Teringat Istri, Duda Bunuh Diri
Teringat istrinya Doli Tiodora asal Manado, yang telah cerai dua tahun lalu, korban Eddy Kusuma Mantra, 48, pilih gantung diri di rumah pamannya di Banjar Pidpid Kelod, Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (30/8), pukul 08.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Aksi nekat Mantra ini mengejutkan pamannya I Wayan Derana, 66, langsung memberitahukan kepada kerabatnya I Made Patra, Patra berlanjut melapor ke Polsek Abang. Diterangkan, sejak korban cerai dengan istrinya dua tahun lalu, korban lebih banyak diam.
Mulanya kata Derana, keponakannya tinggal di Denpasar bersama dua anak-anaknya. Sejak prahara rumah tangga menderanya, korban memilih tinggal di kampungnya di rumah pamannya. Sedangkan kedua anak-anaknya masih tinggal di rumah kerabatnya di Denpasar.
Pada Kamis pagi, paman korban, Derana bangun pukul 06.30 Wita dan langsung membeli makanan ayam jago di salah satu warung. Setelah Derana datang langsung memberikan ayam jagonya makan di dekat kamar di dekat kamar keponakannya.
Selanjutnya Derana menyempatkan diri membuka kamar keponakannya, ternyata tidak ada. Ia lalu menanyakan kepada keponakannya yang lain Ni Ketut Suri, perihal keberadaan korban. Sebab, keponakannya biasanya bangun pukul 10.00 Wita, tidak seperti biasanya.
Selanjutnya Derana menyuruh Ni Ketut Suri mengambil kabel di kamar keponakannya, maka Ni Ketut suri langsung menuju kamar korban, Ni Ketut Suri tiba-tiba histeris menyaksikan korban tergantung di kusen pintu belakang.
Mendengar Ni Ketut Suri histeris, Derana langsung mendekat, menyaksikan langsung kemenakannya tergantung dengan panjang tali simpul dengan lantai 1,8 meter. Derana kemudian memberitahukan kepada kerabatnya I Made Patra. Patra datang ke TKP, tetapi tidak melakukan evakuasi. Selanjutnya Patra yang melaporkan kasus itu ke Polsek Abang.
Petugas Polsek Abang datang dipimpin Kapolsek AKP I Nyoman Wiranata, melakukan evakuasi dan olah TKP hanya menemukan luka lebam di leher bekas dijerat tali plastik. Selebihnya tubuh korban masih utuh.
Barang bukti yang menguatkan korban murni memilih gantung diri, berupa secarik kertas bertuliskan, meminta maaf kepada pamannya Derana, jenazah agar diserahkan kepada sang ayah. Barang bukti lainnya ditemukan, sebuah tas di dalamnya berisi 9 meter tali plastik biru, 3 meter tali benang putih, 3 lembar kertas lainnya.
Kapolsek AKP Wiranata mengatakan, sesuai hasil olah TKP, dan keterangan saksi dari keluarga korban, memang murni bunuh diri. "Memang murni bunuh diri," kata Kapolsek AKP Wiranata. Pihak keluarga korban juga menolak otopsi. "Setahu saya, sejak cerai dengan istrinya dua tahun lalu, korban jadi pendiam, menyendiri," kata Derana. *k16
Aksi nekat Mantra ini mengejutkan pamannya I Wayan Derana, 66, langsung memberitahukan kepada kerabatnya I Made Patra, Patra berlanjut melapor ke Polsek Abang. Diterangkan, sejak korban cerai dengan istrinya dua tahun lalu, korban lebih banyak diam.
Mulanya kata Derana, keponakannya tinggal di Denpasar bersama dua anak-anaknya. Sejak prahara rumah tangga menderanya, korban memilih tinggal di kampungnya di rumah pamannya. Sedangkan kedua anak-anaknya masih tinggal di rumah kerabatnya di Denpasar.
Pada Kamis pagi, paman korban, Derana bangun pukul 06.30 Wita dan langsung membeli makanan ayam jago di salah satu warung. Setelah Derana datang langsung memberikan ayam jagonya makan di dekat kamar di dekat kamar keponakannya.
Selanjutnya Derana menyempatkan diri membuka kamar keponakannya, ternyata tidak ada. Ia lalu menanyakan kepada keponakannya yang lain Ni Ketut Suri, perihal keberadaan korban. Sebab, keponakannya biasanya bangun pukul 10.00 Wita, tidak seperti biasanya.
Selanjutnya Derana menyuruh Ni Ketut Suri mengambil kabel di kamar keponakannya, maka Ni Ketut suri langsung menuju kamar korban, Ni Ketut Suri tiba-tiba histeris menyaksikan korban tergantung di kusen pintu belakang.
Mendengar Ni Ketut Suri histeris, Derana langsung mendekat, menyaksikan langsung kemenakannya tergantung dengan panjang tali simpul dengan lantai 1,8 meter. Derana kemudian memberitahukan kepada kerabatnya I Made Patra. Patra datang ke TKP, tetapi tidak melakukan evakuasi. Selanjutnya Patra yang melaporkan kasus itu ke Polsek Abang.
Petugas Polsek Abang datang dipimpin Kapolsek AKP I Nyoman Wiranata, melakukan evakuasi dan olah TKP hanya menemukan luka lebam di leher bekas dijerat tali plastik. Selebihnya tubuh korban masih utuh.
Barang bukti yang menguatkan korban murni memilih gantung diri, berupa secarik kertas bertuliskan, meminta maaf kepada pamannya Derana, jenazah agar diserahkan kepada sang ayah. Barang bukti lainnya ditemukan, sebuah tas di dalamnya berisi 9 meter tali plastik biru, 3 meter tali benang putih, 3 lembar kertas lainnya.
Kapolsek AKP Wiranata mengatakan, sesuai hasil olah TKP, dan keterangan saksi dari keluarga korban, memang murni bunuh diri. "Memang murni bunuh diri," kata Kapolsek AKP Wiranata. Pihak keluarga korban juga menolak otopsi. "Setahu saya, sejak cerai dengan istrinya dua tahun lalu, korban jadi pendiam, menyendiri," kata Derana. *k16
1
Komentar