Genta Tutup KKN IHDN Denpasar di Jembrana
Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar gebyar kreasi intelektual muda (Genta) 2018 di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (30/8) petang.
NEGARA, NusaBali
Genta yang diisi pentas seni para mahasiswa IHDN Denpasar, ini sekaligus menjadi penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XV dan KKN Revolusi Mental IHDN Denpasar yang dilaksanakan selama delapan pekan di Kabupaten Jembrana pada 25 Juni hingga 24 Agustus 2018.
Hadir di acara Genta, Sekda Jembrana I Made Sudiada, perwakilan jajaran Forkopimda Jembrana, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jembrana, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Jembrana, perbekel serta bendesa dari 18 desa di Jembrana yang menjadi lokasi KKN sebanyak 253 mahasiswa IHDN. Penutupan KKN itu ditandai pencopotan pin oleh Sekda Sudiada, dan dilanjutkan dengan pembukaan Genta dengan menyuarakan yel IHDN.
Rektor IHDN Denpasar Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi, mengatakan KKN IHDN Denpasar di Jembrana tahun ini sudah berjalan cukup baik. Dia berterimakasih kepada Bupati Jembrana, termasuk sejumlah jajaran yang telah mendukung KKN di Jembrana. “Kami harap, dukungan Pemkab Jembrana tidak hanya saat KKN. Ke depannya, kami tetap mengharapkan dukungan untuk program-program IHDN Denpasar,” harap Sudiana yang juga Ketua PHDI Bali.
Sudiana yang didampingi Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan) IHDN Drs Ida Bagus Gede Candrawan MAg, mengatakan Genta yang menjadi salah satu acara tahunan IHDN Denpasar, merupakan wadah untuk menampilkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IHDN. Di IHDN ada sebanyak 23 UKM yang berkaitan seni dan budaya. “Kami ingin menumbuhkan dan mengembangkan bibit-bibit seniman, supaya Bali sebagai pulau budaya bisa menghasilkan seniman yang baik. Kalau di IHDN, UKM ini merupakan kegiatan wajib mahasiswa, dengan harapan anak-anak muda mengembangkan adat dan budaya,” ujarnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IHDN Dr Dra Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani MPd, menambahkan ada dua program KKN IHDN. Pertama, KKN reguler dengan menggarap seni, budaya, dan agama. Kedua, tematik revolusi mental. KKN revolusi mental adalah upaya memperkuat karakter berbangsa dan bernegara. “Materi-materi peningkatan karakter berbangsa dan bernegara, ini beriringan sambil memberi pemahaman seni, budaya, dan agama,” ujarnya.
Sedangkan Sekda Jembrana I Made Sudiada yang membacakan sambutan Bupati I Putu Artha, mengatakan IHDN mempunyai andil besar dalam menumbukembangkan penguatan pendidikan karakter gerakan revolusi mental. Dia berterimakasih kepada para mahasiswa IHDN yang KKN di Jembrana. “Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan di Kabupaten Jembrana, dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. *ode
Hadir di acara Genta, Sekda Jembrana I Made Sudiada, perwakilan jajaran Forkopimda Jembrana, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jembrana, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Jembrana, perbekel serta bendesa dari 18 desa di Jembrana yang menjadi lokasi KKN sebanyak 253 mahasiswa IHDN. Penutupan KKN itu ditandai pencopotan pin oleh Sekda Sudiada, dan dilanjutkan dengan pembukaan Genta dengan menyuarakan yel IHDN.
Rektor IHDN Denpasar Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi, mengatakan KKN IHDN Denpasar di Jembrana tahun ini sudah berjalan cukup baik. Dia berterimakasih kepada Bupati Jembrana, termasuk sejumlah jajaran yang telah mendukung KKN di Jembrana. “Kami harap, dukungan Pemkab Jembrana tidak hanya saat KKN. Ke depannya, kami tetap mengharapkan dukungan untuk program-program IHDN Denpasar,” harap Sudiana yang juga Ketua PHDI Bali.
Sudiana yang didampingi Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan) IHDN Drs Ida Bagus Gede Candrawan MAg, mengatakan Genta yang menjadi salah satu acara tahunan IHDN Denpasar, merupakan wadah untuk menampilkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IHDN. Di IHDN ada sebanyak 23 UKM yang berkaitan seni dan budaya. “Kami ingin menumbuhkan dan mengembangkan bibit-bibit seniman, supaya Bali sebagai pulau budaya bisa menghasilkan seniman yang baik. Kalau di IHDN, UKM ini merupakan kegiatan wajib mahasiswa, dengan harapan anak-anak muda mengembangkan adat dan budaya,” ujarnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IHDN Dr Dra Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani MPd, menambahkan ada dua program KKN IHDN. Pertama, KKN reguler dengan menggarap seni, budaya, dan agama. Kedua, tematik revolusi mental. KKN revolusi mental adalah upaya memperkuat karakter berbangsa dan bernegara. “Materi-materi peningkatan karakter berbangsa dan bernegara, ini beriringan sambil memberi pemahaman seni, budaya, dan agama,” ujarnya.
Sedangkan Sekda Jembrana I Made Sudiada yang membacakan sambutan Bupati I Putu Artha, mengatakan IHDN mempunyai andil besar dalam menumbukembangkan penguatan pendidikan karakter gerakan revolusi mental. Dia berterimakasih kepada para mahasiswa IHDN yang KKN di Jembrana. “Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan di Kabupaten Jembrana, dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. *ode
Komentar