turis dari negaranya berwisata di Bali mencapai sekitar 250 ribu. "Jumlah tersebut menjadikan kami pasar terbesar dan satu-satunya negara kawasan Eropa yang masuk lima besar kunjungan wisatawan mancanegara," katanya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan Inggris tahun 2017 mencapai 243 ribu orang yang menduduki posisi kelima setelah China, Australia, India, dan Jepang.Jumlah tersebut menguasai porsi 4,28 persen dari total keseluruhan kunjungan wisatawan asing di Bali mencapai 5,7 juta tahun 2017.
Sedangkan selama semester pertama tahun 2018, wisatawan Inggris berkunjung di Bali mencapai 124 ribu atau naik 9,85 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu dan tahun ini menduduki posisi keempat setelah China, Australia dan India. Jumlah itu menguasai porsi 4,31 dari total keseluruhan jumlah wisman ke Bali periode Januari-Juni 2018 mencapai 2,89 juta. *ant
Menurut Yuniarta, maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang tengah mengkaji ulang rute Jakarta-London, mengharapkan mengalihkan rutenya dari Denpasar-London pulang pergi. Meski belum ada kepastian namun Yuniarta menyebutkan maskapai penerbangan lain yakni Lion Air berencana membuka rute penerbangan langsung dari kota di negeri yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu ke Bali. "Lion Air akan mengambil alih rute itu. Paling tidak akhir tahun ini," ucapnya.
Apabila ada penerbangan langsung dari Bali menuju London (PP) maka pihaknya optimistis akan mendongkrak jumlah wisatawan Inggris berkunjung ke Pulau Dewata berkisar 5-10 persen. Yuniarta menjelaskan tingkat pengeluaran wisatawan Inggris diperkirakan rata-rata mencapai sekitar 1.300 dolar AS per orang selama tinggal di Bali dengan lama tinggal berkisar dua hingga tiga minggu.
Sementara itu Wakil Konsul Jenderal Inggris di Denpasar John Makin mengatakan per tahun rata-rata turis dari negaranya berwisata di Bali mencapai sekitar 250 ribu. "Jumlah tersebut menjadikan kami pasar terbesar dan satu-satunya negara kawasan Eropa yang masuk lima besar kunjungan wisatawan mancanegara," katanya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan Inggris tahun 2017 mencapai 243 ribu orang yang menduduki posisi kelima setelah China, Australia, India, dan Jepang.Jumlah tersebut menguasai porsi 4,28 persen dari total keseluruhan kunjungan wisatawan asing di Bali mencapai 5,7 juta tahun 2017.
Sedangkan selama semester pertama tahun 2018, wisatawan Inggris berkunjung di Bali mencapai 124 ribu atau naik 9,85 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu dan tahun ini menduduki posisi keempat setelah China, Australia dan India. Jumlah itu menguasai porsi 4,31 dari total keseluruhan jumlah wisman ke Bali periode Januari-Juni 2018 mencapai 2,89 juta. *ant
1
Komentar