Guru Smansa Singaraja Juara Nasional
Karya tulis Arya Sudira mampu membuat juri memperhitungkan kemampuan dan dedikasinya sebagai seorang guru berprestasi.
Pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi Nasional Tahun 2018
SINGARAJA, NusaBali
SMAN 1 (Smansa) Singaraja yang merupakan sekolah SMA negeri terfavorit di Buleleng kembali menelorkan prestasi yang membanggakan. Tidak hanya diraih siswanya di berbagai kejuaraan. Kali ini seorang guru Bahasa Inggris, I Gede Arya Sudira SPd MPd, 37, berhasil meraih prestasi puncak pada lomba Pemilihan Guru berprestasi dan Berdedikasi Jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2018 tingkat nasional.
Arya Sudira yang sudah 12 tahun mengabdi sebagai guru ini mengatakan jejak langkah menapaki kesempatan di tingkat nasional, sebelumnya diawalinya dengan seleksi di tingkat kabupaten dan provinsi. Hingga akhirnya pria kelahiran 12 September 1981 ini, berhasil menjadi yang terbaik guru di tingkat SMA dan mewakili Bali di tingkat nasional. Arya yang ditemui di sekolahnya, Senin (20/8) lalu mengatakan, pada 11-18 Agustus lalu berada di Jakarta untuk mengikuti lomba guru berprestasi yang merupakan agenda tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
“Di nasional ada 34 peserta guru berprestasi di jenjang SMA, jadi mereka adalah guru-guru terbaik di provinsi masing-masing,” katanya. Meski demikian, anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Drs Nyoman Genep Aryawan dan Ni Wayan Aryati SPd, sama sekali tak merasa canggung atau gemetar, sebab Arya mengaku sudah mempersiapkannya dengan baik.
Dalam ajang bergengsi bagi tenaga pendidik itu, dia diharuskan membuat portofolio, tes tulis tes wawancara dan sebuah karya tulis. Putra asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini pun mengangkat penelitian yang kemudian dituangkan dalam karya tulis berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Recount Bahasa Inggris Melalui Media Crossword Puzzle dan Pembuatan Komik Sejarah Berbahasa Inggris di SMAN 1 Singaraja.
Karya tulisnya pun saat itu mampu membuat juri memperhitungkan kemampuan dan dedikasinya sebagai seorang guru berprestasi. Juri pun dibuat tak berkomentar olehnya saat mengetahui media pembelajaran yang diangkatnya dalam penelitian dinilai berpengaruh untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris di sekolahnya.
Selama proses perlombaan dari puluhan peserta terbaik, ia mengakui lawan terberatnya dari perwakilan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penilaiannya pun tak meleset saat panitia mengumumkan peserta terbaik kedua setelahnya adalah perwakilan dari Jawa Timur dan menyusul Jawa Tengah di peringkat ke III.
Raihan fantastis itu menurut suami Ni Putu Sri Maharini SKep ini mengaku tidak menyangka dapat menyisihkan 33 lawannya dari seluruh penjuru Indonesia. Padahal ayah satu anak ini tidak memasang target juara. Pria penulis buku ini pun mengatakan hanya berusaha berkompetisi terbaik untuk Bali. Dengan peraihan prestasi pamuncaknya ia pun mengaku bersyukur, namun di lain sisi menghadapi tantangan yang berat untuk mempertanggung jawabkan gelarnya sebagai guru berprestasi tingkat nasional.
Jelas selain menjadi contoh, ia harus selalu mengedepankan kreatifitas dan inovasi dalam proses belajar mengajar, selalu dapat mencetak dan mendidik siswa terbaik di Buleleng. Atas keberhasilannya itu Arya yang juga alumni Smansa angkatan 1999, pun dihadiahi tropi, piagam penghargaan dan juga kesempatan untuk mengikuti program studi bading ke luar negeri.
Sementara itu Kasek SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara mengaku bangga dengan raihan prestasi yang ditunjukkan salah seorang gurunya. Bahkan perjuangan Arya dalam lomba ini sejak dua tahun terakhir terbayar manis. Arya merupakan guru Smansa Singaraja kesekian kalinya yang mewakili Bali ke tingkat nasional pada ajang yang sama. Bahkan prestasi yang sama tercatat pada tahun 2010 sebagai Juara III dan pada tahun 2016 lalu sebagai finalis.
