Korsleting Listrik, Warung Terbakar
Diduga gara-gara korsleting listrik, sebuh warung makan di Banjar Batanancak, Desa Mas, Ubud, Gianyar, terbakar, Minggu (9/9) dini hari pukul 03.40 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Selain menghanguskan seisi warung, api juga melalap bangunan dua lantai di sisi barat. Menurut saksi mata Sarianto, saat kejadian dirinya sudah melihat api berkobar cukup besar. "Saya pas di kamar sebelah barat bangunan lantai dua yang terbakar. Tanpa pikir panjang langsung keluar menyelamatkan anak, istri, dan diri. Beruntung juga masih bisa mengeluarkan mobil, kalau tidak mungkin sudah ikut hangus," ujarnya saat ditemui, Minggu siang.
Dikatakan, warung makan yang menjual bakso dan lalapan ini milik Bambang yang ngontrak di lahan milik warga setempat, Ida Bagus Oka. Saat kejadian, warung dalam kondisi sudah tutup. Pemilik warung pun tidak ada di lokasi karena masih naik haji beserta sang istri. "Warung tutup kemarin sekitar pukul enam sore. Ada dua karyawan yang biasa buka meskipun ditinggal naik haji oleh Pak Bambang," jelasnya.
Akibat kebakaran itu, seisi warung pun ludes terbakar. Termasuk di dalamnya dua unit sepeda motor, kulkas, tv dan alat elektronik lainnya. "Kamar di lantai dua juga ludes. Itu tempat tidurnya Pak Bambang," ujarnya.
Dikatakan Sarianto, sehari sebelum kebakaran sejatinya telah ada petanda. Yakni salah satu kabel mengeluarkan percikan api. "Kemarin ada korslet, tapi saya dan karyawannya sudah perbaiki. Eh, pagi-pagi kaget betul api sudah besar. Baru ketahuan setelah ada bunyi kretek-kretek," jelasnya.
Melihat api sudah berkobar, Sarianto pun langsung berteriak minta tolong kepada warga. Saat itu warga berdatangan guna memadamkan api akan tetapi api tidak kunjung padam bahkan api semakin membesar dan merembet membakar bangunan lantai dua tempat karyawan warung makan ini tidur. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.15 Wita oleh petugas dengan memanfaatkan empat unit Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemkab Gianyar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, hanya saja kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kasatpol PP Gianyar Cokorda Gde Agusnawa yang membawahi Unit Pemadam Kebakaran Pemkab Gianyar, saat dihubungi membenarkan musibah kebakaran tersebut. Untuk memadamkan api tersebut, Damkar menerjunkan empat unit mobil kebakaran. "Api sudah berhasil dipadamkan petugas," ujarnya.*nvi
Dikatakan, warung makan yang menjual bakso dan lalapan ini milik Bambang yang ngontrak di lahan milik warga setempat, Ida Bagus Oka. Saat kejadian, warung dalam kondisi sudah tutup. Pemilik warung pun tidak ada di lokasi karena masih naik haji beserta sang istri. "Warung tutup kemarin sekitar pukul enam sore. Ada dua karyawan yang biasa buka meskipun ditinggal naik haji oleh Pak Bambang," jelasnya.
Akibat kebakaran itu, seisi warung pun ludes terbakar. Termasuk di dalamnya dua unit sepeda motor, kulkas, tv dan alat elektronik lainnya. "Kamar di lantai dua juga ludes. Itu tempat tidurnya Pak Bambang," ujarnya.
Dikatakan Sarianto, sehari sebelum kebakaran sejatinya telah ada petanda. Yakni salah satu kabel mengeluarkan percikan api. "Kemarin ada korslet, tapi saya dan karyawannya sudah perbaiki. Eh, pagi-pagi kaget betul api sudah besar. Baru ketahuan setelah ada bunyi kretek-kretek," jelasnya.
Melihat api sudah berkobar, Sarianto pun langsung berteriak minta tolong kepada warga. Saat itu warga berdatangan guna memadamkan api akan tetapi api tidak kunjung padam bahkan api semakin membesar dan merembet membakar bangunan lantai dua tempat karyawan warung makan ini tidur. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.15 Wita oleh petugas dengan memanfaatkan empat unit Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemkab Gianyar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, hanya saja kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kasatpol PP Gianyar Cokorda Gde Agusnawa yang membawahi Unit Pemadam Kebakaran Pemkab Gianyar, saat dihubungi membenarkan musibah kebakaran tersebut. Untuk memadamkan api tersebut, Damkar menerjunkan empat unit mobil kebakaran. "Api sudah berhasil dipadamkan petugas," ujarnya.*nvi
Komentar