Kucing Terserang Rabies di Pundukdawa
Masyarakat harus pro aktif mencegah dan menanggulangi agar kasus rebies tak makin merajalela.
SEMARAPURA, NusaBali
Untuk kali pertama ditemukan seekor kucing positif rabies di Kabupaten Klungkung. Kucing ini diketahui positif rabies berdasarkan uji laboratorium sampel otak, pasca menggigit seorang warga di BTN Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (19/8). Hal itu membuat warga sekitar kian was-was karena kucing bergerak sangat agresif.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Klungkung Ida Bagus Gede Juanida, Jumat (31/8), mengatakan petugas kesehatan hewan Distan Klungkung sudah mengambil sampel otak kucing tersebut. Kemudian petugas mengambil kucing lain untuk diisolasi dari kucing peliharaan yang diduga sempat kontak dengan kucing positif rabies. "Kucing yang otaknya diambil untuk sampel itu memang positif rabies, sesuai hasil uji lab yang turun pada 21 Agustus lalu," ujar
Pihaknya mengakui temuan kasus positif rabies pada kucing di Kabupaten Klungkung ini baru kali pertama sejak kasus rabies mencuat. Kata Juanida, virus rabies tersebut bukan dari kucingnya langsung. Namun karena kucing yang bersangkutan sempat kontak langsung dengan anjing positif rabies. Sehingga pihaknya mengimbau kepada warga yang memelihara anjing maupun kucing agar tidak diliarkan. Masyarakat harus pro aktif mencegah dan menanggulangi agar kasus rebies tak makin merajalela.
Kasus gigitan anjing positif rabies di Kabupaten Klungkung mencuat sejak awal tahun 2018. Sedikitnya, sudah terjadi belasan gigitan ajing positif rabies. Padahal tahun 2017 Klungkung tercatat nihil ditemukan gigitan anjing positif rabies.
Data anjing positif rabies di Klungkung, mulai ditemukan seekor anjing positif rabies pada tahun 2009. Kemudian jumlahnya meningkat drastis hingga 18 anjing rabies tahun 2010, 8 anjing rabies tahun 2011, 2 anjing rabies tahun 2012, 1 anjing rabies tahun 2013, 10 anjing rabies tahun 2014, 23 anjing rabies tahun 2015, 3 anjing rabies tahun 2016, 0 anjing rabies tahun 2017, dan 4 anjing rabies tahun 2018. *wan
Untuk kali pertama ditemukan seekor kucing positif rabies di Kabupaten Klungkung. Kucing ini diketahui positif rabies berdasarkan uji laboratorium sampel otak, pasca menggigit seorang warga di BTN Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (19/8). Hal itu membuat warga sekitar kian was-was karena kucing bergerak sangat agresif.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Klungkung Ida Bagus Gede Juanida, Jumat (31/8), mengatakan petugas kesehatan hewan Distan Klungkung sudah mengambil sampel otak kucing tersebut. Kemudian petugas mengambil kucing lain untuk diisolasi dari kucing peliharaan yang diduga sempat kontak dengan kucing positif rabies. "Kucing yang otaknya diambil untuk sampel itu memang positif rabies, sesuai hasil uji lab yang turun pada 21 Agustus lalu," ujar
Pihaknya mengakui temuan kasus positif rabies pada kucing di Kabupaten Klungkung ini baru kali pertama sejak kasus rabies mencuat. Kata Juanida, virus rabies tersebut bukan dari kucingnya langsung. Namun karena kucing yang bersangkutan sempat kontak langsung dengan anjing positif rabies. Sehingga pihaknya mengimbau kepada warga yang memelihara anjing maupun kucing agar tidak diliarkan. Masyarakat harus pro aktif mencegah dan menanggulangi agar kasus rebies tak makin merajalela.
Kasus gigitan anjing positif rabies di Kabupaten Klungkung mencuat sejak awal tahun 2018. Sedikitnya, sudah terjadi belasan gigitan ajing positif rabies. Padahal tahun 2017 Klungkung tercatat nihil ditemukan gigitan anjing positif rabies.
Data anjing positif rabies di Klungkung, mulai ditemukan seekor anjing positif rabies pada tahun 2009. Kemudian jumlahnya meningkat drastis hingga 18 anjing rabies tahun 2010, 8 anjing rabies tahun 2011, 2 anjing rabies tahun 2012, 1 anjing rabies tahun 2013, 10 anjing rabies tahun 2014, 23 anjing rabies tahun 2015, 3 anjing rabies tahun 2016, 0 anjing rabies tahun 2017, dan 4 anjing rabies tahun 2018. *wan
Komentar