OJK Bali Dorong Sebaran KUR Merata
Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) merata di sejumlah sektor di Bali mengingat 62,8 persen pembiayaan lebih banyak terserap untuk usaha perdagangan.
DENPASAR, NusaBali
"Masih banyak sektor di Bali yang berpeluang besar mendapatkan kucuran KUR," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah, Rabu (29/8).
Menurut dia, selama semester pertama tahun ini penyaluran kredit usaha rakyat di Bali mencapai Rp5,45 triliun, 62,8 persen di antaranya diserap sektor perdagangan. Sisanya sektor pertanian sebanyak 14,32 persen dan sektor industri pengolahan sebanyak 7,43 persen. KUR di Bali, kata dia, disalurkan 10 bank penyalur yakni Bank BRI, Mandiri, BPD Bali, Arta Graha, BNI, Syariah, Sinarmas, Bukopin, BCA dan Maybank.
Sementara itu terkait kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) KUR di Bali, OJK mencatat hingga Juni 2018 sebesar 0,45 persen. Kontributor NPL KUR di Bali, lanjut dia, dari sektor real estat sebesar 0,88 persen dan sektor transportasi pergudangan dan komunikasi 0,64 persen.
Hizbullah mengharapkan dengan meratanya penyaluran KUR, semua pelaku usaha kecil menengah yang memiliki potensi dapat menjangkau skema pinjaman apalagi dengan bunga rendah yang saat ini mencapai tujuh persen per tahun, sehingga usaha mereka bisa lebih berkembang.
Secara keseluruhan, OJK mencatat realisasi kredit di Bali selama semester pertama tahun ini atau periode Januari-Juni tahun 2018 mencapai Rp83,9 triliun atau tumbuh 4,44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Jumlah pencapaian realisasi kredit perbankan kepada debitur tersebut masih lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2017 yang mencapai Rp82,7 triliun.*ant
"Masih banyak sektor di Bali yang berpeluang besar mendapatkan kucuran KUR," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah, Rabu (29/8).
Menurut dia, selama semester pertama tahun ini penyaluran kredit usaha rakyat di Bali mencapai Rp5,45 triliun, 62,8 persen di antaranya diserap sektor perdagangan. Sisanya sektor pertanian sebanyak 14,32 persen dan sektor industri pengolahan sebanyak 7,43 persen. KUR di Bali, kata dia, disalurkan 10 bank penyalur yakni Bank BRI, Mandiri, BPD Bali, Arta Graha, BNI, Syariah, Sinarmas, Bukopin, BCA dan Maybank.
Sementara itu terkait kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) KUR di Bali, OJK mencatat hingga Juni 2018 sebesar 0,45 persen. Kontributor NPL KUR di Bali, lanjut dia, dari sektor real estat sebesar 0,88 persen dan sektor transportasi pergudangan dan komunikasi 0,64 persen.
Hizbullah mengharapkan dengan meratanya penyaluran KUR, semua pelaku usaha kecil menengah yang memiliki potensi dapat menjangkau skema pinjaman apalagi dengan bunga rendah yang saat ini mencapai tujuh persen per tahun, sehingga usaha mereka bisa lebih berkembang.
Secara keseluruhan, OJK mencatat realisasi kredit di Bali selama semester pertama tahun ini atau periode Januari-Juni tahun 2018 mencapai Rp83,9 triliun atau tumbuh 4,44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Jumlah pencapaian realisasi kredit perbankan kepada debitur tersebut masih lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2017 yang mencapai Rp82,7 triliun.*ant
Komentar