Bikin Resah, Anjing Liar Dieliminasi
Anjing liar itu secara membabi buta menyerang seorang warga, setelah anjing itu dibunuh dan dicek sampel otaknya ternyata positif rabies.
Ada yang Positif Rabies di Eks Galian C Gunaksa
SEMARAPURA, NusaBali
Eks galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, disinyalir menjadi tempat untuk membuang anak anjing. Sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya belasan anjing liar. Bahkan anjing liar itu sudah ada yang terkontaminasi virus rabies, sehingga membuat resah warga. Informasi yang dihimpun, kasus gigitan anjing di eks galian C Desa Gunaksa terjadi pada, Sabtu (20/8).
Di mana seorang warga saat berjalan di eks galian C bersama anjing peliharannya tiba-tiba diserang anjing liar hingga terjadi perkelahian antar anjing tersebut. Ketika hendak melerai, anjing liar itu secara membabi buta menyerang warga tersebut. Setelah anjing itu dibunuh dan dicek sampel otaknya ternyata positif rabies.
Sebagai tindaklanjut, maka Dinas Pertanian Klungkung yang membidangi masalah hewan, mengeliminasi anjing liar di seputaran eks galian C Desa Gunaksa dan sekitarnya pada, Senin (27/8) lalu.
"Ada 13 ekor anjing liar yang kami eliminasi dan 40 ekor anjing di wilayah Desa Gunaksa kami vaksinasi," ujar Kabid Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Pertanian Klungkung, Anak Agung Gede Raka Arnawa saat dihubungi NusaBali, Rabu (29/8).
Kata dia, untuk warga yang digigit itu sudah mendapatkan penanganan dari Dinas Kesehatan Klungkung. Sedangkan anjing peliharaannya saat ini diobservasi di Puskeswan Kecamatan Dawan untuk melihat perkembangan lebih lanjut, karena anjing itu sempat kontak dengan anjing positif rabies. "Kita masih lihat perkembangan anjing itu beberapa hari ke depannya, apakah muncul gejala klinis atau bagaimana," ujarnya.
Pihaknya mengimbau warga agar tidak membuang anjing di eks galian C, karena sangat rentan terjangkit virus rabies. Di sisi lain pihaknya juga menerima buangan 4 ekor anak anjing di depan Puskeswan Kecamatan Banjarangkan dalam sebuah kardus, belum lama ini. Kemudian anjing itu divaksin terlebih dahulu sebelum diberikan kepada warga yang benar-benar mau memelihara. "Kalau dibuang di eks galian C, kita sulit mengawasi," ujarnya. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
Eks galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, disinyalir menjadi tempat untuk membuang anak anjing. Sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya belasan anjing liar. Bahkan anjing liar itu sudah ada yang terkontaminasi virus rabies, sehingga membuat resah warga. Informasi yang dihimpun, kasus gigitan anjing di eks galian C Desa Gunaksa terjadi pada, Sabtu (20/8).
Di mana seorang warga saat berjalan di eks galian C bersama anjing peliharannya tiba-tiba diserang anjing liar hingga terjadi perkelahian antar anjing tersebut. Ketika hendak melerai, anjing liar itu secara membabi buta menyerang warga tersebut. Setelah anjing itu dibunuh dan dicek sampel otaknya ternyata positif rabies.
Sebagai tindaklanjut, maka Dinas Pertanian Klungkung yang membidangi masalah hewan, mengeliminasi anjing liar di seputaran eks galian C Desa Gunaksa dan sekitarnya pada, Senin (27/8) lalu.
"Ada 13 ekor anjing liar yang kami eliminasi dan 40 ekor anjing di wilayah Desa Gunaksa kami vaksinasi," ujar Kabid Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Pertanian Klungkung, Anak Agung Gede Raka Arnawa saat dihubungi NusaBali, Rabu (29/8).
Kata dia, untuk warga yang digigit itu sudah mendapatkan penanganan dari Dinas Kesehatan Klungkung. Sedangkan anjing peliharaannya saat ini diobservasi di Puskeswan Kecamatan Dawan untuk melihat perkembangan lebih lanjut, karena anjing itu sempat kontak dengan anjing positif rabies. "Kita masih lihat perkembangan anjing itu beberapa hari ke depannya, apakah muncul gejala klinis atau bagaimana," ujarnya.
Pihaknya mengimbau warga agar tidak membuang anjing di eks galian C, karena sangat rentan terjangkit virus rabies. Di sisi lain pihaknya juga menerima buangan 4 ekor anak anjing di depan Puskeswan Kecamatan Banjarangkan dalam sebuah kardus, belum lama ini. Kemudian anjing itu divaksin terlebih dahulu sebelum diberikan kepada warga yang benar-benar mau memelihara. "Kalau dibuang di eks galian C, kita sulit mengawasi," ujarnya. *wan
Komentar