Penggalian Situs di Pura Gelang Dilanjutkan
Penelitian kali ini hanya sampai 31 Maret 2016, dan akan dilanjutkan tahun depan. Tim fokus mendata, mengukur, dan mendokumentasikan setiap temuan.
MANGUPURA, NusaBali
Balai Arkeologi Denpasar kembali melanjutkan penggalian situs cagar budaya di Pura Gelang Agung, Banjar Buangga, Desa Getasan, Kecamatan Petang. Pada penggalian keempat sejak tahun 2013, ini tim kembali menemukan struktur bangunan yang diduga adalah candi peninggalan kuno. Temuan ini semakin menguatkan keyakinan jika ada bangunan bersejarah yang tertimbun di area Pura Gelang Agung.
Tim peneliti dipimpin Kepala Arkeologi Denpasar I Gusti Made Suarbhawa. Tim terdiri dari 15 orang dari Balai Arkeologi dan lima orang warga lokal ini dilakukan sejak Jumat, 18 Maret lalu.
Dalam penelitian lanjutan ini, tim melakukan tiga titik galian. Dua galian berbentuk persegi panjang dengan panjang 2 x 1 meter dan satu kotak berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi-sisinya 2 meter. Walau tak lagi menemukan arca seperti pada galian sebelumnya, namun temuan batu padas dan struktur bangunan di kedalaman 1-1,5 meter dari permukaan tanah, semakin menguatkan keyakinan tim peneliti bilamana ada peninggalan candi purbakala. Diperkirakan bangunan candi tersebut peninggalan abad ke-14 sebelum Masehi.
“Ini penelitian lanjutan,” kata Suarbhawa didampingi Ketua Tim Peneliti Situs Gelang Agung AA Gede Oka Astawa saat ditemui, kemarin.
Suarbhawa menjelaskan pada galian kali ini tim berhasil menemukan susunan batu padas. “Temuan ini semakin menguatkan bila di sini terdapat sebuah candi kuno,” imbuhnya.
Dikatakannya, temuan batu padas hampir seluruhnya ada pada tiga titik galian. Baik itu titik galian di sisi timur gedong arca atau sebelah tembok panyengker. Maupun galian di sisi timur pura.
Pada penggalian tersebut tim peneliti menemukan batu padas dalam kondisi tidak utuh alias rusak. Suarbhawa menduga rusaknya tumpukan batu padas karena sebelumnya warga mengambil bebatuan untuk pembangunan tembok panyengker. Saat itu warga belum mengetahui bila batu yang ditemukan di areal Pura Gelang Agung adalah bagian dari struktur yang diduga candi kuno.
Walau telah melakukan penggalian keempat kali, namun Suarbhawa belum berani menyimpulkan struktur candi yang terpendam tersebut. “Kami belum menyimpulkan apakah candi ini bentuknya kotak atau bagaimana. Karena penelitian masih berlanjut,” kata dia.
Berapa panjang perkiraan bentuk candi kuno tersebut? Pihaknya belum berani memastikan. “Belum sampai ke situ,” tandasnya.
Sayangnya, karena terbentur masalah waktu, penelitian ini akan dilanjutkan tahun depan. Sisa waktu hingga 31 Maret 2016 mendatang, tim hanya fokus mendata, mengukur, dan mendokumentasikan setiap temuan. Sebelum kemudian ditutup lagi dengan menggunakan tanah.
Untuk mengingatkan, aktivitas penggalian situs cagar budaya di Banjar Buangga, Desa Getasan, Kecamatan Petang, terletak areal Pura Gelang Agung. Diprediksi candi kuno yang terkubur adalah bangunan suci di era zaman kerajaan Bali kuno terakhir, Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten yang istananya ada di Bedahulu (sekarang disebut Desa Bedulu), Gianyar.
Pertamakali penggalian dilakukan pada 2013. Pada penggalian pertama, tim berhasil menemukan sedikitnya 12 arca. Di antaranya, satu jaladwara, dua lingga yoni, dua Ganesha, satu Garuda Wisnu, satu Nandi, dan beberapa reruntuhan candi. 7 asa
Komentar