Pasokan Air Seret, Puluhan Hektare Padi Tumbuh Kerdil
Dampak dari musim kemarau panjang dan seretnya pasokan air, kian dirasakan oleh para petani. Seperti yang dialami petani di bilangan Subak Selatnyuhan, Kecamatan Susut, Bangli.
BANGLI, NusaBali
Padi seluas puluhan hektare yang ditanam sejak beberapa bulan lalu, pertumbuhannya tidak normal alias kerdil. Sehingga kelak hasil panennya diperkirakan bakal kurang maksimal.
Menurut, I Wayan Kilo, salah seorang petani di Subak Selatnyuhan, padinya yang kini berusia satu setengah bulan semestinya masih memerlukan banyak pasokan air. “Tetapi karena dampak musim kemarau aliran air menjadi seret. Sehingga menyebabkan pertumbuhan padi menjadi kerdil dan daunnya terlihat berwarga agak hijau kekuning-kuningan,” keluhnya saat ditemui, Minggu (20/9).
Mengenai lahan persawahan yang pertumbuhan padinya kurang maksimal, setidaknya mencapai sekitar 28 hektare. Dia optimis, kerdilnya pertumbuhn padi ini tidak bakal menyebabkan gagal panen. Namun, pertumbuhan buah padinya diprediksi kurang maksimal. “Biasanya pertumbuhan buahnya kurang maksimal,”pungkasnya.
Sementara, Kepala UPTD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Bangli di Kecamatan Susut, I Wayan Arimbawa, membenarkan kalau padi tidak mendapatkan air yang cukup, pertumbuhannya kurang maksimal. “Namun, tidak semua tanaman padi kondisinya kerdil dan kami yakni para petani tersebut tidak sampai gagal panen,” ujarnya.
1
Komentar