Golkar Bali Siap Jadi Tuan Rumah Munaslub
DPD I Golkar Bali kemungkinan akan kembali mendapat kesempatan menjadi tuan rumah perhelatan akbar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar, Mei 2016.
DENPASAR, NusaBali
Kepercayaan sebagai tuan rumah ini merupakan reward atas sukses penyelenggaraan Munas Golkar di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 30 November-4 Desember 2014 silam.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan informasi soal kemungkinan jadi tuan rumah Munaslub Golkar 2016 ini memang bukan sekadar rumor belaka. Kemungkinan itu sangat terbuka lebar. “Kepastian menjadi tuan rumah Munaslub tinggal menunggu rapat pleno DPP Golkar saja,” jelas Wijaya di Denpasar, Selasa (5/4).
Wijaya sendiri mengaku belum tahu kapan pleno DPP Golkar untuk penetapan tuan rumah Munaslub akan dilaksanakan. Yang jelas, kata dia, Bali salah satu daerah yang diminta menjadi tuan rumah Munaslub Golkar. Dan, jika induk partai benar-benar menujuk sebagai tuan rumah Munaslub, Golkar Bali pastina harus siap.
Bahkan, menurut Wijaya, sekarang Golkar Bali telah menyiapkan diri sebagai tuan rumah Munaslub. “Kita kedepankan kepentingan partai. Kalau ditunjuk jadi tuan rumah Munaslub Golkar, tentu tidak boleh ada pilihan lain. Kami siap,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan 2005-2010 ini.
Sedangkan Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, juga mengakui adanya permintaan dari DPP Golkar supaya Munaslub 2016 digelar di Pulau Dewata. “Pak Ical (Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, Red) sudah minta ke saya supaya Bali siap-siap jadi tuan rumah,” ungkap Sudikerta saaat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Sudikerta menyebutkan, kalau DPP Golkar siap menyokong secara meteriil, pihaknya siap jadi tuan rumah Munaslub “Kita siap saja. Kalau DPP Golkar menginginkan, kami akan laksanakan. Itu perintah partai,” jelas nakhoda partai asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang juga Wakil Gubernur Bali ini.
Menurut Sudikerta, Bali selama ini sudah berpengalaman dalam menggelar perhelatan Munas. Sudah berkali- kali perhelatan akbar politik digelar di Bali. Termasuk saat jadi tuan rumah Munas Golkar di Nusa Dua, akhir tahun 2014 lalu. Demikian pula saat Munas Golkar 2005. ”Saya ikut ketika itu (2005) saat masih menjadi Ketua DPD II Golkar Badung. Saya sudah pengalaman sebagai tuan rumah tiga kali, baik langsung maupun tidak langsung,” tegas mantan Wakil Bupati Badung dua kali periode ini.
Sudikerta mengatakan, tidaklah mudah menjadi tuan rumah Munas. Sebab, Bali adalah daerah pariwisata yang amat tergantung dengan sektor keamanan. “Sebenarnya, kalau ada perhelatan Munas, pariwisata kita terkena juga dampak ekonomi. Tapi, juga berat kalau tidak aman,” ujar Sudikerta.
DPD I Golkar Bali, kata Sudikerta, sempat menawarkan sosialisasi Pra-Munas saja. Namun, DPP Golkar menolaknya. DPP Golkar ingin Bali jadi tuan rumah Munaslub. “Menjadi tuan rumah itu berat lho. Pengalaman kita, itu berat mulai dari meteriil hingga pengamanan. Tapi, kalau ditunjuk, apa boleh buat. Pada prinsipnya Bali paling siap,” tandas Sudikerta. 7 nat
Komentar