PSI-Polda Bali Sepakat Jaga Kondusifitas Pileg dan Pilpres 2019
Kemarin Deklarasi Anti Hoax dan Ujaran Kebencian
DENPASAR,NusaBali
DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali dan Polda Bali menggelar pertemuan silahturahmi untuk bersinergi menyongsong perhelatan Pileg/Pilpres 2019 berjalan dengan damai dan kondusif. Dalam pertemuan di sebuah rumah makan di Denpasar, Kamis (6/9) kemarin, PSI deklarasi anti hoax dan ujaran kebencian dalam mengikuti event politik Pileg/Pilpres 2019.
Jajaran DPW PSI hadir dipimpin Ketua DPW I Nengah Yasa Adi Susanto, sementara Polda Bali hadir Dirintelkam Kombes Pol Akhmad Jamal Yuliarto beserta jajarannya. Acara yang dibalut dengan dialog bernafas kebangsaan tersebut Polda Bali dan PSI bersama kadernya di seluruh Bali kedepankan pemilu yang damai dan bermartabat, jauh dari gesekan yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban di Provinsi Bali.
Ketua DPW PSI Nengah Yasa Adi Susanto mengatakan, pihaknya mengedepankan sikap-sikap berpolitik yang damai, toleransi, bersinergi dengan lintas masyarakat supaya Bali tetap damai dan aman. Hal tersebut jauh-jauh hari sudah ditanamkan kepada kadernya dari level atas sampai akar rumput. “Saya apresiasi dialog DPW PSI Bali dengan jajaran Polda Bali, karena kita paham bahwa keamanan itu mahal,” ujar Nengah Yasa.
Kata dia, Bali sebagai daerah pariwisata harus dijaga bersama-sama melibatkan seluruh elemen masyarakat. Bukan hanya pihak keamanan, partai politik peserta pemilu juga harus jaga dan komitmen untuk Bali yang damai. “Apalagi Bali daerah pariwisata, PSI yang kadernya anak-anak muda selalu kedepankan sikap toleransi. Kami siap bersinergi dengan jajaran Polri dan elemen masyarakat turut menciptakan suasana damai. PSI adalah partai yang amah dan santun,” ujar Nengah Yasa.
PSI yang juga menegaskan sikapnya sebagai pendukung Capres-Cawapres Joko Widodo- Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang juga tegas menolak hoax dan ujaran kebencian dengan deklarasi yang divideokan bersama jajaran kadernya. “Kami merawat keragaman, keutuhan kita berbangsa dan bernegara. Kami juga tegaskan caleg kami dalam kampanye nanti kedepankan sikap yang tertib dan tidak ada kampanye negatif,” ujar Nengah Yasa.
Sementara Dirintelkam Polda Bali Kombes Akhmad Jamal mengatakan masa kampanye Pileg 2019 yang dimulai 23 September 2019 mendatang berharap PSI bisa bersama-sama menjaga masa kampanye yang tertib. “Tidak ada penyebaran hoax dan ujaran kebencian yang menganggu keamanan Bali. Kalau Bali aman, damai kita semuanya bahagia, semuanya jalan dengan lancar. Nggak ada perselisihan, karena kita semua bersaudara,” ujarnya.
Akhmad Jamal juga berharap, dalam Pileg 2019 nanti, partai politik dan pendukung mengedepankan kualitas demokrasi. Berbeda pilihan dan warna bukanlah membuat perpecahan. “Kayak hari ini, kita duduk , dialog dengan tenang dan damai, kan enak. Saya yakin kader PSI semuanya sangat dewasa berdemokrasi,” kata Kombes Akhmad Jamal. *nat
Ketua DPW PSI Nengah Yasa Adi Susanto mengatakan, pihaknya mengedepankan sikap-sikap berpolitik yang damai, toleransi, bersinergi dengan lintas masyarakat supaya Bali tetap damai dan aman. Hal tersebut jauh-jauh hari sudah ditanamkan kepada kadernya dari level atas sampai akar rumput. “Saya apresiasi dialog DPW PSI Bali dengan jajaran Polda Bali, karena kita paham bahwa keamanan itu mahal,” ujar Nengah Yasa.
Kata dia, Bali sebagai daerah pariwisata harus dijaga bersama-sama melibatkan seluruh elemen masyarakat. Bukan hanya pihak keamanan, partai politik peserta pemilu juga harus jaga dan komitmen untuk Bali yang damai. “Apalagi Bali daerah pariwisata, PSI yang kadernya anak-anak muda selalu kedepankan sikap toleransi. Kami siap bersinergi dengan jajaran Polri dan elemen masyarakat turut menciptakan suasana damai. PSI adalah partai yang amah dan santun,” ujar Nengah Yasa.
PSI yang juga menegaskan sikapnya sebagai pendukung Capres-Cawapres Joko Widodo- Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang juga tegas menolak hoax dan ujaran kebencian dengan deklarasi yang divideokan bersama jajaran kadernya. “Kami merawat keragaman, keutuhan kita berbangsa dan bernegara. Kami juga tegaskan caleg kami dalam kampanye nanti kedepankan sikap yang tertib dan tidak ada kampanye negatif,” ujar Nengah Yasa.
Sementara Dirintelkam Polda Bali Kombes Akhmad Jamal mengatakan masa kampanye Pileg 2019 yang dimulai 23 September 2019 mendatang berharap PSI bisa bersama-sama menjaga masa kampanye yang tertib. “Tidak ada penyebaran hoax dan ujaran kebencian yang menganggu keamanan Bali. Kalau Bali aman, damai kita semuanya bahagia, semuanya jalan dengan lancar. Nggak ada perselisihan, karena kita semua bersaudara,” ujarnya.
Akhmad Jamal juga berharap, dalam Pileg 2019 nanti, partai politik dan pendukung mengedepankan kualitas demokrasi. Berbeda pilihan dan warna bukanlah membuat perpecahan. “Kayak hari ini, kita duduk , dialog dengan tenang dan damai, kan enak. Saya yakin kader PSI semuanya sangat dewasa berdemokrasi,” kata Kombes Akhmad Jamal. *nat
Komentar