Saatnya Der Panzer Hapus Noda
Bagi kami penting melangkah ke depan dan memperbaiki hal-hal secara spesifik. Kami melangkah ke arah yang benar dengan cara positif untuk kembali sukses.
Big Match Jerman vs Prancis, Jumat Dinihari
MUNICH, NusaBali
Piala Eropa masih dua tahun lagi dan juga Piala Dunia juga baru dua bulan lalu usai digelar. Namun Federasi Sepakbola Eropa, UEFA memiliki hajatan besar pada tahun 2018. Yakni, memulai pekan pertama digelarnya UEFA Nations League pada Kamis (6/9) malam ini.
(UNL) adalah liga yang mempertandingkan antar tim nasional anggota UEFA. Lebih lanjut baca (‘Kompetisi Baru’ Liga Nasional UEFA, di bagian lain halaman ini).
Laga big match antara Jerman dan Prancis di Grup A1 menandai Nations League UEFA, di Allianz Arena, Munich, Jumat (7/9) dinihari WITA. Prancis kembali ke lapangan untuk pertama kalinya sejak menjuarai Piala Dunia 2018. Lalu Jerman ingin memulihkan diri dari tersingkir secara dini dari ajang di Rusia.
Sebab kegagalan di Piala Dunia 2018 menjadi noda besar Jerman. Kini Der Panzer sudah berbenah dan siap menghapus noda dalam ‘kompetisi baru’. Para pemain Jerman sudah menganalisis penyebab kegagalan mereka di Rusia dan kini menatap ke depan.
Kiper Jerman Manuel Neuer mengaku timnya sudah mendapat analisis lengkap atas kegagalan di Rusia itu. Kini Jerman disebutnya siap memperbaiki diri untuk kembali ke puncak. Menurut Neuer, mereka akan melupakannya dan menatap masa depan.
"Tapi sekarang bagi kami penting untuk menarik kesimpulan dan melangkah ke depan dan memperbaiki hal-hal secara spesifik, jadi kami melangkah ke arah yang benar dengan cara yang positif untuk kembali sukses," kata ujar Neuer dilansir AS.
Sementara pelatih Prancis Didier Deschamps mengatakan Lloris yang cedera akan digantikan pada Kamis kiper Montpellier Benjamin Lecomte. Menurut Deschams, Lloris akan absen pada dua laga. Namun Deschamps pada konferensi perstidak tanpa mengumumkan siapa pengganti Lloris sebagai kapten timnya.
Prancis menang 4-2 atas Kroasia pada final Piala Dunia 2018. Deschamps mengumumkan skuat berisi 23 pemain, tetap memberi kepercayaan kepada sekelompok pemain muda yang membawa Prancis juara di Rusia, sekaligus gelar kedua kalinya dalam 20 tahun setelah Les Bleus juara di kandang sendiri pada 1998.
“Timnya masih akan tetap "mengendarai ombak. Namun kehidupan terus berjalan. Apa yang terjadi di lapangan itulah yang diperhitungkan. Mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Namun sekarang terdapat petualangan baru Nations League dan pada Maret terdapat kualifikasi Piala Eropa 2020," kata Deschamps. *ant
Komentar