Coki Diminta Fokus Olimpide
Karateka asal Bali Tjokorda Istri Agung Sansitya Rani atau akrab disapa Coki, diminta fokus dapat tampil di Olimpiade 2020. Setelah meraih perunggu dalam ajang Asian Games 2018, Coki disarankan untuk mematok target mengambil poin proyeksi Olimpiade di Tokyo, Jepang.
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya, Coki yang turun di kelas kumite 55 kg putri berpeluang sekali turun di Olimpiade. "Kami dari FORKI Bali berharap Coki terus aktif ikut ambil pointke Olimpiade. Jadi event internasional diperbanyak lagi," ucap Sekum Pengprov FORKI Bali, Ardy Ganggas, Minggu (2/9).
Olimpiade musim panas 2020 dijadwalkan di Tokyo, 24 Juli - 9 Agustus 2020. Menurut Ardy Ganggas, langkah Coki tak terhenti sampai di ajang Asian Games 2018. Selanjutnya, Coki dipersiapkan ke even lainnya.
Setidaknya ada dua kejuaraan prestisius bagi Coki dalam waktu dekat, yakni Kejuaraan Premier League dan Kejuaraan WKF. Perhatian khusus ke even itu harus diprioritaskan mengingat dari kejuaraan itu menjadi ajang pengumpulan poin agar dapat berlaga di Olimpiade 2020. "Kalau untuk Bali target emas PON memang wajib dipertahankan. Tapi alangkah lebih baik, juga fokus mentatap Olimpiade dulu," terang Ardy Ganggas.
Menurut Ganggas, secara umum keberhasilan atlet menjadi tolok ukur kinerja kepengurusan dalam proses pembinaan. Untuk Bali menjadikan momentum ini agar para karateka lainnya terus berprestasi. Selanjutnya, akan memantapkan kesiapan tim Karate Bali diambil juara-juara dari berbagai even daerah, nasional dan internasional untuk dilakukan pembinaan atau Pelatda.
"Sebenarnya Coki memiliki peluang meraih medali emas di nomor tersebut. Itu berdasarkan dari pemetaan kemampuan teknis lawan-lawannya serta persiapan Coki yang matang," tutur Ardy Ganggas. Namun di kelas kumite 55 kg putri terbilang cukup ketat. Hanya saja, perebutan juara grup menurutnya sangat subyektif, karena melalui proses pengundian.
"Coki untuk merebut juara melalui undian, dimana skor saat itu imbang 2-2 dan wasit memutuskan undian itu kepada karateka Iran Tharavat Khaksar. Coki akhirnya dapat perebutan juara tiga dan menang atas karateka Afganistan yaitu Latifa Haidare," tegas Ardy Ganggas. *dek
Pasalnya, Coki yang turun di kelas kumite 55 kg putri berpeluang sekali turun di Olimpiade. "Kami dari FORKI Bali berharap Coki terus aktif ikut ambil pointke Olimpiade. Jadi event internasional diperbanyak lagi," ucap Sekum Pengprov FORKI Bali, Ardy Ganggas, Minggu (2/9).
Olimpiade musim panas 2020 dijadwalkan di Tokyo, 24 Juli - 9 Agustus 2020. Menurut Ardy Ganggas, langkah Coki tak terhenti sampai di ajang Asian Games 2018. Selanjutnya, Coki dipersiapkan ke even lainnya.
Setidaknya ada dua kejuaraan prestisius bagi Coki dalam waktu dekat, yakni Kejuaraan Premier League dan Kejuaraan WKF. Perhatian khusus ke even itu harus diprioritaskan mengingat dari kejuaraan itu menjadi ajang pengumpulan poin agar dapat berlaga di Olimpiade 2020. "Kalau untuk Bali target emas PON memang wajib dipertahankan. Tapi alangkah lebih baik, juga fokus mentatap Olimpiade dulu," terang Ardy Ganggas.
Menurut Ganggas, secara umum keberhasilan atlet menjadi tolok ukur kinerja kepengurusan dalam proses pembinaan. Untuk Bali menjadikan momentum ini agar para karateka lainnya terus berprestasi. Selanjutnya, akan memantapkan kesiapan tim Karate Bali diambil juara-juara dari berbagai even daerah, nasional dan internasional untuk dilakukan pembinaan atau Pelatda.
"Sebenarnya Coki memiliki peluang meraih medali emas di nomor tersebut. Itu berdasarkan dari pemetaan kemampuan teknis lawan-lawannya serta persiapan Coki yang matang," tutur Ardy Ganggas. Namun di kelas kumite 55 kg putri terbilang cukup ketat. Hanya saja, perebutan juara grup menurutnya sangat subyektif, karena melalui proses pengundian.
"Coki untuk merebut juara melalui undian, dimana skor saat itu imbang 2-2 dan wasit memutuskan undian itu kepada karateka Iran Tharavat Khaksar. Coki akhirnya dapat perebutan juara tiga dan menang atas karateka Afganistan yaitu Latifa Haidare," tegas Ardy Ganggas. *dek
Komentar