Medali Emas Harga Mati
Striker Tottenham Hotspur Son Heung-min (26 tahun) selangkah lagi mewujudkan ambisi meraih medali emas Asian Games 2018 bersama Korea Selatan.
Striker Tottenham Son Heung-min
JAKARTA, NusaBali
Korsel akan menghadapi Jepang pada final, Sabtu (1/9) besok. Momentum final dijadikan beberapa pemain Korsel untuk menghindari wajib militer, termasuk Son. Son pun menegaskan, target medali emas menjadi harga mati setelah timnas Korsel U-23 sukses menembus partai final.
Korsel ke final berkat kemenangan 3-1 atas Vietnam di semifinal, di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (29/8) sore WITA. Ia bergabung tim U-23 sebagai salah satu dari tiga pemain senior. Bintang Spurs itu wajib meraih medali emas untuk menyelamatkan karier profesionalnya dari ‘hambatan’ wajib militer selama dua tahun.
"Tidak ada resolusi yang dibutuhkan pada titik ini karena semuanya sekarang tahu apa yang penting. Tidak ada jalan kembali," kata Son.
"Saya katakan kepada para pemain, akan menjadi bodoh jika kami tidak bermain bagus setelah melaju sejauh ini. Saya sangat ingin menang dan saya katakan kepada teman-teman yang lebih muda untuk bermain bagi saya dan pelatih, dan mereka melakukannya dengan baik."
Menghadapi Vietnam, Son ditempatkan pelatih Kim Hak-bum sebagai gelandang serang. Peran yang jauh dari posisi idealnya sebagai striker maupun winger ketika berkostum Spurs dan timnas senior Korsel, namun tak terlalu dipermasalahkannya.
"Ada banyak pemain yang bisa mencetak gol selain saya. Ketika saya turun ke tengah, maka ada ruang yang terbuka bagi pemain lainnya. Sejak ketajaman Hwang [Ui-jo] mencapai puncak, saya hanya memberikan umpan kepadanya dan ia mencetak gol," ujar Son.
Son Heung-min mengatakan, ingin bermain cerdas. Ia tak terlalu peduli tentang di mana posisinya bermain. Jika dirinya berkorban untuk tim dan rekan-rekan, maka ia yakin akan mendapatkan hasil bagus.
Meski terbiasa dengan fasilitias dan lapangan dari stadion yang bagus di Eropa, Son mengakui kualitas lapangan di Indonesia tak menjadi masalah. Ia juga merasa tak menjadi incaran kontak dari pemain lainnya di Asian Games.
"Hanya cuaca di sini kadang terlalu panas. Tapi rekan-rekan saya di tim selalu membantu," buka Son Heung-min. *
JAKARTA, NusaBali
Korsel akan menghadapi Jepang pada final, Sabtu (1/9) besok. Momentum final dijadikan beberapa pemain Korsel untuk menghindari wajib militer, termasuk Son. Son pun menegaskan, target medali emas menjadi harga mati setelah timnas Korsel U-23 sukses menembus partai final.
Korsel ke final berkat kemenangan 3-1 atas Vietnam di semifinal, di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (29/8) sore WITA. Ia bergabung tim U-23 sebagai salah satu dari tiga pemain senior. Bintang Spurs itu wajib meraih medali emas untuk menyelamatkan karier profesionalnya dari ‘hambatan’ wajib militer selama dua tahun.
"Tidak ada resolusi yang dibutuhkan pada titik ini karena semuanya sekarang tahu apa yang penting. Tidak ada jalan kembali," kata Son.
"Saya katakan kepada para pemain, akan menjadi bodoh jika kami tidak bermain bagus setelah melaju sejauh ini. Saya sangat ingin menang dan saya katakan kepada teman-teman yang lebih muda untuk bermain bagi saya dan pelatih, dan mereka melakukannya dengan baik."
Menghadapi Vietnam, Son ditempatkan pelatih Kim Hak-bum sebagai gelandang serang. Peran yang jauh dari posisi idealnya sebagai striker maupun winger ketika berkostum Spurs dan timnas senior Korsel, namun tak terlalu dipermasalahkannya.
"Ada banyak pemain yang bisa mencetak gol selain saya. Ketika saya turun ke tengah, maka ada ruang yang terbuka bagi pemain lainnya. Sejak ketajaman Hwang [Ui-jo] mencapai puncak, saya hanya memberikan umpan kepadanya dan ia mencetak gol," ujar Son.
Son Heung-min mengatakan, ingin bermain cerdas. Ia tak terlalu peduli tentang di mana posisinya bermain. Jika dirinya berkorban untuk tim dan rekan-rekan, maka ia yakin akan mendapatkan hasil bagus.
Meski terbiasa dengan fasilitias dan lapangan dari stadion yang bagus di Eropa, Son mengakui kualitas lapangan di Indonesia tak menjadi masalah. Ia juga merasa tak menjadi incaran kontak dari pemain lainnya di Asian Games.
"Hanya cuaca di sini kadang terlalu panas. Tapi rekan-rekan saya di tim selalu membantu," buka Son Heung-min. *
1
Komentar