Objek Wisata Target Sasaran Damkar
Sejumlah objek wisata di Buleleng mulai menjadi target Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam penanganan dini bila terjadi kebakaran.
SINGARAJA, NusaBali
Langkah ini guna memberi kenyamanan bagi wisatawan yang datang ke objek tersebut. Data pada Dinas Pariwisata Buleleng, di Buleleng ada 232 hotel, home stay dan vila, dengan jumlah kamar sebanyak 2.672 kamar, dan 89 buah bar serta restoran, tersebar di objek wisata. Dari data tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran mencatat kebakaran pernah terjadi di beberapa hotel. Terakhir kebakaran terjadi di sebuah hotel di kawasan objek wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Salah satu faktor penyebabnya, bangunan hotel maupun restoran di Buleleng sebagian besar mengikuti struktur bangunan adat Bali yang sebagian besar menggunakan materi kayu, bambu, ijuk maupun ilalang yang rentan terhadap bahaya kebakaran. Kini, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng mulai mengantisipasi dengan upaya pencegahan melalui simulasi penanganan tindak kebakaran.
Kepala Dinas Damkar Buleleng Gede Sugiartha Widana, Minggu (26/8), mengakui kegiatan simulasi penanganan kebakaran sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus lalu. Tindakan penanganan dini akan dilakukan hingga September 2018 nanti. Targetnya adalah delapan desa di kawasan strategis pariwisata Lovina. Tujuannya, memberikan informasi sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang upaya upaya pencegahan kebakaran seperti cara menggunakan api, listrik dan sumber energi lainnya yang baik dan benar. “Penanggulangan kebakaran dini yang terjadi dengan menggunakan alat sederhana yang ada di rumah seperti karung ataupun handuk basah juga diberikan dalam sosialisasi kali ini. Kegiatan ini juga menyasar akomodasi wisata yang ada di kawasan tersebut, seperti hotel, bar bahkan restoran,” jelasnya.
Kegiatan ini akan terus dilaksanakan berkelanjutan, dan tidak hanya menyasar kawasan wisata saja, tapi juga kawasan strategis lainnya seperti pasar maupun pemukiman padat penduduk yang rawan akan bahaya kebakaran. Sugiartha Widiada pun berharap kegiatan ini akan menumbuhkan partisipasi masyarakat dengan terbentuknya satuan satuan relawan kebakaran di masing-masing desa/kelurahan ataupun satuan satuan tugas ditempat usaha seperti hotel dan restoran.”Relawan dan satuan tugas ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dini yang terjadi di wilayahnya,” ujarnya. *K19
Kepala Dinas Damkar Buleleng Gede Sugiartha Widana, Minggu (26/8), mengakui kegiatan simulasi penanganan kebakaran sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus lalu. Tindakan penanganan dini akan dilakukan hingga September 2018 nanti. Targetnya adalah delapan desa di kawasan strategis pariwisata Lovina. Tujuannya, memberikan informasi sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang upaya upaya pencegahan kebakaran seperti cara menggunakan api, listrik dan sumber energi lainnya yang baik dan benar. “Penanggulangan kebakaran dini yang terjadi dengan menggunakan alat sederhana yang ada di rumah seperti karung ataupun handuk basah juga diberikan dalam sosialisasi kali ini. Kegiatan ini juga menyasar akomodasi wisata yang ada di kawasan tersebut, seperti hotel, bar bahkan restoran,” jelasnya.
Kegiatan ini akan terus dilaksanakan berkelanjutan, dan tidak hanya menyasar kawasan wisata saja, tapi juga kawasan strategis lainnya seperti pasar maupun pemukiman padat penduduk yang rawan akan bahaya kebakaran. Sugiartha Widiada pun berharap kegiatan ini akan menumbuhkan partisipasi masyarakat dengan terbentuknya satuan satuan relawan kebakaran di masing-masing desa/kelurahan ataupun satuan satuan tugas ditempat usaha seperti hotel dan restoran.”Relawan dan satuan tugas ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dini yang terjadi di wilayahnya,” ujarnya. *K19
1
Komentar