Ahmad Dhani Diminta Tinggalkan Surabaya
Penghadangan massa terhadap tokoh-tokoh di balik pendeklarasian gerakan #2019GantiPresiden kembali terjadi.
Batal Deklarasi #2019GantiPresiden
JAKARTA, NusaBali
Setelah menimpa mantan penyanyi Neno Warisman, kali ini musisi Ahmad Dhani kesandung masalah yang sama. Tak cukup mendapat penolakan dari massa, pentolan grup musik Dewa 19 itu bahkan juga ‘diusir’ untuk segera angkat kaki dari Surabaya.
Hotel tempat Dhani menginap juga sempat dikepung massa yang menolak. Setelah didemo, pria kelahiran Surabaya pada 26 Mei 1972 ini kemudian meninggalkan Hotel Majapahit. Ia batal mengikuti deklarasi.
Ia kemudian berencana menggelar keterangan pers di sebuah restoran di Surabaya. Namun acara tersebut juga batal karena ditolak oleh sekelompok orang.
Mantan juri Indonesian Idol itu kemudian berencana menggelar konferensi pers di sebuah hotel, namun kembali dihadang massa. Dhani mengaku dirinya dihadang sekelompok orang saat akan menggelar konferensi pers di Surabata.
"Sekarang lagi makan siang, dikepung lagi," ujar Dhani tanpa menjelaskan detail lokasi dia makan siang, seperti dilansir cnnindonesia.
Untuk diketahui deklarasi #2019GantiPresiden batal dilakukan di Surabaya, Sabtu (26/8) setelah mendapat penolakan dari massa anti #2019GantiPresiden. Kedua massa antara yang pro dan anti sempat ricuh. Mereka sempat terlibat saling dorong namun dapat dipisahkan pihak kepolisian.
Polisi kemudian membubarkan kedua massa yang anti dan pro #2019GantiPresiden. Mengingat dari awal polisi memang tidak mengeluarkan izin untuk deklarasi gerakan ini dilaksanakan di Surabaya.
Terkait pembubaran yang dilakukan polisi, Dhani menilai hal itu wajar. "Ya harus dibubarkan. Surabaya kan basis PDIP," ungkap Dhani.
Apakah akan terus melanjutkan aksi Deklarasi #2019GantiPresiden? Dhani lebih memilih mengalah. "Kalau dalam bahasa suroboyoan. Sing waras ngalah ae (yang berakal sehat mengalah saja). Nantikan ada pemilu, kalau mereka takut biarin aja," ujar Dhani.
JAKARTA, NusaBali
Setelah menimpa mantan penyanyi Neno Warisman, kali ini musisi Ahmad Dhani kesandung masalah yang sama. Tak cukup mendapat penolakan dari massa, pentolan grup musik Dewa 19 itu bahkan juga ‘diusir’ untuk segera angkat kaki dari Surabaya.
Hotel tempat Dhani menginap juga sempat dikepung massa yang menolak. Setelah didemo, pria kelahiran Surabaya pada 26 Mei 1972 ini kemudian meninggalkan Hotel Majapahit. Ia batal mengikuti deklarasi.
Ia kemudian berencana menggelar keterangan pers di sebuah restoran di Surabaya. Namun acara tersebut juga batal karena ditolak oleh sekelompok orang.
Mantan juri Indonesian Idol itu kemudian berencana menggelar konferensi pers di sebuah hotel, namun kembali dihadang massa. Dhani mengaku dirinya dihadang sekelompok orang saat akan menggelar konferensi pers di Surabata.
"Sekarang lagi makan siang, dikepung lagi," ujar Dhani tanpa menjelaskan detail lokasi dia makan siang, seperti dilansir cnnindonesia.
Untuk diketahui deklarasi #2019GantiPresiden batal dilakukan di Surabaya, Sabtu (26/8) setelah mendapat penolakan dari massa anti #2019GantiPresiden. Kedua massa antara yang pro dan anti sempat ricuh. Mereka sempat terlibat saling dorong namun dapat dipisahkan pihak kepolisian.
Polisi kemudian membubarkan kedua massa yang anti dan pro #2019GantiPresiden. Mengingat dari awal polisi memang tidak mengeluarkan izin untuk deklarasi gerakan ini dilaksanakan di Surabaya.
Terkait pembubaran yang dilakukan polisi, Dhani menilai hal itu wajar. "Ya harus dibubarkan. Surabaya kan basis PDIP," ungkap Dhani.
Apakah akan terus melanjutkan aksi Deklarasi #2019GantiPresiden? Dhani lebih memilih mengalah. "Kalau dalam bahasa suroboyoan. Sing waras ngalah ae (yang berakal sehat mengalah saja). Nantikan ada pemilu, kalau mereka takut biarin aja," ujar Dhani.
SELANJUTNYA . . .
1
2
Komentar