Pejudo Bali Terhenti di 16 Besar
Mereka sudah berjuang maksimal. Ganding kurang jam terbang, baru pertama kali ikut multi even. Sedangkan Mira memiliki percaya diri tetapi sering menyerah.
JAKARTA, NusaBali
Dua pejudo Bali yang tersisa membela Indonesia di Asian Games 2018, Gede Ganding Kalbu Soetama dan Dewa Ayu Mira Widari terhenti di babak 16 besar. Gede Ganding di kelas -100 kg putra dikalahkan pejudo Korea Selatan Cho Guham. Sedangkan Ayu Mira di kelas +78 kg putri tak berdaya melawan Rinata Ilmatova dari Uzbekistan, di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (30/8).
Salah satu pelatih judo nasional Ni Made Suyudani mengatakan, hasil pejudo Bali belum terbaik. Namun mereka berjuang maksimal agar meraih hasil bagus. Suyudani berharap, keduanya dapat lebih baik lagi di even selanjutnya.
Menurut Suyudani, saat pertandingan Ganding tidak percaya diri. Untuk masuk ke teknik, dia kena hukuman Ganding pun akhirnya kalah ippon. Dia kurang jam terbang, baru pertama kali ikut multi event.
Sedangkan Mira, menurut Suyudani, memiliki percaya diri tetapi sering menyerah. Padahal lawan kena hukuman shido dua kali. Tinggal satu menit terakhir, Mira kena sapuan dan kalah newaza. Hal senada disampaikan Mira, ketika lawannya kena hukuman dua kali. Namun Mira lengah dan tidak segera mengambil kesempatan bagus itu. Justru Mira jatuh dan poin menjadi milik lawan. "Maaf kepada semua pendukung dan pelatih, saya belum bisa memberikan hasil terbaik," kata Mira.
Hal sama dirasakan Ganding, yang kecewa pada hasil yang diperoleh. Padahal setelah training camp di Jepang ia semakin percaya diri. Namun lawan kelas dunia, teknik dan pengalamannya lebih baik darinya.
Selanjutnya, Ganding akan lebih keras berlatih untuk memetik hasil bagus di pertandingan selanjutnya. Sebab sebentar lagi SEA Games 2019. Ia merasa harus berlatih lebih baik lagi. Ganding dan Mira mendapat support langsung dari keluarga di Bali yang datang ke Jakarta. Mereka tiba di ibukota dua hari lalu dan akan balik pada Sabtu (1/9). "Mereka menjadi penyemangat bagi kami, tapi kami belum bisa memberikan yang terbaik," kata Mira dan Ganding, kompak.
Sebelum Mira dan Ganding, pejudo Ni Kadek Anny Pandini di kelas -57 kandas pula di babak 16 besar Sevara Nishanbayeva dari Kazastan, Kamis. Bahkan sampai patah tulang di tangan kiri. Dokter memutuskan tangan kiri Anny di arm sling selama tiga minggu. *k22
Dua pejudo Bali yang tersisa membela Indonesia di Asian Games 2018, Gede Ganding Kalbu Soetama dan Dewa Ayu Mira Widari terhenti di babak 16 besar. Gede Ganding di kelas -100 kg putra dikalahkan pejudo Korea Selatan Cho Guham. Sedangkan Ayu Mira di kelas +78 kg putri tak berdaya melawan Rinata Ilmatova dari Uzbekistan, di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (30/8).
Salah satu pelatih judo nasional Ni Made Suyudani mengatakan, hasil pejudo Bali belum terbaik. Namun mereka berjuang maksimal agar meraih hasil bagus. Suyudani berharap, keduanya dapat lebih baik lagi di even selanjutnya.
Menurut Suyudani, saat pertandingan Ganding tidak percaya diri. Untuk masuk ke teknik, dia kena hukuman Ganding pun akhirnya kalah ippon. Dia kurang jam terbang, baru pertama kali ikut multi event.
Sedangkan Mira, menurut Suyudani, memiliki percaya diri tetapi sering menyerah. Padahal lawan kena hukuman shido dua kali. Tinggal satu menit terakhir, Mira kena sapuan dan kalah newaza. Hal senada disampaikan Mira, ketika lawannya kena hukuman dua kali. Namun Mira lengah dan tidak segera mengambil kesempatan bagus itu. Justru Mira jatuh dan poin menjadi milik lawan. "Maaf kepada semua pendukung dan pelatih, saya belum bisa memberikan hasil terbaik," kata Mira.
Hal sama dirasakan Ganding, yang kecewa pada hasil yang diperoleh. Padahal setelah training camp di Jepang ia semakin percaya diri. Namun lawan kelas dunia, teknik dan pengalamannya lebih baik darinya.
Selanjutnya, Ganding akan lebih keras berlatih untuk memetik hasil bagus di pertandingan selanjutnya. Sebab sebentar lagi SEA Games 2019. Ia merasa harus berlatih lebih baik lagi. Ganding dan Mira mendapat support langsung dari keluarga di Bali yang datang ke Jakarta. Mereka tiba di ibukota dua hari lalu dan akan balik pada Sabtu (1/9). "Mereka menjadi penyemangat bagi kami, tapi kami belum bisa memberikan yang terbaik," kata Mira dan Ganding, kompak.
Sebelum Mira dan Ganding, pejudo Ni Kadek Anny Pandini di kelas -57 kandas pula di babak 16 besar Sevara Nishanbayeva dari Kazastan, Kamis. Bahkan sampai patah tulang di tangan kiri. Dokter memutuskan tangan kiri Anny di arm sling selama tiga minggu. *k22
Komentar