Pendidikan Jadi Kunci Membentuk Pemimpin Muda Hindu
Pendidikan yang benar menjadi kunci untuk mencetak generasi muda Hindu yang memiliki karakter kepemimpinan.
DENPASAR, NusaBali
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memberikan kuliah umum pada acara Mahasisya Upanayana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Minggu (26/8) pagi. Dalam acara yang menjadi bagian dari orientasi mahasiswa baru tersebut, Gubernur Pastika memberikan kuliah umum dengan topik Strategi Membentuk Karakter Kepemimpinan Generasi Muda Hindu.
Sebagai calon cendekiawan Hindu ke depan, Gubernur Pastika mengatakan para mahasiswa harus benar-benar mengetahui apa yang dicarinya dengan kuliah di IHDN. “Bukan hanya untuk mencari gelar atau untuk mencari pekerjaan, tapi memang untuk mencari pengetahuan tentang Hindu dan menguasai tentang Hindu,” pinta Pastika. Ia menambahkan dengan belajar secara benar, maka pengetahuan tentang Hindu menjadi kuat. Bahwa nanti menadapat gelar atau pekerjaan itu menjadi prioritas berikutnya, imbuhnya.
Gubernur yang juga Presiden World Hindu Parisad ini mengatakan untuk menjadi pemimpin harus lebih daripada yang dipimpinnya. “Pemimpin itu harus lebih pintar, lebih berani, lebih bertanggung jawab lebih jujur, lebih tahan menghadapi masalah, lebih rela berkorban, bisa memberi arah, bisa ngemong sesuai dengan tempat, waktu dan situasinya, bisa menjadi tauladan buat yang lain,” ujar Pastika. Menurutnya dalam Hindu ada Asta Brata yang bisa menjadi pokok kepemimpinan yang bisa diterapkan dimanapun, ditambah dengan kemampuan lain yang menyesuaikan dengan kondisi, situasi bahkan masa dimana pemimpin itu berada. “Cara memimpin sebagai Gubernur berbeda dengan menjadi Rektor, berbeda dengan Presiden World Hindu Parisad, berbeda dengan Presiden BEM, tapi sifat kepemimpinan pokoknya sama,” jelasnya.
Dalam kuliah umum ini, Gubernur Pastika juga melakukan dialog interaktif dengan memanggil para mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan tanya tanya jawab seputar agama Hindu. Dengan dialog ini Pastika memberikan contoh-contoh ciri seorang pemimpin seperti keberanian, kejujuran dan kemampuan menyimak mahasiswa. Pastika sekaligus memotivasi mahasiswa untuk memanfaatkan waktu belajar untuk menggali dengan sungguh-sungguh ilmu yang bisa didapatkan.
“Cara yang paling ampuh untuk menjadi pemimipin adalah pendidikan. Menurut saya pendidikan adalah kunci dari semuanya. Pendidikan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh belajar,” simpulnya.
Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, MSi mengatakan tahun ini IHDN memiliki 3275 orang mahasiswa dengan 626 orang mahasiswa baru tingkatan S1 dan 147 orang mahasiswa baru tingkatan S3. Tahun ini IHDN berharap bisa mulai mengajukan diri menjadi Universitas setelah mendapat akreditasi B dan memenuhi persyaratan lainnya. *
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memberikan kuliah umum pada acara Mahasisya Upanayana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Minggu (26/8) pagi. Dalam acara yang menjadi bagian dari orientasi mahasiswa baru tersebut, Gubernur Pastika memberikan kuliah umum dengan topik Strategi Membentuk Karakter Kepemimpinan Generasi Muda Hindu.
Sebagai calon cendekiawan Hindu ke depan, Gubernur Pastika mengatakan para mahasiswa harus benar-benar mengetahui apa yang dicarinya dengan kuliah di IHDN. “Bukan hanya untuk mencari gelar atau untuk mencari pekerjaan, tapi memang untuk mencari pengetahuan tentang Hindu dan menguasai tentang Hindu,” pinta Pastika. Ia menambahkan dengan belajar secara benar, maka pengetahuan tentang Hindu menjadi kuat. Bahwa nanti menadapat gelar atau pekerjaan itu menjadi prioritas berikutnya, imbuhnya.
Gubernur yang juga Presiden World Hindu Parisad ini mengatakan untuk menjadi pemimpin harus lebih daripada yang dipimpinnya. “Pemimpin itu harus lebih pintar, lebih berani, lebih bertanggung jawab lebih jujur, lebih tahan menghadapi masalah, lebih rela berkorban, bisa memberi arah, bisa ngemong sesuai dengan tempat, waktu dan situasinya, bisa menjadi tauladan buat yang lain,” ujar Pastika. Menurutnya dalam Hindu ada Asta Brata yang bisa menjadi pokok kepemimpinan yang bisa diterapkan dimanapun, ditambah dengan kemampuan lain yang menyesuaikan dengan kondisi, situasi bahkan masa dimana pemimpin itu berada. “Cara memimpin sebagai Gubernur berbeda dengan menjadi Rektor, berbeda dengan Presiden World Hindu Parisad, berbeda dengan Presiden BEM, tapi sifat kepemimpinan pokoknya sama,” jelasnya.
Dalam kuliah umum ini, Gubernur Pastika juga melakukan dialog interaktif dengan memanggil para mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan tanya tanya jawab seputar agama Hindu. Dengan dialog ini Pastika memberikan contoh-contoh ciri seorang pemimpin seperti keberanian, kejujuran dan kemampuan menyimak mahasiswa. Pastika sekaligus memotivasi mahasiswa untuk memanfaatkan waktu belajar untuk menggali dengan sungguh-sungguh ilmu yang bisa didapatkan.
“Cara yang paling ampuh untuk menjadi pemimipin adalah pendidikan. Menurut saya pendidikan adalah kunci dari semuanya. Pendidikan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh belajar,” simpulnya.
Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, MSi mengatakan tahun ini IHDN memiliki 3275 orang mahasiswa dengan 626 orang mahasiswa baru tingkatan S1 dan 147 orang mahasiswa baru tingkatan S3. Tahun ini IHDN berharap bisa mulai mengajukan diri menjadi Universitas setelah mendapat akreditasi B dan memenuhi persyaratan lainnya. *
1
Komentar