2 Bocah Kelaparan Bahkan Sampai Kencing Darah
Dua anak berinisial AK (2) dan RHM (3) ditemukan dalam keadaan lusuh dan kelaparan di salah satu bangunan kosong samping rumah Suryanto, warga perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (23/8) sekitar pukul 21.00 WIB.
Diduga Ditelantarkan Pamannya
BATAM, NusaBali
Belum tahu apa penyebabnya hingga kedua bocah tersebut berada di bangunan kosong yang belum dilengkapi dengan lantai dan atap. Namun kedua bocah itu kemudian dibawa warga ke Polsek Batuaji.Informasi yang dihimpun kompas di lapangan, diketahui kedua orangtua bocah tersebut saat ini berada di luar negeri, yaitu Timor Leste. Sementara AK dan RHM dititipkan kedua orangtuanya kepada pamannya, Suryanto.
Yuli, warga yang pertama kali menemukan kedua bocah tersebut ditemui di Polsek Batuaji mengatakan, ia tidak pernah menduga bahwa suara tangisan itu berasal dari gedung kosong yang ada di dekat rumah Suryanto tersebut. Yuli kaget ternyata suara tangis anak yang selama ini ia dengar ternyata dari AK dan RHM yang kedua orangtuanya menjadi TKI di Timor Leste. "Saat itulah saya langsung menyelamatkan AK dan RHM dan kemudian saya bawa ke rumah perangkat RT RW untuk mendapatkan pertolongan," katanya.
Selain itu, Yuli juga menyempatkan diri untuk melihat ke dalam rumah Suryanto dan mendapati kedua anak Suryanto sedang asyik menonton televisi. "Setelah bermusyawarah dengan sejumlah warga dan perangkat RT, akhirnya AK dan RHM kami serahkan ke polisi agar keduanya mendapatkan pertolongan dan si paman juga mendapatkan ganjarannya dari apa yang dilakukannya tersebut," ujar Yuli.
Yuli juga mengatakan saat ditemukan dan diselamatkan, keduanya dalam keadaan lusuh dan kelaparan. Bahkan di sekujur tubuhnya juga ditemukan sejumlah bekas luka memar. "Keduanya alami busung lapar dan mengalami sejumlah pukulan," ujar Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe, Jumat (24/8). Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter anak yang ada di RSUD Embung Fatimah Batam. Bahkan AK mengalami kencing darah.
Syafruddin mengaku belum bisa memastikan apakah kasus ini termasuk penelantaran anak atau bukan. "Keduanya saat ini masih berada di RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan visum dan pemeriksaan," terang Dalimunthe. Suryanto sendiri yang merupakan paman korban sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Batuaji.
Junaidi, Ketua RT Perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepri mengaku masih bingung motif Suryanto menyiksa kedua keponakannya tersebut. Sebab secara material, orangtua AK dan RHM kerap mengirimkan uang untuk kedua anaknya itu.
"Setahu saya setiap bulan kedua orangtua AK dan RHM yang juga kakak dari Suryanto terus mengirimkan uang untuk biaya hidup kedua anaknya ini. Bahkan kalau tidak salah perbulannya Suryanto mendapatkan kiriman hingga Rp 2,6 juta," tutur Junaidi. *
BATAM, NusaBali
Belum tahu apa penyebabnya hingga kedua bocah tersebut berada di bangunan kosong yang belum dilengkapi dengan lantai dan atap. Namun kedua bocah itu kemudian dibawa warga ke Polsek Batuaji.Informasi yang dihimpun kompas di lapangan, diketahui kedua orangtua bocah tersebut saat ini berada di luar negeri, yaitu Timor Leste. Sementara AK dan RHM dititipkan kedua orangtuanya kepada pamannya, Suryanto.
Yuli, warga yang pertama kali menemukan kedua bocah tersebut ditemui di Polsek Batuaji mengatakan, ia tidak pernah menduga bahwa suara tangisan itu berasal dari gedung kosong yang ada di dekat rumah Suryanto tersebut. Yuli kaget ternyata suara tangis anak yang selama ini ia dengar ternyata dari AK dan RHM yang kedua orangtuanya menjadi TKI di Timor Leste. "Saat itulah saya langsung menyelamatkan AK dan RHM dan kemudian saya bawa ke rumah perangkat RT RW untuk mendapatkan pertolongan," katanya.
Selain itu, Yuli juga menyempatkan diri untuk melihat ke dalam rumah Suryanto dan mendapati kedua anak Suryanto sedang asyik menonton televisi. "Setelah bermusyawarah dengan sejumlah warga dan perangkat RT, akhirnya AK dan RHM kami serahkan ke polisi agar keduanya mendapatkan pertolongan dan si paman juga mendapatkan ganjarannya dari apa yang dilakukannya tersebut," ujar Yuli.
Yuli juga mengatakan saat ditemukan dan diselamatkan, keduanya dalam keadaan lusuh dan kelaparan. Bahkan di sekujur tubuhnya juga ditemukan sejumlah bekas luka memar. "Keduanya alami busung lapar dan mengalami sejumlah pukulan," ujar Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe, Jumat (24/8). Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter anak yang ada di RSUD Embung Fatimah Batam. Bahkan AK mengalami kencing darah.
Syafruddin mengaku belum bisa memastikan apakah kasus ini termasuk penelantaran anak atau bukan. "Keduanya saat ini masih berada di RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan visum dan pemeriksaan," terang Dalimunthe. Suryanto sendiri yang merupakan paman korban sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Batuaji.
Junaidi, Ketua RT Perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepri mengaku masih bingung motif Suryanto menyiksa kedua keponakannya tersebut. Sebab secara material, orangtua AK dan RHM kerap mengirimkan uang untuk kedua anaknya itu.
"Setahu saya setiap bulan kedua orangtua AK dan RHM yang juga kakak dari Suryanto terus mengirimkan uang untuk biaya hidup kedua anaknya ini. Bahkan kalau tidak salah perbulannya Suryanto mendapatkan kiriman hingga Rp 2,6 juta," tutur Junaidi. *
1
Komentar