Tiang Patah, Listrik di 2 Desa Padam
Desa Tajen dan Desa Penebel, Kecamatan Penebel mengalami pemadaman listrik akibat tiang listrik patah.
TABANAN, NusaBali
Satu batang tiang listrik dari beton patah di Banjar Dinas Biaung Tengah, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan, tepatnya di simpang tiga Desa Biaung, Senin (27/8). Akibatnya, dua desa yakni Desa Tajen dan Desa Penebel mengalami pemadaman listrik.
Patahnya tiang listrik diakibatkan oleh pohon kelapa tumbang. Pohon kelapa yang tumbang menimpa kabel listrik. Kabel tersebut terseret dan mengakibatkan tiang listrik patah.
Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 13.50 Wita, tepatnya di lokasi pengerjaan jembatan penghubung Biaung – Penebel. Tiang listrik yang patah sempat menutup jalan Desa Tajen, Kecamatan Penebel tembus ke Tabanan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tetapi arus lalu lintas sempat tersendat karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Jalan yang tertutup tiang listrik hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Perbekel Desa Tajen I Gusti Putu Sumertayasa membenarkan adanya tiang listrik patah. “Karena di Desa Biaung ada 18 merajan yang akan melaksanakan upacara, maka saya telepon manajer PLN,” ungkapnya.
Dia menyebutkan di Desa Tajen dan Desa Biaung mengalami pemadaman lampu. “Kami mengalami pemadaman lampu. Tapi kami sabar menunggu karena sedang proses pengerjaan,” tandasnya.
Sementara itu, Manajer PLN Rayon Tabanan Nyoman Sugiarta ketika dikonfirmasi Senin malam, mengatakan saat ini petugas masih menangani di lapangan. Karena tiang patah jadi harus mengganti tiang. “Memang prosesnya lama, tetapi kami usahakan malam ini lampu pelanggan sudahnyala,” jelasnya.
Terkait dengan jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman, Sugiarta belum bisa memastikan. Yang jelas ada enam gardu yang mati akibat normalisasi atau pembenahan tiang yang patah ini. “Pelanggan belum bisa saya sebutkan, tetapi ada enam gardu yang padam selama proses penormalan. Nanti kalau sudah nyala saya informasikan,” tandasnya. Hingga sekitar pukul 21.30 Wita tadi malam, listrik belum nyala di kawasan yang terdampak patahnya tiang tersebut. *de
Patahnya tiang listrik diakibatkan oleh pohon kelapa tumbang. Pohon kelapa yang tumbang menimpa kabel listrik. Kabel tersebut terseret dan mengakibatkan tiang listrik patah.
Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 13.50 Wita, tepatnya di lokasi pengerjaan jembatan penghubung Biaung – Penebel. Tiang listrik yang patah sempat menutup jalan Desa Tajen, Kecamatan Penebel tembus ke Tabanan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tetapi arus lalu lintas sempat tersendat karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Jalan yang tertutup tiang listrik hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Perbekel Desa Tajen I Gusti Putu Sumertayasa membenarkan adanya tiang listrik patah. “Karena di Desa Biaung ada 18 merajan yang akan melaksanakan upacara, maka saya telepon manajer PLN,” ungkapnya.
Dia menyebutkan di Desa Tajen dan Desa Biaung mengalami pemadaman lampu. “Kami mengalami pemadaman lampu. Tapi kami sabar menunggu karena sedang proses pengerjaan,” tandasnya.
Sementara itu, Manajer PLN Rayon Tabanan Nyoman Sugiarta ketika dikonfirmasi Senin malam, mengatakan saat ini petugas masih menangani di lapangan. Karena tiang patah jadi harus mengganti tiang. “Memang prosesnya lama, tetapi kami usahakan malam ini lampu pelanggan sudahnyala,” jelasnya.
Terkait dengan jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman, Sugiarta belum bisa memastikan. Yang jelas ada enam gardu yang mati akibat normalisasi atau pembenahan tiang yang patah ini. “Pelanggan belum bisa saya sebutkan, tetapi ada enam gardu yang padam selama proses penormalan. Nanti kalau sudah nyala saya informasikan,” tandasnya. Hingga sekitar pukul 21.30 Wita tadi malam, listrik belum nyala di kawasan yang terdampak patahnya tiang tersebut. *de
1
Komentar