Bale Dangin Dihuni ODGJ Terbakar
Pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena lokasi rumah masuk gang.
AMLAPURA, NusaBali
Bale dangin yang ditempati I Komang Nesa, 57, di Banjar Abianjero, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem terbakar, Minggu (26/8) pagi. Bangunan beratap seng dan bertiang kayu itu terbakar diduga terkena puntung rokok. Api dengan cepat menjalar karena di bale dangin itu banyak terdapat benda mudah terbakar yakni bambu, kayu, ilalang, dan daun kelapa. Penghuni bangunan, Komang Nesa, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) selamat dari maut.
Informasi di lapangan, sekitar pukul 05.00 Wita, saksi Jro Mangku Gede Suputra, 52, tinggal paling dekat dengan adiknya, Komang Nesa yang ODGJ. Saat itu Jro Mangku Gede Suputra mendengar ledakan bambu berkali-kali hingga ia terjaga dari tidurnya. Setelah diamati di sekelilingnya, saksi melihat kepulan asap dan kobaran api di rumah yang ditempati Komang Nesa. Saksi langsung melaporkan kejadian itu ke Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem.
Pada saat yang sama, istri Kelian Dinas Banjar Abianjero, Ni Wayan Dewi Widnyani, 24, yang hendak ke pasar juga melihat kepulan asap dan kobaran api. Ia pun mengurungkan niatnya ke pasar dan mengabarkan kebakaran itu kepada suaminya, I Ketut Resi Yogi, 29. Kelian Banjar Dinas Abianjero, Resi Yoga, bersama warga mendatangi TKP untuk memadamkan api. Pemadam kebakaran sempat kesulitan memadamkan api karena lokasi rumah masuk gang. Petugas membentangkan selang sejauh 100 meter sehingga bisa melakukan pemadaman dan pendinginan.
Di bangunan bale dangin yang terbakar, korban menyimpan bahan-bahan bangunan untuk mendirikan warung. Ada kayu, bambu, ilalang, dan daun kelapa. Seluruh atap bangunan ludes terbakar. Kakak korban, Ni Wayan Putu Suardani memperkirakan kebakaran terjadi akibat adiknya buang puntung rokok. “Adik saya ini belog-belogan (keterbelakangan mental), terkadang tidur di rumah ini, seringnya tidur di rumah saya,” jelasnya. Malam itu Komang Nesa sempat tidur di bale dangin sambil merokok kemudian berpindah tidur ke bangunan yang ditempati Ni Wayan Putu Suardani.
Bangunan di lokasi kebakaran ada bale dangin, bale daja, bale dauh, dan bale kelod, dilengkapi dua kamar mandi dan dapur. Semula rumah itu ditempati kerabat Ni Wayan Putu Suardani bernama Ni Wayan Tagel, 82. Mengingat Ni Wayan Tagel mulai sakit-sakitan, maka diajak tinggal serumah bersama Ni Wayan Putu Suardani sehingga rumah itu kosong hanya sesekali ditempati oleh Komang Nesa. Bangunan yang terbakar ukuran 5 meter x 6 meter, diperkirakan kerugian mencapai Rp 35 juta. Bangunan yang terbakar tidak ada aliran listrik. *k16
Bale dangin yang ditempati I Komang Nesa, 57, di Banjar Abianjero, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem terbakar, Minggu (26/8) pagi. Bangunan beratap seng dan bertiang kayu itu terbakar diduga terkena puntung rokok. Api dengan cepat menjalar karena di bale dangin itu banyak terdapat benda mudah terbakar yakni bambu, kayu, ilalang, dan daun kelapa. Penghuni bangunan, Komang Nesa, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) selamat dari maut.
Informasi di lapangan, sekitar pukul 05.00 Wita, saksi Jro Mangku Gede Suputra, 52, tinggal paling dekat dengan adiknya, Komang Nesa yang ODGJ. Saat itu Jro Mangku Gede Suputra mendengar ledakan bambu berkali-kali hingga ia terjaga dari tidurnya. Setelah diamati di sekelilingnya, saksi melihat kepulan asap dan kobaran api di rumah yang ditempati Komang Nesa. Saksi langsung melaporkan kejadian itu ke Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem.
Pada saat yang sama, istri Kelian Dinas Banjar Abianjero, Ni Wayan Dewi Widnyani, 24, yang hendak ke pasar juga melihat kepulan asap dan kobaran api. Ia pun mengurungkan niatnya ke pasar dan mengabarkan kebakaran itu kepada suaminya, I Ketut Resi Yogi, 29. Kelian Banjar Dinas Abianjero, Resi Yoga, bersama warga mendatangi TKP untuk memadamkan api. Pemadam kebakaran sempat kesulitan memadamkan api karena lokasi rumah masuk gang. Petugas membentangkan selang sejauh 100 meter sehingga bisa melakukan pemadaman dan pendinginan.
Di bangunan bale dangin yang terbakar, korban menyimpan bahan-bahan bangunan untuk mendirikan warung. Ada kayu, bambu, ilalang, dan daun kelapa. Seluruh atap bangunan ludes terbakar. Kakak korban, Ni Wayan Putu Suardani memperkirakan kebakaran terjadi akibat adiknya buang puntung rokok. “Adik saya ini belog-belogan (keterbelakangan mental), terkadang tidur di rumah ini, seringnya tidur di rumah saya,” jelasnya. Malam itu Komang Nesa sempat tidur di bale dangin sambil merokok kemudian berpindah tidur ke bangunan yang ditempati Ni Wayan Putu Suardani.
Bangunan di lokasi kebakaran ada bale dangin, bale daja, bale dauh, dan bale kelod, dilengkapi dua kamar mandi dan dapur. Semula rumah itu ditempati kerabat Ni Wayan Putu Suardani bernama Ni Wayan Tagel, 82. Mengingat Ni Wayan Tagel mulai sakit-sakitan, maka diajak tinggal serumah bersama Ni Wayan Putu Suardani sehingga rumah itu kosong hanya sesekali ditempati oleh Komang Nesa. Bangunan yang terbakar ukuran 5 meter x 6 meter, diperkirakan kerugian mencapai Rp 35 juta. Bangunan yang terbakar tidak ada aliran listrik. *k16
1
Komentar