Ada 700 KIS Ganda
Jika nantinya ditemukan kartu yang sama orangnya beda, keduanya dibuatkan NIK baru.
AMLAPURA, NusaBali
Hasil pendataan bulan Agustus 2018 terungkap 700 Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) ganda. Imbasnya, Dinas Kesehatan tak bisa bayarkan klaim ke BPJS. Rencananya Dinas Kesehatan bersama Dinas Sosial bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan verifikasi.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan data selama Agustus ada data ganda dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nama sama sedangkan kartu JKN KIS beda. “Bisa saja yang ganda itu semula diusulkan agar dapat PBI (Penerima Bantuan Iuran) dari pusat, kemudian diusulkan lagi agar dapat bantuan PBI dari daerah sehingga kartunya ganda,” duga Gusti Putra Pertama, Jumat (31/8).
Gusti Putra Pertama berjanji secepatnya melakukan verifikasi. Temuan data JKN KIS ganda itu terjadi di empat kecamatan yakni Selat, Manggis, Bebandem, dan Karangasem. “Jika nantinya ditemukan kartu yang sama orangnya beda, keduanya dibuatkan NIK baru,” jelasnya. Akibat masalah data ganda, klaim untuk 700 pemegang JKN KIS belum bisa dilakukan. Jika dipaksakan bayar klaim, khawatir jadi temuan. “Ini terjadi selama Agustus 2018, sebelumnya belum muncul masalah itu. Premi per orang Rp 23.000,” imbuhnya.
Kepala Dinas Sosial, Ni Ketut Puspa Kumari, mengakui ada 700 nama ganda pemegang JKN KIS. “Sebenarnya yang sah, adalah yang masuk Basis Data Terpadu Makanya perlu verifikasi ke lapangan,” ungkap Puspa Kumari. Dalam waktu dekat akan mengajak perbekel dari empat kecamatan untuk membantu memverifikasi data agar akurat. Puspa Kumari juga berjanji secepatnya menyelesaikan verifikasi data bekerjasama dengan perbekel dan kelian banjar. *k16
Hasil pendataan bulan Agustus 2018 terungkap 700 Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) ganda. Imbasnya, Dinas Kesehatan tak bisa bayarkan klaim ke BPJS. Rencananya Dinas Kesehatan bersama Dinas Sosial bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan verifikasi.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan data selama Agustus ada data ganda dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nama sama sedangkan kartu JKN KIS beda. “Bisa saja yang ganda itu semula diusulkan agar dapat PBI (Penerima Bantuan Iuran) dari pusat, kemudian diusulkan lagi agar dapat bantuan PBI dari daerah sehingga kartunya ganda,” duga Gusti Putra Pertama, Jumat (31/8).
Gusti Putra Pertama berjanji secepatnya melakukan verifikasi. Temuan data JKN KIS ganda itu terjadi di empat kecamatan yakni Selat, Manggis, Bebandem, dan Karangasem. “Jika nantinya ditemukan kartu yang sama orangnya beda, keduanya dibuatkan NIK baru,” jelasnya. Akibat masalah data ganda, klaim untuk 700 pemegang JKN KIS belum bisa dilakukan. Jika dipaksakan bayar klaim, khawatir jadi temuan. “Ini terjadi selama Agustus 2018, sebelumnya belum muncul masalah itu. Premi per orang Rp 23.000,” imbuhnya.
Kepala Dinas Sosial, Ni Ketut Puspa Kumari, mengakui ada 700 nama ganda pemegang JKN KIS. “Sebenarnya yang sah, adalah yang masuk Basis Data Terpadu Makanya perlu verifikasi ke lapangan,” ungkap Puspa Kumari. Dalam waktu dekat akan mengajak perbekel dari empat kecamatan untuk membantu memverifikasi data agar akurat. Puspa Kumari juga berjanji secepatnya menyelesaikan verifikasi data bekerjasama dengan perbekel dan kelian banjar. *k16
1
Komentar