Lomba GRSSI-B, RSUD Mangusada Dinilai Tim dari Provinsi Bali
Tim Penilai Provinsi Bali melakukan penilaian lomba Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu-Bayi Baru Lahir (GRSSI-B) di RSUD Mangusada, Senin (20/8).
MANGUPURA, NusaBali
Tim provinsi diterima Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, dan Direktur RSUD Mangusada Nyoman Gunarta. Hadir pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ny Kristiani Suiasa, Ketua Gatriwara Ny Ayu Parwata, istri Sekda Badung Rasmiati Adi Arnawa mewakili Dharma Wanita Persatuan.
Wabup Suiasa mengatakan Pemkab Badung berkomitmen meningkatkan kesejahteraan krama Badung. Salah satunya dengan program Krama Badung Sehar (KBS). Pemkab Badung juga telah melaksanakan universal health coverage (UHC) dengan menyediakan layanan kesehatan bagi seluruh penduduk yang pada akhirnya akan turut berkontribusi terhadap pembangunan. Upaya untuk dapat memberikan penanganan kegawatdaruratan yang lebih komprehensif telah dilaksanakan mulai tingkat puskesmas sampai rumah sakit yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Badung cenderung menurun setiap tahunnya. Hasil pencapaian indikator AKB tahun 2017 sebesar 2,99 per 1.000 kelahiran hidup, lebih rendah dibandingkan 2016 sebesar 3,16 per 1.000 kelahiran hidup. Kondisi ini bila dibandingkan dengan target RPJMD yaitu telah mencapai target di bawah 4,5 per 1.000 kelahiran hidup dan secara nasional telah tercapai target, yaitu di bawah angka nasional sebesar 48 per 1.000 kelahiran hidup dan target MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Sementara angka kematian ibu (AKI), hasil capaian angka kematian ibu/maternal di Badung tahun 2016 sebesar 0 per 100.000 kelahiran hidup, dan di tahun 2017 ada 3 kematian ibu atau 34,51 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini sudah lebih rendah dari target RPJMD Badung serta di bawah target yang ditetapkan secara nasional sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup serta target MDGs sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Nyoman Gunarta menyampaikan, RSUD Mangusada telah melakukan beberapa inovasi untuk mencapai RS sayang ibu dan anak. Seperti terdapat loket khusus untuk ibu hamil tanpa harus mengantre. “Di awal diberikan satu minggu untuk mendaftar, dipermudah lagi setelah selesai kontrol, ibu hamil sudah bisa mendaftar langsung untuk kontrol berikutnya, jadi tidak perlu bolak balik ke rumah sakit,” jelasnya.
Ketua Tim Penilai Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya sangat mengapresiasi RSUD Mangusada yang telah melaksanakan pelayanan terkait ibu hamil, ibu melahirkan serta kesehatan anak sudah berjalan dengan maksimal. Terlebih sudah menugaskan dokter spesialis di setiap puskesmas. Inovasi pelayanan yang telah dilakukan RSUD Mangusada mencerminkan RS ini telah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. “Kami berharap semua rumah sakit jangan ada yang menolak pasien,” tegasnya. *
Tim provinsi diterima Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, dan Direktur RSUD Mangusada Nyoman Gunarta. Hadir pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ny Kristiani Suiasa, Ketua Gatriwara Ny Ayu Parwata, istri Sekda Badung Rasmiati Adi Arnawa mewakili Dharma Wanita Persatuan.
Wabup Suiasa mengatakan Pemkab Badung berkomitmen meningkatkan kesejahteraan krama Badung. Salah satunya dengan program Krama Badung Sehar (KBS). Pemkab Badung juga telah melaksanakan universal health coverage (UHC) dengan menyediakan layanan kesehatan bagi seluruh penduduk yang pada akhirnya akan turut berkontribusi terhadap pembangunan. Upaya untuk dapat memberikan penanganan kegawatdaruratan yang lebih komprehensif telah dilaksanakan mulai tingkat puskesmas sampai rumah sakit yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Badung cenderung menurun setiap tahunnya. Hasil pencapaian indikator AKB tahun 2017 sebesar 2,99 per 1.000 kelahiran hidup, lebih rendah dibandingkan 2016 sebesar 3,16 per 1.000 kelahiran hidup. Kondisi ini bila dibandingkan dengan target RPJMD yaitu telah mencapai target di bawah 4,5 per 1.000 kelahiran hidup dan secara nasional telah tercapai target, yaitu di bawah angka nasional sebesar 48 per 1.000 kelahiran hidup dan target MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Sementara angka kematian ibu (AKI), hasil capaian angka kematian ibu/maternal di Badung tahun 2016 sebesar 0 per 100.000 kelahiran hidup, dan di tahun 2017 ada 3 kematian ibu atau 34,51 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini sudah lebih rendah dari target RPJMD Badung serta di bawah target yang ditetapkan secara nasional sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup serta target MDGs sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Nyoman Gunarta menyampaikan, RSUD Mangusada telah melakukan beberapa inovasi untuk mencapai RS sayang ibu dan anak. Seperti terdapat loket khusus untuk ibu hamil tanpa harus mengantre. “Di awal diberikan satu minggu untuk mendaftar, dipermudah lagi setelah selesai kontrol, ibu hamil sudah bisa mendaftar langsung untuk kontrol berikutnya, jadi tidak perlu bolak balik ke rumah sakit,” jelasnya.
Ketua Tim Penilai Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya sangat mengapresiasi RSUD Mangusada yang telah melaksanakan pelayanan terkait ibu hamil, ibu melahirkan serta kesehatan anak sudah berjalan dengan maksimal. Terlebih sudah menugaskan dokter spesialis di setiap puskesmas. Inovasi pelayanan yang telah dilakukan RSUD Mangusada mencerminkan RS ini telah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. “Kami berharap semua rumah sakit jangan ada yang menolak pasien,” tegasnya. *
1
Komentar