SMP Satap Ban Dapat Pelatihan Upakara
Sebanyak 40 siswa SMP Negeri Satu Atap SDN 2 Ban di Banjar Prasan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem mendapat pelatihan dan pemahaman tata cara menata kebutuhan upakara, Kamis (23/8).
AMLAPURA, NusaBali
Pelatihan diberikan oleh STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Agama Hindu Amlapura dalam program pengabdian masyarakat. Pelatihan ini bertujuan melestarikan kebudayaan dan adat di Bali.
Pelatihan dibuka Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura I Wayan Dwija didampingi Ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) I Made Subagia. Acara ini dihadiri Kasek SMP Satu Atap SDN 2 Ban I Ketut Badung dan Bendesa Pakraman Prasan I Wayan Ngentel. Dari mahasiswa yang hadir perwakilan dari jurusan Agama Hindu semester V Ni Komang Juliani, jurusan bahasa Bali semester V Putu Yasa. dan jurusan Agama Hindu semester VII I Gusti Ayu Sucita.
Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, I Wayan Dwija, mengatakan program pemberdayaan kepada siswa tentang pemahaman upakara sangat penting untuk melestarikan kebudayaan Bali. Sebab, kebudayaan merupakan bagian terpenting pelaksanaan adat di Bali. “Pemberdayaan tentang budaya Bali diawali dari siswa SMP. Bagi siswi diajari nyait canang, menata banten dan sejenisnya. Sedangkan kelompok siswa, agar sejak dini mampu menganyam klatkat, keranjang suci, dan lainnya,” jelas Dwija. Tahap awal para siswa diajari tata cara menata bagian-bagian banten, berupa ceper, porosan, kwangen, dan menata banten.
Bendesa Pakraman Prasan, I Wayan Ngentel, mengapresiasi perhatian STKIP Agama Hindu Amlapura. “Kami sebenarnya sangat menginginkan melibatkan ibu-ibu PKK,” kata Wayan Ngentel. Pelatihan sesuai rencana berlangsung selama dua bulan. Siswa yang ikut dapat bantuan tas sekolah berisi buku tulis dan pulpen. *k16
Pelatihan dibuka Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura I Wayan Dwija didampingi Ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) I Made Subagia. Acara ini dihadiri Kasek SMP Satu Atap SDN 2 Ban I Ketut Badung dan Bendesa Pakraman Prasan I Wayan Ngentel. Dari mahasiswa yang hadir perwakilan dari jurusan Agama Hindu semester V Ni Komang Juliani, jurusan bahasa Bali semester V Putu Yasa. dan jurusan Agama Hindu semester VII I Gusti Ayu Sucita.
Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, I Wayan Dwija, mengatakan program pemberdayaan kepada siswa tentang pemahaman upakara sangat penting untuk melestarikan kebudayaan Bali. Sebab, kebudayaan merupakan bagian terpenting pelaksanaan adat di Bali. “Pemberdayaan tentang budaya Bali diawali dari siswa SMP. Bagi siswi diajari nyait canang, menata banten dan sejenisnya. Sedangkan kelompok siswa, agar sejak dini mampu menganyam klatkat, keranjang suci, dan lainnya,” jelas Dwija. Tahap awal para siswa diajari tata cara menata bagian-bagian banten, berupa ceper, porosan, kwangen, dan menata banten.
Bendesa Pakraman Prasan, I Wayan Ngentel, mengapresiasi perhatian STKIP Agama Hindu Amlapura. “Kami sebenarnya sangat menginginkan melibatkan ibu-ibu PKK,” kata Wayan Ngentel. Pelatihan sesuai rencana berlangsung selama dua bulan. Siswa yang ikut dapat bantuan tas sekolah berisi buku tulis dan pulpen. *k16
1
Komentar