Para Petani dan Nelayan Harus Miliki Kemampuan Manajerial
Tingkatkan Pembangunan Berwawasan Agribisnis
DENPASAR, NusaBali
Mengacu pada pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis yaitu mewujudkan pertanian yang modern, efisien dan tangguh, maka para petani, nelayan dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dalam pengelolaan usaha yang profesional, kreatif, inovatif dan berwawasan global antara lain dengan menguasai teknologi, memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan mampu mengelola sumber daya alam pertanian secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Demikian disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra pada acara Pembukaan Pekan Daerah XXVI Petani-Nelayan Provinsi Bali tahun 2018, di Lapangan Lumintang, Denpasar, Jumat (7/9).
Lebih lanjut, dalam sambutannya Gubernur Wayan Koster menyambut baik acara Pekan Daerah Petani dan Nelayan kali ini. Menurutnya, Peda adalah pertemuan akbar para petani - nelayan untuk melalukan konsolidasi pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil-hasil pertanian yang diselenggarakan secara teratur dan berkelanjutan. Disamping itu melalui Peda ini diharapkan menjadi ajang pengukuran prestasi bagi petani nelayan dan pembangunan pertanian di Bali secara umum serta dirancang sebagai media komunikasi teknologi pertanian khususnya dalam rangka memperkokoh sistem usaha agribisnis. Untuk itu, ia berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta, guna dapat memberikan motivasi bagi pembangunan agribisnis Bali kedepannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara yang juga selaku Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Bali I Nengah Mawan, menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terlaksananya acara ini. Lebih jauh, ia melaporkan bahwa pada acara Peda yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali ini, dimana pada tahun 2018 kali ini mengambil tema ‘Melalui Peda XXVI Petani Nelayan Kita Mantapkan Kelembagaan Tani Nelayan sebagai Mitra Kerja Pemerintah dalam rangka Kemandirian, Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan menuju Kesejahteraan Penatni Nelayan berlandaskan Tri Hita Karana’.
Acara ini dilaksanakan dari tanggal 7-12 September 2018 dengan diikuti oleh 304 orang peserta dan 78 orang pendamping dari masing-masing KTNA Kabupaten/Kota di Bali. Para peserta tersebut, selain menggelar pameran pertanian yang dipusatkan di Lapangan Lumintang, juga akan mengukuti berbagai kegiatan, seperti penyuluhan pertanian, olahraga, unjuk tangkas, asah terampil serta lainnya. Untuk itu ia berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para petani dan nelayan untuk bertukar informasi pengenai pembangunan agribisnis.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi IV, Ketua KTNA Nasional, Sekretaris Kota Denpasar, serta Para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali juga dilaksanakan Penyerahan Piagam Penghargaan Adi Bakti Nelayan Utama kepada Kabupatan Badung dan Tabanan sebagai pengembangan sektor nelayan yang maju didaerahnya.
Selain itu, sebelum dimulainya acara serimonial Sekda Dewa Indra juga berkesempatan untuk meninjau pameran KTNA yang berasal dari Kabupaten/Kota se Bali. *
Mengacu pada pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis yaitu mewujudkan pertanian yang modern, efisien dan tangguh, maka para petani, nelayan dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dalam pengelolaan usaha yang profesional, kreatif, inovatif dan berwawasan global antara lain dengan menguasai teknologi, memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan mampu mengelola sumber daya alam pertanian secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Demikian disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra pada acara Pembukaan Pekan Daerah XXVI Petani-Nelayan Provinsi Bali tahun 2018, di Lapangan Lumintang, Denpasar, Jumat (7/9).
Lebih lanjut, dalam sambutannya Gubernur Wayan Koster menyambut baik acara Pekan Daerah Petani dan Nelayan kali ini. Menurutnya, Peda adalah pertemuan akbar para petani - nelayan untuk melalukan konsolidasi pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil-hasil pertanian yang diselenggarakan secara teratur dan berkelanjutan. Disamping itu melalui Peda ini diharapkan menjadi ajang pengukuran prestasi bagi petani nelayan dan pembangunan pertanian di Bali secara umum serta dirancang sebagai media komunikasi teknologi pertanian khususnya dalam rangka memperkokoh sistem usaha agribisnis. Untuk itu, ia berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta, guna dapat memberikan motivasi bagi pembangunan agribisnis Bali kedepannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara yang juga selaku Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Bali I Nengah Mawan, menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terlaksananya acara ini. Lebih jauh, ia melaporkan bahwa pada acara Peda yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali ini, dimana pada tahun 2018 kali ini mengambil tema ‘Melalui Peda XXVI Petani Nelayan Kita Mantapkan Kelembagaan Tani Nelayan sebagai Mitra Kerja Pemerintah dalam rangka Kemandirian, Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan menuju Kesejahteraan Penatni Nelayan berlandaskan Tri Hita Karana’.
Acara ini dilaksanakan dari tanggal 7-12 September 2018 dengan diikuti oleh 304 orang peserta dan 78 orang pendamping dari masing-masing KTNA Kabupaten/Kota di Bali. Para peserta tersebut, selain menggelar pameran pertanian yang dipusatkan di Lapangan Lumintang, juga akan mengukuti berbagai kegiatan, seperti penyuluhan pertanian, olahraga, unjuk tangkas, asah terampil serta lainnya. Untuk itu ia berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para petani dan nelayan untuk bertukar informasi pengenai pembangunan agribisnis.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi IV, Ketua KTNA Nasional, Sekretaris Kota Denpasar, serta Para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali juga dilaksanakan Penyerahan Piagam Penghargaan Adi Bakti Nelayan Utama kepada Kabupatan Badung dan Tabanan sebagai pengembangan sektor nelayan yang maju didaerahnya.
Selain itu, sebelum dimulainya acara serimonial Sekda Dewa Indra juga berkesempatan untuk meninjau pameran KTNA yang berasal dari Kabupaten/Kota se Bali. *
Komentar