BKSDM Badung Belum Terima Pemberitahuan Resmi dari BKN
Beredar Informasi Penerimaan CPNS 2018 di Medsos
MANGUPURA, NusaBali
Informasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) beredar di media sosial (medsos), Rabu (5/9). Tak ayal, informasi yang mencatut nama BKN (Badan Kepegawaian Negara) kini menjadi perbincangan. Ada yang percaya ada pula yang meragukan informasi tersebut.
Dalam informasi penerimaan CPNS tahun 2018 yang beredar itu, pemerintah disebut-sebut akan membuka penerimaan CPNS daerah tahun 2018 sebayak 200.000, tenaga guru (SD, SMP, SMA/SMK) sebanyak 100.000 orang, tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, dan lain-lain) sebanyak 50.000 orang, tenaga lainnya sebanyak 50.000 orang. Adapun lulusan yang akan direkrut mulai dari tingkatan pendidikan SMA/SMK, D-III, D-IV, dan S-1 dari berbagai jurusan.
Informasi yang beredar itu semakin terlihat meyakinkan, karena disertakan rencana tahapan ujian seleksi CPNS 2018, pengumuman diinformasikan pada September 2018, ujian TKD pada akhir Oktober 2018, ujian TKB pada akhir November 2018, pengumuman hasil ujian pada Desember 2018, orientasi dan penempatan pada Januari 2019, terakhit penyerahan SK pada Januari 2019.
Nah, paling menggelitik adalah informasi tersebut mencatut nama pemerintah pusat, sebab pendaftaran bisa melalui online melalui sccb.bkn.go.id. Tidak itu saja, informasi mengenai penerimaan CPNS ini bisa diakses di website lainnya yakni bkn.go.id dan menpan.go.id.
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Badung I Gede Wijaya, menegaskan bahwa belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah pusat dalam hal ini BKN mengenai informasi penerimaan CPNS seperti yang beredar sekarang. Pihaknya meminta masyarakat tak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar.
“Biasanya setiap ada kebijakan dari pusat ada pemberitahuan. Namun, sampai sekarang belum (penerimaan CPNS tahun 2018, Red),” tegas Wijaya.
Kalaupun informasi itu benar adanya, lanjut birokrat asal Kerobokan, Kuta Utara, itu BKSDM Badung akan menunggu surat resmi dari pusat. “Keputusan terkait penerimaan CPNS ada di pusat. Jika ada perekrutan, maka tentu ada pemberitahuan secara resmi berupa surat. Jadi kami di daerah sifatnya menunggu,” katanya.
Tetapi bila ternyata tidak ada pemberitahuan, pihaknya akan menilai informasi yang beredar di media sosial itu sebagai hoax belaka. Diakuinya, terakhir jatah formasi CPNS dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Badung didapat pada 2012. Tapi setelah itu sampai sekarang belum pernah mendapatkan kuota lagi.
Sementaramengenai semakin banyaknya PNS yang masuk masa pensiun, bahkan tiap tahun jumlahnya bisa mencapai 200-an, sudah dilaporkan ke Kemenenterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). “Kami memang punya kewajiban melaporkan struktur pegawai di daerah setiap tahun, dan itu sudah kami lakukan. Apakah kemudian diberikan kuota CPNS, pemerintah pusat yang menentukan,” tegasnya. *asa
Dalam informasi penerimaan CPNS tahun 2018 yang beredar itu, pemerintah disebut-sebut akan membuka penerimaan CPNS daerah tahun 2018 sebayak 200.000, tenaga guru (SD, SMP, SMA/SMK) sebanyak 100.000 orang, tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, dan lain-lain) sebanyak 50.000 orang, tenaga lainnya sebanyak 50.000 orang. Adapun lulusan yang akan direkrut mulai dari tingkatan pendidikan SMA/SMK, D-III, D-IV, dan S-1 dari berbagai jurusan.
Informasi yang beredar itu semakin terlihat meyakinkan, karena disertakan rencana tahapan ujian seleksi CPNS 2018, pengumuman diinformasikan pada September 2018, ujian TKD pada akhir Oktober 2018, ujian TKB pada akhir November 2018, pengumuman hasil ujian pada Desember 2018, orientasi dan penempatan pada Januari 2019, terakhit penyerahan SK pada Januari 2019.
Nah, paling menggelitik adalah informasi tersebut mencatut nama pemerintah pusat, sebab pendaftaran bisa melalui online melalui sccb.bkn.go.id. Tidak itu saja, informasi mengenai penerimaan CPNS ini bisa diakses di website lainnya yakni bkn.go.id dan menpan.go.id.
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Badung I Gede Wijaya, menegaskan bahwa belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah pusat dalam hal ini BKN mengenai informasi penerimaan CPNS seperti yang beredar sekarang. Pihaknya meminta masyarakat tak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar.
“Biasanya setiap ada kebijakan dari pusat ada pemberitahuan. Namun, sampai sekarang belum (penerimaan CPNS tahun 2018, Red),” tegas Wijaya.
Kalaupun informasi itu benar adanya, lanjut birokrat asal Kerobokan, Kuta Utara, itu BKSDM Badung akan menunggu surat resmi dari pusat. “Keputusan terkait penerimaan CPNS ada di pusat. Jika ada perekrutan, maka tentu ada pemberitahuan secara resmi berupa surat. Jadi kami di daerah sifatnya menunggu,” katanya.
Tetapi bila ternyata tidak ada pemberitahuan, pihaknya akan menilai informasi yang beredar di media sosial itu sebagai hoax belaka. Diakuinya, terakhir jatah formasi CPNS dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Badung didapat pada 2012. Tapi setelah itu sampai sekarang belum pernah mendapatkan kuota lagi.
Sementaramengenai semakin banyaknya PNS yang masuk masa pensiun, bahkan tiap tahun jumlahnya bisa mencapai 200-an, sudah dilaporkan ke Kemenenterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). “Kami memang punya kewajiban melaporkan struktur pegawai di daerah setiap tahun, dan itu sudah kami lakukan. Apakah kemudian diberikan kuota CPNS, pemerintah pusat yang menentukan,” tegasnya. *asa
1
Komentar