”Jelas kami sangat bangga dan senang atas raihan prestasi guru kami, ternyata perjuangannya dua tahun terakhir tidak sia-sia. Ini juga bukan kali pertama sekolah kami mewakili lomba serupa,” ungkap dia. Pihaknya pun berharap penorehan prestasi warga sekolahnya ini diharapkan terus menjadi motivasi dan teladan bagi siswanya.*k23
SINGARAJA, NusaBali
SMAN 1 (Smansa) Singaraja yang merupakan sekolah SMA negeri terfavorit di Buleleng kembali menelorkan prestasi yang membanggakan. Tidak hanya diraih siswanya di berbagai kejuaraan. Kali ini seorang guru Bahasa Inggris, I Gede Arya Sudira SPd MPd, 37, berhasil meraih prestasi puncak pada lomba Pemilihan Guru berprestasi dan Berdedikasi Jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2018 tingkat nasional.
Arya Sudira yang sudah 12 tahun mengabdi sebagai guru ini mengatakan jejak langkah menapaki kesempatan di tingkat nasional, sebelumnya diawalinya dengan seleksi di tingkat kabupaten dan provinsi. Hingga akhirnya pria kelahiran 12 September 1981 ini, berhasil menjadi yang terbaik guru di tingkat SMA dan mewakili Bali di tingkat nasional. Arya yang ditemui di sekolahnya, Senin (20/8) lalu mengatakan, pada 11-18 Agustus lalu berada di Jakarta untuk mengikuti lomba guru berprestasi yang merupakan agenda tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
“Di nasional ada 34 peserta guru berprestasi di jenjang SMA, jadi mereka adalah guru-guru terbaik di provinsi masing-masing,” katanya. Meski demikian, anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Drs Nyoman Genep Aryawan dan Ni Wayan Aryati SPd, sama sekali tak merasa canggung atau gemetar, sebab Arya mengaku sudah mempersiapkannya dengan baik.
Dalam ajang bergengsi bagi tenaga pendidik itu, dia diharuskan membuat portofolio, tes tulis tes wawancara dan sebuah karya tulis. Putra asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini pun mengangkat penelitian yang kemudian dituangkan dalam karya tulis berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Recount Bahasa Inggris Melalui Media Crossword Puzzle dan Pembuatan Komik Sejarah Berbahasa Inggris di SMAN 1 Singaraja.
Karya tulisnya pun saat itu mampu membuat juri memperhitungkan kemampuan dan dedikasinya sebagai seorang guru berprestasi. Juri pun dibuat tak berkomentar olehnya saat mengetahui media pembelajaran yang diangkatnya dalam penelitian dinilai berpengaruh untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris di sekolahnya.
Selama proses perlombaan dari puluhan peserta terbaik, ia mengakui lawan terberatnya dari perwakilan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penilaiannya pun tak meleset saat panitia mengumumkan peserta terbaik kedua setelahnya adalah perwakilan dari Jawa Timur dan menyusul Jawa Tengah di peringkat ke III.
Raihan fantastis itu menurut suami Ni Putu Sri Maharini SKep ini mengaku tidak menyangka dapat menyisihkan 33 lawannya dari seluruh penjuru Indonesia. Padahal ayah satu anak ini tidak memasang target juara. Pria penulis buku ini pun mengatakan hanya berusaha berkompetisi terbaik untuk Bali. Dengan peraihan prestasi pamuncaknya ia pun mengaku bersyukur, namun di lain sisi menghadapi tantangan yang berat untuk mempertanggung jawabkan gelarnya sebagai guru berprestasi tingkat nasional.
Jelas selain menjadi contoh, ia harus selalu mengedepankan kreatifitas dan inovasi dalam proses belajar mengajar, selalu dapat mencetak dan mendidik siswa terbaik di Buleleng. Atas keberhasilannya itu Arya yang juga alumni Smansa angkatan 1999, pun dihadiahi tropi, piagam penghargaan dan juga kesempatan untuk mengikuti program studi bading ke luar negeri.
Sementara itu Kasek SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara mengaku bangga dengan raihan prestasi yang ditunjukkan salah seorang gurunya. Bahkan perjuangan Arya dalam lomba ini sejak dua tahun terakhir terbayar manis. Arya merupakan guru Smansa Singaraja kesekian kalinya yang mewakili Bali ke tingkat nasional pada ajang yang sama. Bahkan prestasi yang sama tercatat pada tahun 2010 sebagai Juara III dan pada tahun 2016 lalu sebagai finalis.
”Jelas kami sangat bangga dan senang atas raihan prestasi guru kami, ternyata perjuangannya dua tahun terakhir tidak sia-sia. Ini juga bukan kali pertama sekolah kami mewakili lomba serupa,” ungkap dia. Pihaknya pun berharap penorehan prestasi warga sekolahnya ini diharapkan terus menjadi motivasi dan teladan bagi siswanya.*k23
Komentar